Kebiasaan Merokok Tingkatkan Risiko Nefritis Interstisial

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   15 Mei 2019
Kebiasaan Merokok Tingkatkan Risiko Nefritis InterstisialKebiasaan Merokok Tingkatkan Risiko Nefritis Interstisial

Halodoc, Jakarta - Kamu mungkin sudah sering dengar bahwa merokok adalah kebiasaan yang dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh, bukan? Kebiasaan ini juga kabarnya dapat meningkatkan risiko nefritis interstisial, lho. Penyakit ini adalah infeksi yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan di ginjal.

Berdasarkan bagian ginjal yang mengalami peradangan atau nefritis, infeksi ini dibedakan menjadi beberapa jenis. 3 bagian utama pada ginjal yang dapat terserang nefritis adalah glomerulus, tubule, dan jaringan renal interstisial. Namun pembahasan kali ini hanya akan berfokus pada nefritis interstisial, yaitu nefritis yang terjadi ketika peradangan tidak mengenai glomerulus, melainkan pada bagian di antara nefron yang bernama institium renal.

Baca juga: Selain Mual dan Muntah, Inilah Gejala Nefritis Interstisial

Ketika mengalami nefritis interstisial, gejala yang umum muncul adalah:

  • Demam.

  • Ruam.

  • Mual dan muntah.

  • Kebingungan.

  • Kelelahan.

  • Mudah mengantuk.

  • Jumlah urine berkurang atau bertambah.

  • Terdapat darah dalam urine.

  • Pembengkakan anggota tubuh tertentu.

  • Pertambahan berat badan akibat penumpukan cairan.

Kebiasaan Merokok dan Hal-Hal yang Meningkatkan Risiko

Nefritis Interstisial kebanyakan disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obatan tertentu. Penyebab lainnya adalah konsumsi obat-obatan dalam jangka panjang, kebiasaan merokok, dan kadar potasium darah yang rendah.

Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini, yaitu:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol.

  • Diabetes mellitus yang tidak diobati dengan tepat.

  • Konsumsi obat-obatan dan produk herba dalam jangka panjang jika tidak direkomendasikan dokter.

  • Infeksi.

Baca juga: Mengidap Nefritis Interstisial, Ini Cara Pengobatannya

Pengobatannya Didasarkan pada Penyebab Infeksi

Setelah dokter memastikan adanya nefritis dan berhasil menemukan penyebab pasti di balik infeksi tersebut, pengobatan akan dilakukan. Tujuan pengobatan dilakukan adalah untuk menangani penyebab utama dari nefritis. Namun, apabila penyebabnya tidak dapat diketahui, pengidap biasanya akan diberi obat-obat tertentu untuk mengobati infeksi ginjal.

Obat-obatan yang biasanya digunakan dalam pengobatan infeksi ginjal adalah obat penghilang rasa sakit dan antibiotik. Obat untuk mengatur tekanan darah juga akan diberikan bagi pasien yang memiliki tekanan darah tinggi. Jika infeksi disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif atau kelainan pada sistem kekebalan tubuh (kondisi autoimun), pengidap akan diberi obat penekan sistem kekebalan tubuh, misalnya kortikosteroid.

Selain menjalani pengobatan, pengidap juga harus melakukan perubahan gaya hidup secara drastis untuk membantu mereka melawan infeksi ginjal. Perubahan tersebut meliputi memperbanyak konsumsi air dan mengurangi konsumsi sodium. Air dapat membantu kinerja ginjal dan menghilangkan kotoran dari darah. Sementara mengurangi asupan sodium dapat mengurangi risiko penimbunan air, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti edema (pembengkakan) pada berbagai bagian tubuh dan wajah.

Baca juga: Cari Tahu Pentingnya Fungsi Ginjal bagi Tubuh

Bisakah Dicegah?

Nefritis interstisial secara umum dapat dicegah dengan cara-cara berikut:

  • Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami infeksi bakteri pada tenggorokan dan kulit.

  • Tekanan darah tinggi berisiko menyebabkan gangguan pada ginjal. Oleh karenanya, selalu kontrol tekanan darah.

  • Cegah nefropati diabetik dengan mengontrol kadar gula darah.

  • Hindari konsumsi obat-obatan dan produk herba dalam jangka panjang jika tidak direkomendasikan dokter.

  • Berhenti merokok.

  • Menjaga berat badan ideal.

Itulah sedikit penjelasan tentang nefritis interstitial. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan