Waspada Leptospirosis, Penyakit yang Rentan Terjadi saat Banjir

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Februari 2019
Waspada Leptospirosis, Penyakit yang Rentan Terjadi saat BanjirWaspada Leptospirosis, Penyakit yang Rentan Terjadi saat Banjir

Halodoc, Jakarta - Leptospirosis adalah sebuah penyakit bakteri yang dapat terjadi di berbagai belahan dunia manapun dan dapat menyebabkan penyakit serius. Misalnya seperti gagal ginjal atau hati, meningitis, kesulitan bernapas, hingga perdarahan. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini dapat meningkat setelah badai atau banjir ketika seseorang harus mengarungi air yang telah terkontaminasi atau menggunakannya untuk minum atau mandi.

Selain disebabkan oleh banjir, seseorang dapat mengidap leptospirosis dikarenakan kontak dengan air atau tanah yang mengandung urine atau cairan dari hewan yang terinfeksi. Penularan juga dapat terjadi secara langsung karena menyentuh urine dari hewan yang telah terserang bakteri tersebut. Hewan yang dapat menyebarkan leptospirosis adalah hewan pengerat, anjing, hewan ternak, dan hewan liar.

Ketika badai atau hujan lebat yang menyebabkan banjir terjadi, air seni hewan yang terjangkit bakteri yang berada di tanah atau permukaan lain dapat mengalir dan menyatu dengan air banjir. Akibatnya, air yang disebabkan oleh banjir tersebut menjadi tercemar oleh leptospirosis. Aliran dan sumber air alami lainnya juga dapat terkontaminasi oleh bakteri tersebut.

Baca Juga: Musim Banjir Tiba! Waspada 3 Penyakit Ini

Gejala dari Leptospirosis

Gejala dari leptospirosis dapat bermacam-macam, yang dapat timbul mulai dari 5 hingga 14 hari setelah terpapar oleh bakteri yang menyebabkan penyakit tersebut. Namun, gejala tersebut juga dapat terjadi 2 hingga 30 hari setelah terserang bakteri penyebab leptospirosis. Gejala-gejala yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Demam.

  • Sakit kepala.

  • Nyeri otot.

  • Muntah.

  • Diare.

  • Sakit perut.

  • Penyakit kuning.

  • Ruam kulit.

  • Batuk.

Faktor Risiko Leptospirosis

Leptospirosis paling umum menyerang seseorang yang bekerja di luar ruangan atau yang berhubungan dengan hewan. Selain itu, seseorang yang aktivitasnya berhubungan dengan kegiatan rekreasi di air atau tanah, seperti berenang, rafting, dan berkebun juga berisiko mengidap leptospirosis. Orang-orang yang terendam air banjir, air tawar yang telah terkontaminasi juga dapat mengidap penyakit tersebut.

Beberapa hal lainnya yang dapat meningkatkan faktor risiko mengidap leptospirosis adalah:

  • Minum dari sumber air yang berpotensi terkontaminasi bakteri penyebab leptospirosis, termasuk air banjir, sungai, atau air ledeng yang tidak bersih.

  • Mandi atau berendam dalam air banjir atau air tawar yang telah terkontaminasi, terutama apabila mencemplungkan kepala ke dalam air atau kamu memiliki luka terbuka atau goresan.

  • Mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi air yang mengandung bakteri tersebut atau telah dikencingi oleh hewan yang mengidap penyakit tersebut.

Baca Juga: Hati-Hati DBD yang Bisa Diketahui Lewat Air Liur

Mencegah Leptospirosis

Cara terpenting untuk mencegah terjadinya leptospirosis adalah dengan menghindari untuk menyentuh atau meminum air yang mungkin telah terkontaminasi bakteri yang menyebabkannya. Apabila hal tersebut sulit dilakukan, cobalah beberapa cara untuk mencegah terjadinya leptospirosis dan mengurangi risiko penyakit tersebut menyerang, yaitu:

  • Selalu pastikan air yang diminum tidak mengandung bakteri. Caranya adalah dengan merebus terlebih dahulu atau menggunakan bahan kimia yang sesuai, terutama apabila air tersebut diambil dari sumber yang mempunyai kemungkinan terkena air seni hewan atau terkontaminasi air banjir.

  • Tutup luka atau lecet yang ada dengan perban anti-air atau benda lainnya untuk memastikan air tidak menyentuh luka tersebut yang merupakan tempat masuknya bakteri.

  • Jangan berenang, mandi, atau memasukkan kepala ke air banjir.  Apalagi kalau sampai menelan air banjir, karena mungkin saja air mengandung bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tersebut.

  • Pakailah pakaian yang dapat melindungi dari air tanah, seperti sepatu bot yang membuat kaki tidak terkena air yang kemungkinan besar tidak bersih tersebut.

  • Cegah hewan pengerat, seperti tikus, untuk menyebarkan penyakit tersebut melalui makanan dan air yang telah disimpan. Hewan pengerat akan menyebarkan penyakit tersebut melalui urinenya. Selain itu, pastikan juga tempat sampah selalu tertutup.

Baca Juga: Inilah Penyebab Sakit Kuning pada Orang Dewasa

Itulah sedikit penjelasan mengenai leptospirosis yang dapat terjadi ketika banjir melanda. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal penyakit yang disebabkan bakteri tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Ayo, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!