Advertisement

Waspada, Hidrokel Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Adryansyah Can, SpU   30 Juni 2025

Hidrokel adalah penumpukan cairan di sekitar testis yang menyebabkan pembengkakan pada skrotum.

Waspada, Hidrokel Bisa Jadi Gejala Penyakit SeriusWaspada, Hidrokel Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

DAFTAR ISI

  1. Gejala Hidrokel
  2. Penyebab Hidrokel
  3. Faktor Risiko Hidrokel
  4. Diagnosis Hidrokel
  5. Pengobatan Hidrokel
  6. Komplikasi Hidrokel
  7. Pencegahan Hidrokel
  8. Kapan Harus ke Dokter?
  9. Kesimpulan

Hidrokel adalah kondisi medis yang terjadi ketika cairan serosa menumpuk di antara lapisan tunika vaginalis, yaitu kantung yang mengelilingi testis.

Kondisi ini menyebabkan pembengkakan pada skrotum, yang bisa terasa tidak nyaman meskipun umumnya tidak menimbulkan rasa sakit.

Hidrokel lebih sering terjadi pada bayi baru lahir, tetapi bisa juga terjadi pada pria dewasa akibat cedera atau peradangan.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hidrokel adalah salah satu penyebab umum pembengkakan skrotum pada pria.

Gejala Hidrokel

Gejala utama hidrokel adalah pembengkakan pada salah satu atau kedua testis. Pembengkakan ini biasanya tidak nyeri, tetapi mungkin terasa tidak nyaman.

Pada bayi, hidrokel biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu satu tahun. Pada pria dewasa, hidrokel mungkin memerlukan penanganan medis.

Berikut adalah gejala hidrokel yang perlu diperhatikan:

  • Pembengkakan pada skrotum
  • Rasa tidak nyaman pada skrotum
  • Ukuran skrotum yang berubah-ubah sepanjang hari (biasanya lebih besar di siang hari)

Untuk info lebih lengkap, kamu juga bisa baca artikel ini: Hidrokel – Penyebab, Gejala, Pencegahan & Pengobatan.

Penyebab Hidrokel

Penyebab hidrokel berbeda antara bayi dan pria dewasa:

Bayi

Hidrokel pada bayi terjadi ketika saluran antara skrotum dan perut tidak menutup sepenuhnya setelah kelahiran. Hal ini menyebabkan cairan dari perut mengalir ke skrotum.

Pria Dewasa

  • Hidrokel pada pria dewasa dapat disebabkan oleh:
  • Cedera pada skrotum
  • Peradangan pada testis atau epididimis
  • Infeksi
  • Tumor (jarang)

Selain hidrokel, Ini 5 Penyakit yang Rentan Menyerang Testis.

Faktor Risiko Hidrokel

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya hidrokel, termasuk:

  • Usia (bayi baru lahir lebih rentan)
  • Cedera atau trauma pada skrotum
  • Infeksi pada testis atau epididimis
  • Riwayat hidrokel sebelumnya

Diagnosis Hidrokel

Diagnosis hidrokel biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa skrotum untuk melihat adanya pembengkakan.

Dokter mungkin juga melakukan pemeriksaan transiluminasi, yaitu menyinari skrotum dengan cahaya untuk melihat apakah ada cairan di sekitarnya.

Pemeriksaan penunjang lain yang mungkin dilakukan meliputi:

  • USG skrotum: Untuk melihat lebih jelas struktur di dalam skrotum dan memastikan tidak ada masalah lain.
  • Pemeriksaan darah dan urine: Untuk mendeteksi adanya infeksi.

Pengobatan Hidrokel

Pengobatan hidrokel tergantung pada usia pasien dan tingkat keparahan kondisi.

Bayi

Hidrokel pada bayi seringkali tidak memerlukan pengobatan dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu satu tahun. Dokter mungkin akan merekomendasikan observasi berkala.

Pria Dewasa

Jika hidrokel menyebabkan rasa tidak nyaman atau terus membesar, dokter mungkin merekomendasikan tindakan medis, seperti:

  • Aspirasi: Prosedur ini melibatkan penyedotan cairan dari skrotum dengan jarum. Namun, hidrokel dapat kembali muncul setelah aspirasi.
  • Operasi (Hidrokelektomi): Prosedur ini melibatkan pengangkatan kantung hidrokel. Operasi biasanya dilakukan jika aspirasi tidak berhasil atau jika hidrokel sangat besar.

Komplikasi Hidrokel

Hidrokel jarang menyebabkan komplikasi serius. Namun, pada beberapa kasus, hidrokel yang besar dapat menyebabkan:

  • Rasa tidak nyaman atau nyeri
  • Gangguan aliran darah ke testis
  • Infertilitas (jarang)

Pencegahan Hidrokel

Tidak ada cara pasti untuk mencegah hidrokel. Namun, menghindari cedera pada skrotum dan segera mengobati infeksi pada testis atau epididimis dapat membantu mengurangi risiko terjadinya hidrokel.

Ketahui juga soal Cincin Penis: Fungsi, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala hidrokel, terutama jika:

  • Pembengkakan pada skrotum terjadi secara tiba-tiba
  • Pembengkakan disertai nyeri
  • Pembengkakan tidak hilang setelah beberapa minggu

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.

Kamu pun dapat menggunakan aplikasi Halodoc untuk konsultasi dengan dokter spesialis urologi dari rumah.

Caranya mudah, cukup klik banner di bawah ini!

Kesimpulan

Hidrokel adalah kondisi umum yang biasanya tidak berbahaya.

Namun, penting untuk memeriksakan diri ke dokter di Halodoc jika mengalami gejala hidrokel untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Hindari penanganan sendiri dan selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran medis yang akurat.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Disease and Conditions. Hydrocele.
Healthline. Diakses pada 2025. Hydrocele.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Hydrocele.
Web MD. Diakses pada 2025. Hydrocele.
Medical News Today. Diakses pada 2025. Hydrocele: Everything You Need to Know.

FAQ

1. Apakah hidrokel berbahaya?

Hidrokel umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah lain yang mendasari.

2. Apakah hidrokel bisa menyebabkan infertilitas?

Pada kasus yang jarang terjadi, hidrokel yang besar dapat mengganggu aliran darah ke testis dan menyebabkan infertilitas.

3. Apakah hidrokel perlu dioperasi?

Tidak semua hidrokel memerlukan operasi. Pada bayi, hidrokel seringkali akan hilang dengan sendirinya. Pada pria dewasa, operasi mungkin diperlukan jika hidrokel menyebabkan rasa tidak nyaman atau terus membesar.