Advertisement

Overstimulated Artinya? Kenali Gejala dan Cara Mengatasi

4 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Juni 2025

Kewalahan setelah seharian terpapar berbagai info adalah tanda overstimulated.

Overstimulated Artinya? Kenali Gejala dan Cara MengatasiOverstimulated Artinya? Kenali Gejala dan Cara Mengatasi

DAFTAR ISI

  1. Gejala Overstimulated yang Perlu Diketahui
  2. Penyebab Overstimulated
  3. Cara Mengatasi Overstimulated
  4. Pencegahan Overstimulated
  5. Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

Pernahkah merasa kewalahan setelah seharian terpapar berbagai informasi dan aktivitas? Kondisi ini bisa jadi merupakan tanda dari overstimulated.

Overstimulated adalah kondisi ketika otak menerima lebih banyak rangsangan daripada yang dapat diproses, menyebabkan stres, kecemasan, hingga kelelahan.

Lantas, apa saja penyebab dan bagaimana cara mengatasinya?

Apa Itu Overstimulated?

Overstimulated artinya terlalu terstimulasi atau kewalahan oleh rangsangan berlebih.

Kondisi ini terjadi ketika seseorang menerima lebih banyak informasi, suara, atau aktivitas daripada yang dapat ditangani oleh otak secara efektif.

Kondisi ini bukan diagnosis medis formal, tetapi istilah umum untuk menggambarkan perasaan kewalahan.

Rangsangan ini bisa berasal dari berbagai sumber, seperti kebisingan, cahaya terang, interaksi sosial yang intens, atau penggunaan gawai yang berlebihan.

Gejala Overstimulated yang Perlu Diketahui

Gejala overstimulated dapat bervariasi pada setiap orang. Namun, beberapa gejala umum yang sering muncul, antara lain:

  • Sulit fokus atau berkonsentrasi.
  • Merasa cemas atau gelisah.
  • Mudah marah atau tersinggung.
  • Sakit kepala atau tegang otot.
  • Kelelahan ekstrem atau merasa “terkuras”.
  • Sensitif terhadap suara, cahaya, atau sentuhan.
  • Dorongan untuk menyendiri dan menghindari interaksi.
  • Kesulitan tidur atau insomnia.

Waspada, ternyata Stres Bisa Sebabkan Sakit Kepala di Malam Hari.

Penyebab Overstimulated

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami overstimulated.

Beberapa penyebab umum meliputi:

  • Lingkungan yang bising dan ramai: Terlalu banyak suara dan aktivitas di sekitar dapat membuat otak kewalahan.
  • Penggunaan gawai berlebihan: Paparan terus-menerus terhadap layar dan notifikasi dapat menyebabkan kelelahan digital.
  • Kurang tidur: Istirahat yang cukup penting agar otak dapat berfungsi dengan baik.
  • Stres: Tingkat stres yang tinggi dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap overstimulated.
  • Kondisi medis tertentu: Pada beberapa kasus, kondisi seperti gangguan kecemasan atau ADHD dapat meningkatkan risiko mengalami overstimulated.

Cara Mengatasi Overstimulated

Kabar baiknya, ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk mengatasi overstimulated, di antaranya:

  • Cari tempat yang tenang: Menjauh dari keramaian dan kebisingan dapat membantu menenangkan sistem saraf.
  • Lakukan teknik relaksasi: Meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.
  • Batasi penggunaan gawai: Cobalah untuk mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar, terutama sebelum tidur.
  • Prioritaskan tidur yang cukup: Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam.
  • Olahraga teratur: Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.
  • Atur pernapasan: Ambil napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan untuk menenangkan diri.
  • Minta bantuan orang lain: Jangan ragu untuk berbicara dengan teman, keluarga, atau profesional jika merasa kewalahan.

Untuk mengatasi digital fatigue (yang berkaitan erat dengan overstimulated) dapat dilakukan dengan strategi yang intuitif di era teknologi ini.

Ini termasuk mengatur batasan waktu penggunaan perangkat digital dan memprioritaskan aktivitas di luar layar.

Selain itu, ketahui juga Hubungan Kecanduan Media Sosial dan Kesehatan Mental.

Pencegahan Overstimulated

Selain mengatasi, penting juga untuk mencegah terjadinya overstimulated.

Berikut beberapa tips yang bisa dicoba:

  • Kenali batasan diri dan hindari situasi yang memicu overstimulated.
  • Buat jadwal yang seimbang antara aktivitas dan istirahat.
  • Pelajari cara mengelola stres dengan baik.
  • Ciptakan lingkungan yang mendukung relaksasi dan ketenangan.
  • Pertimbangkan penggunaan alat bantu seperti noise-canceling headphones di tempat yang bising.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

Jika gejala overstimulated sering terjadi, mengganggu aktivitas sehari-hari, atau disertai dengan masalah kesehatan mental lainnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan mental.

Mereka dapat membantu mengidentifikasi penyebab yang mendasari dan memberikan penanganan yang tepat.

Rekomendasi Halodoc

Jika mengalami gejala overstimulated dan membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater di Halodoc.

Melalui Halodoc, kamu bisa melakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.

Psikolog atau psikiater dapat membantu memberikan saran dan penanganan yang sesuai dengan kondisi yang dialami. Yuk,pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. What Are Common Signs of Overstimulation in Adults?
Medical News Today. Diakses pada 2025. Sensory overload: Symptoms, causes, and treatment.
ChoosingTherapy. Diakses pada 2025. Overstimulation: Signs, Causes, & What to Do.