Advertisement

Reflek Moro pada Bayi: Kaget Saat Tidur, Normalkah?

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   26 Mei 2025

Refleks Moro adalah respons motorik otomatis yang normal terjadi pada bayi baru lahir.

Reflek Moro pada Bayi: Kaget Saat Tidur, Normalkah?Reflek Moro pada Bayi: Kaget Saat Tidur, Normalkah?

DAFTAR ISI

  1. Kapan Refleks Moro Muncul dan Menghilang?
  2. Bagaimana Refleks Moro Terjadi?
  3. Penyebab Refleks Moro
  4. Ciri-Ciri Refleks Moro pada Bayi
  5. Apakah Refleks Moro Berbahaya?
  6. Kapan Harus Khawatir?
  7. Cara Menenangkan Bayi Saat Refleks Moro

Refleks Moro, atau dikenal juga sebagai refleks kejut, adalah respons motorik otomatis yang normal terjadi pada bayi baru lahir.

Refleks ini merupakan reaksi terhadap sensasi terkejut, kehilangan keseimbangan, atau rangsangan mendadak. Ernst Moro, seorang dokter anak Austria, pertama kali mendeskripsikan refleks ini pada tahun 1918.

Refleks Moro adalah salah satu dari beberapa refleks primitif yang ada pada bayi baru lahir. Refleks primitif ini penting untuk mendeteksi perkembangan neurologis bayi.

Kapan Refleks Moro Muncul dan Menghilang?

Refleks Moro sudah dapat diamati sejak bayi berusia 25 minggu dalam kandungan. Setelah lahir, refleks ini akan semakin jelas terlihat.

Umumnya, refleks Moro mulai menghilang pada usia sekitar 12 minggu dan benar-benar hilang pada usia 6 bulan.

Jika refleks Moro masih terlihat setelah usia 6 bulan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak. Hal ini mungkin menandakan adanya gangguan neurologis yang perlu dievaluasi lebih lanjut.

Ibu, Ini Langkah Perawatan Bayi Baru Lahir.

Bagaimana Refleks Moro Terjadi?

Refleks Moro terjadi melalui beberapa tahapan. Biasanya, refleks ini dipicu oleh suara keras, gerakan tiba-tiba, atau perubahan posisi yang mendadak.

Berikut adalah tahapan refleks Moro:

  • Bayi akan mengangkat dan merentangkan kedua tangannya ke samping.
  • Telapak tangan bayi akan terbuka dengan jari-jari yang meregang.
  • Bayi akan menarik kembali tangannya ke arah tubuh.
  • Bayi mungkin akan menangis.

Reaksi ini adalah respons otomatis dari sistem saraf bayi terhadap rangsangan yang dianggap sebagai ancaman.

Penyebab Refleks Moro

Refleks Moro dipicu oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Suara keras dan mengejutkan.
  • Perubahan posisi tubuh yang tiba-tiba.
  • Sentuhan yang tidak terduga.
  • Perasaan seolah-olah akan jatuh.
  • Cahaya yang terlalu terang.

Penting untuk memahami bahwa refleks ini normal dan menunjukkan bahwa sistem saraf bayi berfungsi dengan baik.

Ketahui juga Sawan Bayi? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Tepat Menangani.

Ciri-Ciri Refleks Moro pada Bayi

Berikut adalah ciri-ciri umum refleks Moro pada bayi:

  • Reaksi terkejut yang tiba-tiba.
  • Rentangan tangan dan kaki.
  • Pembukaan telapak tangan dan peregangan jari-jari.
  • Menarik kembali tangan ke arah tubuh.
  • Tangisan singkat.

Intensitas refleks Moro dapat bervariasi antar bayi. Beberapa bayi mungkin menunjukkan reaksi yang kuat, sementara yang lain mungkin hanya memberikan respons yang lebih halus.

Apakah Refleks Moro Berbahaya?

Refleks Moro adalah respons normal dan tidak berbahaya. Justru, adanya refleks ini menandakan bahwa sistem saraf bayi berkembang dengan baik.

Refleks ini membantu bayi untuk bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya dan melindungi diri dari potensi bahaya.

Namun, jika refleks Moro tidak muncul atau menetap lebih dari 6 bulan, atau jika bayi hanya menggerakkan satu sisi tubuh saja, konsultasikan dengan dokter anak.

Kapan Harus Khawatir?

Meskipun refleks Moro normal, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai:

  • Tidak adanya refleks Moro pada bayi baru lahir.
  • Refleks Moro yang asimetris (hanya terjadi pada satu sisi tubuh).
  • Refleks Moro yang menetap setelah usia 6 bulan.
  • Refleks Moro yang terlalu sering atau intens.

Jika kamu melihat salah satu dari tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.

Beberapa penelitian menunjukkan keterkaitan antara refleks primitif yang menetap dengan gangguan perkembangan koordinasi.

Ketahui juga Apgar Score: Metode untuk Menilai Kondisi Bayi Baru Lahir.

Cara Menenangkan Bayi Saat Refleks Moro

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menenangkan bayi saat mengalami refleks Moro:

  • Gendong bayi dengan lembut dan berikan pelukan yang menenangkan.
  • Bedong bayi dengan kain yang nyaman untuk memberikan rasa aman.
  • Buat suasana yang tenang dan redup.
  • Gunakan suara-suara yang menenangkan, seperti white noise atau lagu ninabobo.
  • Berikan sentuhan lembut dan usapan pada bayi.

Dengan memberikan respons yang tenang dan penuh kasih sayang, bayi akan merasa lebih aman dan nyaman.

Kesimpulan

Refleks Moro adalah respons normal pada bayi baru lahir yang menandakan perkembangan sistem saraf yang sehat. Refleks ini biasanya menghilang pada usia 6 bulan.

Jika refleks ini tidak muncul, asimetris, atau menetap setelah usia 6 bulan, konsultasikan dengan dokter anak.

Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang kesehatan bayi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak di Halodoc.

Dapatkan informasi medis yang akurat dan terpercaya untuk menjaga kesehatan buah hatimu.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. How Long Does the Startle Reflex in Babies Last?
Verywell Health. Diakses pada 2025. Moro Reflex: Why Newborns Startle Easily.
WebMD. Diakses pada 2025. What Is the Moro Reflex?