Jenis Tes yang Harus Dijalani untuk Pemeriksaan TBC Tulang Belakang

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   29 Desember 2018
Jenis Tes yang Harus Dijalani untuk Pemeriksaan TBC Tulang BelakangJenis Tes yang Harus Dijalani untuk Pemeriksaan TBC Tulang Belakang

Halodoc, Jakarta – Selama ini TBC atau tuberkulosis (TB) lebih dikenal sebagai penyakit yang menyerang paru-paru. Namun, tuberkulosis juga bisa terjadi di luar paru-paru, tepatnya di tulang belakang. Jenis TBC yang menyerang tulang belakang disebut juga dengan nama penyakit Pott. Bila kamu mengalami gejala-gejala TBC tulang belakang, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang pasti. Selain melihat dari gejala yang kamu alami, dokter mungkin juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan tertentu untuk mendiagnosis penyakit tersebut. Ketahui jenis tes apa saja yang harus kamu jalani untuk pemeriksaan TBC tulang belakang di sini.

Menurut data WHO tahun 2007, terdapat sekitar 530.000 pengidap TBC di Indonesia. Sebanyak 20 persen di antaranya merupakan pengidap TB di luar paru. Dari persentase tersebut, sekitar 5.800 di antaranya adalah pengidap TBC tulang belakang. Penyakit ini biasanya menginfeksi tulang belakang pada area dada belakang bagian bawah dan pinggang belakang bagian atas. TBC tulang belakang disebabkan oleh bakteri yang sama yang menjadi penyebab tuberkulosis, yaitu mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut bisa menyebar melalui percikan air liur yang dikeluarkan pengidap tuberkulosis ketika ia bersin atau batuk. Itulah sebabnya orang yang sering berinteraksi dengan pengidap TBC, berisiko tinggi tertular penyakit ini.

Baca juga: Jangan Panik, Begini Tindakan Pertama Batuk Berdarah

Nah, pada kasus TBC tulang belakang, bakteri tuberkulosis yang menginfeksi paru-paru sudah menyebar ke tulang belakang, bahkan sampai ke sendi yang ada di antara tulang belakang. Akibatnya, jaringan sendi menjadi mati dan tulang belakang juga berisiko mengalami kerusakan.

Orang-orang yang rentan mengalami TBC tulang belakang, antara lain:

  • Tinggal di area yang kumuh dan padat.
  • Tinggal di area dengan tingkat kasus TBC yang tinggi.
  • Orang yang kekurangan nutrisi.
  • Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, seperti pengidap HIV, kanker, diabetes, dan penyakit ginjal stadium lanjut.
  • Pecandu minuman keras dan pengguna obat-obatan terlarang.

Baca juga: Ini Beda Kecanduan dan Ketergantungan Obat

Orang-orang yang berisiko terkena TBC maupun TBC tulang belakang tersebut, perlu mengenali gejala-gejala TBC dengan baik agar dokter dapat lebih mudah mendiagnosis penyakit tersebut.

Gejala TBC Tulang Belakang

Sama seperti TBC, penyakit TBC tulang belakang juga sulit dideteksi. Pengidap TBC tulang belakang biasanya mengalami nyeri punggung yang parah tanpa diketahui penyebabnya. Biasanya gejala ini berlangsung selama empat bulan. Selain itu, pengidap TBC tulang belakang juga mungkin akan mengalami gejala-gejala tambahan, seperti demam, berkeringat di malam hari, berat badan menurun, anoreksia, dan postur tubuh yang bungkuk akibat tulang belakang melengkung keluar.

Baca juga: Perbaiki Postur Tubuh yang Bungkuk dengan Latihan Ini

Cara Mendiagnosis TBC Tulang Belakang

Bila kamu mengalami gejala-gejala TBC tulang belakang seperti di atas, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang pasti.

1. Pemeriksaan Fisik

Selain mengamati gejala yang kamu alami, riwayat penyakit yang pernah dimiliki dan riwayat penyakit keluarga, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik berikut:

  • Pemeriksaan susunan tulang belakang.
  • Pemeriksaan fungsi saraf.
  • Pemeriksaan kulit termasuk di daerah yang berongga.
  • Evaluasi ada tidaknya benjolan subkutan di daerah lambung.

2. Pemeriksaan Laboratorium

Setelah pemeriksaan fisik tersebut, akan dilakukan juga tes laboratorium untuk memastikan diagnosis. Berbagai tes laboratorium yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosis TBC tulang belakang, antara lain:

  • Tes sedimentasi sel darah merah yang dilakukan untuk mendeteksi peradangan di dalam tubuh.
  • Tes kulit Mantoux untuk memastikan apakah pengidap terinfeksi bakteri TBC atau tidak.
  • MRI dan CT scan untuk mengetahui tingkat penekanan dan perubahan elemen tulang pada stadium awal penyakit. MRI lebih direkomendasikan dibandingkan CT scan.
  • X-ray tulang belakang dan dada (CXR). Tes ini bertujuan untuk mendeteksi kerusakan atau penyempitan ruang antar sendi tulang belakang. Prosedur ini juga bisa mendeteksi apabila tuberkulosis pada saluran pernapasan sudah menyebar ke tulang belakang.
  • Biopsi pada tulang atau jaringan sinovial untuk mendeteksi jenis bakteri penyebab TBC tulang belakang.

Nah, itulah jenis pemeriksaan yang akan kamu jalani untuk mendiagnosis TBC tulang belakang. Kamu juga bisa membicarakan masalah kesehatan yang kamu alami kepada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan