Mythomania
DAFTAR ISI:
- Apa Itu Mythomania?
- Penyebab Mythomania
- Faktor Risiko Mythomania
- Gejala Mythomania
- Hubungi Psikiater Ini Jika Kamu atau Orang Terdekat Memiliki Gejala Mythomania
- Diagnosis Mythomania
- Pengobatan Mythomania
- Komplikasi Mythomania
- Pencegahan Mythomania
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Mythomania?
Mythomania atau kebohongan patologis merupakan masalah yang membuat seseorang melakukan kebohongan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini berbeda dengan berbohong biasa yang memiliki tujuan khusus.
Pengidap mythomania biasanya berbohong tanpa disertai tujuan khusus untuk menutupi kesalahan, memutar balikkan fakta atau penyebab lainnya. Salah satu jenis gangguan mental ini terjadi akibat ketidakseimbangan kadar hormon kortisol dalam otak.
Penyebab Mythomania
Hingga saat ini, belum diketahui apa yang menjadi penyebab dari kebohongan patologis. Belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa mythomania adalah gejala dari gangguan mental lain atau merupakan kondisi sesungguhnya.
Faktor Risiko Mythomania
Adapun faktor yang meningkatkan risiko kebohongan patologis, yakni:
1. Gangguan Buatan
Gangguan buatan atau sindrom Munchausen merupakan kondisi ketika seseorang bertindak seolah-olah mereka mengalami sakit secara fisik atau mental, padahal sebenarnya tidak.
Sindrom Munchausen paling sering dilakukan oleh ibu yang berpura-pura sakit pada anaknya. Juga, berbohong kepada dokter tentang gejala penyakit yang sebenarnya tidak dialami.
Penyebabnya sendiri, yakni:
- Faktor biologis atau genetik.
- Pelecehan atau penelantaran masa kecil.
- Tingkat percaya diri yang rendah.
- Mengidap gangguan kepribadian
- Penyalahgunaan zat atau obat terlarang.
- Stres yang berujung pada depresi.
2. Gangguan kepribadian
Kebohongan patologis termasuk dalam gejala yang dari gangguan kepribadian, seperti:
- Gangguan kepribadian ambang (BPD). Yakni, gangguan kronis yang ditandai dengan ketidakstabilan suasana hati, citra diri dan perilaku.
- Gangguan kepribadian narsistik (NPD). Yakni, gangguan yang menganggap diri sendiri sangat penting dan harus dikagumi.
- Gangguan kepribadian antisosial (APD). Yakni, gangguan yang membuat pengidap tidak dapat membedakan benar dan salah.
3. Demensia Frontotemporal
Sebuah studi menemukan bahwa pola perilaku pengidap mythomania serupa dengan demensia frontotemporal. Yakni, bentuk demensia yang memengaruhi daerah otak frontal dan temporal. Ini menyebabkan perubahan perilaku dan bahasa.
Adapun perubahannya dapat mencakup:
- Perilaku sosial yang melanggar norma dan hukum.
- Kurangnya rasa empati.
- Perubahan selera makan,
- Perilaku kompulsif.
- Cenderung merasa bosan.
- Agitasi yang ditandai dengan gelisah, jengkel dan gugup.
Gejala Mythomania
Adapun gejala yang dialami oleh pengidap, yakni:
- Melontarkan kebohongan, tapi tidak memiliki keuntungan.
- Ceritanya yang diutarakan biasanya dramatis, pelik dan sangat detail.
- Pengidap menjadi tokoh utama penyelamat atau korban.
- Pengidap mempercayai bahwa cerita mereka benar-benar terjadi.
- Kebohongan disampaikan berkali-kali dan terus-menerus.
Adapun kebohongan yang dilakukan oleh pengidap, yakni:
- Membuat cerita palsu bahwa telah meraih penghargaan.
- Bercerita jika memiliki penyakit mematikan, padahal tidak.
- Berbohong untuk memberi kesan pada orang lain.
Hubungi Psikiater Ini Jika Kamu atau Orang Terdekat Memiliki Gejala Mythomania
Jika saat ini kamu atau anggota keluarga memiliki gejala mythomania, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.
Kamu pun bisa hubungi psikiater di Halodoc untuk mendapatkan saran atau penanganan tepat.
Mereka telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut psikiater di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Mariati Sp.KJ
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
- dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
- dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Itulah beberapa psikiater yang bisa kamu hubungi untuk bantu perawatan terkait Mythomania. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Mythomania
Gangguan sangat sulit didiagnosis karena banyak penyebab yang menjadi pemicu gejalanya. Adapun prosedurnya, meliputi:
- Pemeriksaan fisik. Melalui pemeriksaan fisik, dokter dapat mengesampingkan masalah fisik yang dapat menyebabkan gejala.
- Tes laboratorium. Pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk mengidentifikasi fungsi tiroid atau skrining penggunaan alkohol dan obat-obatan.
- Evaluasi psikologis. Dokter juga perlu berbicara kepada pasien tentang gejala, pikiran, perasaan, dan pola perilaku yang dialami.
Pengobatan Mythomania
Adapun proses pengobatan yang dilakukan, yakni:
1. Obat-obatan
Obat-obatan efektif mengurangi gejala secara signifikan. Jenis obat yang direkomendasikan, yakni:
- Antidepresan. Obat ini berfungsi untuk mengobati depresi, kecemasan dan gejala, seperti kesedihan, keputusasaan, kekurangan energi, kesulitan berkonsentrasi, serta kurangnya minat dalam aktivitas.
- Antikecemasan. Obat ini berfungsi untuk mengobati gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum atau gangguan panik.
2. Psikoterapi
Selama sesi terapi bicara atau psikoterapi, pengidap gangguan jiwa akan belajar tentang kondisinya dan suasana hati, perasaan, pikiran dan perilakunya. Dengan wawasan dan pengetahuan yang sudah diperoleh, pengidap diharapkan dapat mempelajari keterampilan untuk mengatasi gejala serta mengelola stres.
3. Perawatan Stimulasi Otak
Langkah ini dilakukan jika obat-obatan dan psikoterapi tidak membuahkan hasil. Contohnya, terapi electroconvulsive, stimulasi magnetik transkranial, stimulasi otak dalam dan stimulasi saraf vagus.
4. Perawatan Penyalahgunaan Zat
Masalah penggunaan zat biasanya terjadi bersamaan dengan gangguan jiwa. Jika terus dibiarkan, penyalahgunaan zat bisa mengganggu pengobatan dan memperburuk gejala yang dialami oleh pengidap.
Komplikasi Mythomania
Komplikasi yang umum dialami oleh pengidap, yakni kehilangan teman dan tidak mendapatkan kepercayaan.
Pencegahan Mythomania
Sejauh ini belum ada langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari gejala mythomania.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera tanya psikolog atau psikiater jika merasa mengalami gejala yang disebutkan guna membantu mengatasinya. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan mental dan pola hidup sehat lainnya dengan mendownload Halodoc sekarang juga.
Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2022. Coping With Someone Who Lies Pathologically.
Medical News Today. Diakses pada 2022. What to know about pathological liars.
Healthline. Diakses pada 2022. How Do I Cope with Someone Being a Pathological Liar?
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan