Perlu Tahu, Komplikasi yang Disebabkan oleh Servisitis
Halodoc, Jakarta - Servisitis adalah peradangan yang terjadi pada serviks, bagian dari organ reproduksi yang terletak di ujung bawah rahim dan membuka ke dalam vagina. Sering kali, gangguan reproduksi ini terjadi karena infeksi menular seksual, seperti gonore atau klamidia. Meski begitu penyakit ini bisa terjadi dari penyebab yang sifatnya tidak menular.
Servisitis bisa bersifat akut atau kronis. Pada kondisi akut, gejala timbul secara tiba-tiba, meski pada sebagian besar kasus, penyakit ini cenderung tidak menimbulkan gejala. Sementara pada kondisi kronis, servisitis bisa terjadi dalam waktu beberapa bulan.
Adapun penyebab lainnya yang menyebabkan terjadinya penyakit ini adalah alergi terhadap spermisida atau lateks kondom, bakteri, dan sensitivitas terhadap bahan kimia yang ada pada pembalut. Kamu perlu rutin memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter karena gejala dan diagnosis bisa ditemukan setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada organ reproduksi.
Baca juga: Inilah 8 Penyebab Servisitis yang Perlu Diketahui
Gejala yang dapat muncul dari servisitis adalah keputihan yang berlebihan, sering buang air kecil yang diikuti rasa sakit, nyeri ketika melakukan hubungan intim, perdarahan di antara periode menstruasi, dan perdarahan setelah berhubungan intim yang tidak ada hubungannya dengan haid.
Komplikasi yang Terjadi karena Servisitis
Jangan biarkan servisitis tidak tertangani. Pasalnya, gangguan reproduksi ini bisa menimbulkan sejumlah komplikasi yang cenderung serius, antara lain:
-
Radang Panggul
Gangguan reproduksi ini sering dialami oleh wanita. Radang panggul menyebabkan pembentukan jaringan parut yang terbentuk antara jaringan dan organ. Kondisi ini memengaruhi rahim, tuba fallopi, indung telur, atau beberapa di antara organ tersebut. Sebagian besar kasus radang panggul terjadi karena infeksi yang tidak terobati pada bagian vagina atau serviks yang telah menyebar.
Baca juga: Adakah Makanan Khusus untuk Pengidap Servisitis?
-
Infertilitas
Komplikasi servisitis selanjutnya adalah terjadinya infertilitas. Infertilitas terjadi ketika wanita tidak dapat hamil setelah melakukan hubungan intim tanpa alat pelindung, umumnya dihitung selama 12 bulan. Infertilitas bisa terjadi pada pria maupun dari wanita. Namun, khusus untuk ketidaksuburan yang disebabkan dari wanita, penyebab utamanya bisa saja karena servisitis.
-
Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tidak melekat pada rahim, tetapi pada tuba fallopi, rongga perut, atau serviks. Penyebab kehamilan ektopik tidak pernah jelas. Pada beberapa kasus, kondisi ini sering dikaitkan dengan faktor hormonal, kelainan genetis, cacat lahir, atau infeksi.
-
Nyeri Panggul Kronis
Nyeri panggul ini terjadi pada area bawah pusar dan di antara pinggul yang berlangsung selama lebih dari 6 bulan. Kondisi ini terjadi karena banyak hal, seperti gejala dari penyakit lain, atau terjadi dengan sendirinya. Gejalanya adalah rasa nyeri yang hebat di area panggul, terkadang menetap atau hilang timbul, rasa sakit atau kram yang tajam, tekanan berat pada area pelvis, juga nyeri ketika berhubungan intim.
Baca juga: Perbedaan Servisitis dan Kanker Serviks yang Perlu Diketahui
Nah, itu tadi beberapa komplikasi servisitis yang mungkin terjadi. Jadi, jangan abaikan kesehatan tubuh kamu. Rutin lakukan pengecekan, untuk mengurangi terjadinya gangguan kesehatan yang tidak diinginkan. Segera tanyakan pada dokter jika kamu mengalami gejala yang tidak biasa. Supaya lebih mudah, pakai aplikasi Halodoc. Jadi, download aplikasi Halodoc sekarang juga!