Tanning Itu Apa Sih? Cari Tahu Proses dan Tipsnya!
Tanning sebaiknya tidak dilakukan tanpa persiapan, sebab bisa menimbulkan risiko kesehatan.

Daftar Isi:
- Bagaimana Proses Tanning Terjadi?
- Risiko Kesehatan Akibat Tanning
- Cara Aman Melakukan Tanning (Jika Memilih untuk Melakukannya)
- Alternatif Tanning yang Lebih Aman
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Tanning merupakan prosedur untuk mendapatkan kulit berwarna cokelat atau gelap melalui paparan sinar matahari atau ultraviolet (UV). UV. Ketika kulit terpapar sinar UV, sel-sel yang disebut melanosit akan memproduksi lebih banyak melanin.
Melanin adalah pigmen yang memberikan warna pada kulit, rambut, dan mata. Peningkatan produksi melanin inilah yang menyebabkan kulit menjadi lebih gelap atau mengalami tanning.
Akan tetapi, paparan sinar UV secara berlebihan bisa menimbulkan berbagai masalah kulit. Lantas, bagaimana melakukan tanning dengan aman?
Bagaimana Proses Tanning Terjadi?
Proses tanning melibatkan beberapa tahapan:
- Paparan UV: Sinar UV dari matahari atau tanning bed menembus kulit.
- Produksi melanin: Melanosit terstimulasi dan mulai memproduksi melanin.
- Penggelapan kulit: Melanin didistribusikan ke sel-sel kulit di sekitarnya, menyebabkan kulit menjadi lebih gelap.
Proses ini adalah mekanisme perlindungan alami tubuh untuk melindungi sel-sel kulit dari kerusakan lebih lanjut akibat radiasi UV. Namun, perlindungan ini tidak sempurna, dan paparan UV yang berlebihan tetap dapat menyebabkan kerusakan.
Mau tahu pilihan sunscreen yang bagus? Ini daftarnya: Rekomendasi Sunscreen Terbaik yang Cocok untuk Semua Jenis Kulit
Risiko Kesehatan Akibat Tanning
Tannin, terutama yang didapatkan dari tanning bed, memiliki beberapa risiko kesehatan yang signifikan:
- Kanker kulit: Paparan sinar UV adalah faktor risiko utama untuk kanker kulit, termasuk melanoma, karsinoma sel basal, dan karsinoma sel skuamosa.
- Kerusakan mata: Paparan sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan katarak dan kerusakan pada kornea.
- Memengaruhi kekebalan tubuh: Paparan UV dapat menekan sistem kekebalan tubuh, membuat lebih rentan terhadap infeksi.
- Penuaan dini: Sinar UV dapat merusak kolagen dan elastin di kulit, menyebabkan keriput, kulit kendur, dan bintik-bintik penuaan. Cegah penuaan dini dengan krim ini: 5 Rekomendasi Krim Antiaging, Bantu Samarkan Tanda Penuaan
Karena risiko-risiko ini, banyak ahli kesehatan merekomendasikan untuk menghindari tanning, terutama tanning bed.
Cara Aman Melakukan Tanning (Jika Memilih untuk Melakukannya)
Jika tetap memilih untuk melakukan tanning, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:
- Batasi waktu paparan: Hindari paparan sinar matahari langsung pada jam-jam puncak (biasanya antara pukul 10 pagi hingga 4 sore).
- Gunakan tabir surya: Oleskan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi secara merata ke seluruh kulit yang terpapar, dan aplikasikan ulang setiap dua jam, atau lebih sering jika berenang atau berkeringat.
- Kenakan pakaian pelindung: Gunakan topi, kacamata hitam, dan pakaian yang menutupi kulit sebanyak mungkin.
- Hindari tanning bed: Tanning bed memancarkan radiasi UV yang sangat kuat dan meningkatkan risiko kanker kulit.
Meskipun langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi risiko, penting untuk diingat bahwa tidak ada tingkat tanning yang sepenuhnya aman.
Mau tahu lebih jauh mengenai dampak tanning secara berlebihan? Baca di sini: Benarkah Sering Tanning Rentan Terkena Basal Cell Carcinoma?
Alternatif Tanning yang Lebih Aman
Untuk mendapatkan tampilan kulit yang lebih gelap tanpa risiko paparan UV, pertimbangkan alternatif berikut:
- Losion dan semprotan tanning: Produk-produk ini mengandung dihydroxyacetone (DHA), bahan yang bereaksi dengan sel-sel kulit mati di permukaan kulit untuk menghasilkan warna cokelat sementara. Menurut studi, produk tanning tanpa matahari umumnya dianggap aman, tetapi penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan melakukan uji tempel terlebih dahulu untuk menghindari reaksi alergi.
- Bronzer: Bronzer adalah produk kosmetik yang dapat digunakan untuk memberikan warna pada kulit secara instan.
Pastikan untuk memilih produk yang sesuai dengan jenis kulit dan mengikuti petunjuk penggunaan dengan hati-hati.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter kulit jika:
- Menemukan tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada (ukuran, bentuk, warna).
- Memiliki luka yang tidak sembuh-sembuh.
- Mengalami perubahan kulit yang tidak biasa.
Kesimpulan
Tanning adalah proses penggelapan kulit sebagai respons terhadap paparan sinar UV. Meskipun beberapa orang menganggapnya menarik, penting untuk menyadari risiko kesehatan yang terkait dengan tanning, terutama kanker kulit dan penuaan dini.
Jika ingin mendapatkan kulit yang lebih gelap, pertimbangkan alternatif yang lebih aman seperti losion tanning atau bronzer. Jika memiliki kekhawatiran tentang kesehatan kulit, segera konsultasikan pada dokter spesialis kulit di Halodoc! Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu.
Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.


