Belanja untuk Hilangkan Stres Tanda Gangguan Kesehatan?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   31 Oktober 2019
Belanja untuk Hilangkan Stres Tanda Gangguan Kesehatan?Belanja untuk Hilangkan Stres Tanda Gangguan Kesehatan?

Halodoc, Jakarta – Sebagian orang memiliki anggapan bahwa berbelanja dapat menjadi obat yang ampuh untuk mengusir kebosanan hingga menghilangkan stres. Kondisi ini terbilang wajar jika hanya dialami sesekali. Namun, sebaiknya perhatikan kondisi kesehatan mental ketika kamu alami kondisi ini terus-menerus. Jangan sampai kamu mengalami kecanduan berbelanja.

Baca juga: Bisakah Stres Sebabkan Seseorang Kecanduan Alkohol?

Kecanduan berbelanja bisa dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental. Kondisi ini dapat dikaitkan dengan gangguan kecemasan dan berbagai emosi negatif yang muncul akibat gangguan kesehatan mental. Bukan hanya mengakibatkan gangguan kesehatan mental, kecanduan berbelanja dapat menyebabkan masalah lain, seperti masalah keuangan yang memperparah kesehatan mental.

Kecanduan Belanja Sebabkan Gangguan Kesehatan Mental

Kecanduan berbelanja, dikenal juga dengan compulsive buying disorder adalah kondisi ketika seseorang memiliki hasrat yang tidak tertahankan untuk membeli barang dalam jumlah yang berlebihan dan memberikan dampak negatif pada kondisi emosi, keuangan hingga sosial.

Ada beberapa gejala yang dialami oleh seseorang dengan compulsive buying disorder, seperti menghabiskan uang di luar kemampuan keuangan, membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan atau secara berlebihan, berbelanja tanpa sepengetahuan siapa pun, dan lebih mengutamakan penggunaan kartu kredit bandingkan membeli barang secara tunai.

Seseorang yang berbelanja berlebihan ketika merasa cemas, marah atau bosan, berdebat dengan beberapa kerabat mengenai masalah kebiasaan berbelanja dan memilih menunda untuk membayar tagihan belanja yang ada.

Lalu, mengapa seseorang dapat mengalami kecanduan berbelanja? Menurut Ruth Engs dari Indiana University, berbelanja menjadi kegiatan yang mendatangkan hormon endorfin dan dopamin, sehingga berbelanja terasa menyenangkan dan menjadi candu. Umumnya, setelah berbelanja, pengidap compulsive buying disorder akan merasakan senang. Namun, beberapa waktu kemudian dapat merasakan penyesalan dan berbelanja untuk menghilangkan perasaan tersebut.

Baca juga: Jangan Diabaikan, 8 Tanda Fisik Terkena Depresi

Pengidap ini mengalami masalah dalam jangka panjang, seperti masalah keuangan atau gangguan mental yang lebih parah, misalnya depresi, gangguan kecemasan, gangguan tidur hingga gangguan bipolar.

Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat ketika mengalami gejala yang menjadi tanda dari compulsive buying disorder. Kini kamu bisa membuat janji dengan dokter secara online melalui aplikasi Halodoc. Jadi, tidak perlu lama-lama mengantre lagi, ya!

Lakukan Ini agar Terhindar dari Compulsive Buying Disorder

Sebaiknya segera atasi kondisi compulsive buying disorder dengan melakukan beberapa cara, seperti membuat budget keuangan untuk pengeluaran yang dilakukan tiap bulannya. Dengan begitu, kamu lebih mudah untuk mengatur keuangan dan menekan keinginan untuk belanja.

Sebaiknya lakukan kegiatan lain yang menyenangkan dan dapat meredakan stres yang dialami. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan adalah olahraga. Tidak ada salahnya untuk rutin olahraga agar kesehatan fisik dan mental kamu menjadi lebih optimal.

PIlihlah untuk konsumsi makanan yang sehat dan bergizi agar dapat mengatur tingkat stres yang dialami. Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama satu hari dengan mengonsumsi air putih secukupnya. Selain itu, istirahat yang cukup karena tubuh yang kekurangan istirahat mampu meningkatkan risiko stres. 

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Kecanduan Media Sosial

Jika pekerjaan membuat kamu stres, tidak ada salahnya untuk mengambil waktu sejenak untuk beristirahat dan meluangkan waktu mengunjungi tempat-tempat baru. Selain menambah pengalaman, menghirup udara segar dapat mengurangi tingkat stres yang dialami.

Referensi:

Psych Guides. Diakses pada 2019. Shopping Addiction

Psych Guides. Diakses pada 2019. How to Find Help Treating a Shopaholic

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan