Lakukan Pemeriksaan EEG, Adakah Efek Sampingnya?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Maret 2020
Lakukan Pemeriksaan EEG, Adakah Efek Sampingnya?Lakukan Pemeriksaan EEG, Adakah Efek Sampingnya?

Halodoc, Jakarta – Electroencephalogram atau EEG adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa adanya penyakit atau kelainan pada otak. Pemeriksaan ini biasanya dianjurkan bagi orang yang mengalami gejala-gejala penyakit otak, seperti epilepsi, tumor otak, atau kerusakan otak. Dengan melakukan pemeriksaan EEG, dokter pun dapat memastikan diagnosis penyakit otak yang dialami pengidap, sehingga pengobatan pun bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. Namun, apakah pemeriksaan EEG memiliki efek samping? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini.

Apa yang Dimaksud dengan EEG?

Tahukah kamu, sel-sel di otak berkomunikasi melalui impuls listrik yang aktif setiap saat, bahkan ketika kamu sedang tidur. Nah, pemeriksaan electroencephalogram dilakukan untuk mendeteksi aktivitas listrik pada otak seseorang. Bila terjadi kelainan atau masalah, maka dapat terlihat melalui garis-garis berlombang yang ditunjukkan pada rekaman EEG. 

Pemeriksaan ini juga merupakan salah satu tes diagnostik utama untuk epilepsi. Namun, selain epilepsi, EEG juga dapat digunakan untuk mendiagnosis gangguan otak lainnya. Electroencephalogram dilakukan dengan cara menempelkan sekitar cakram logam kecil (elektroda) pada kulit kepala.

Baca juga: Hampir Mirip, Apa Perbedaan EKG dan EEG?

Apakah Pemeriksaan EEG Memiliki Efek Samping?

Kabar baiknya, prosedur electroencephalogram aman untuk dilakukan dan tidak menyakitkan. Kadang-kadang, kejang-kejang bisa terjadi pada pengidap epilepsi yang memang dipicu dengan sengaja. Namun, dokter dan tenaga medis tentunya sudah mempersiapkan perawatan medis yang tepat bila diperlukan.

Apa yang Harus Dipersiapkan Sebelum Menjalani Pemeriksaan EEG?

Agar pemeriksaan EEG dapat memberikan hasil yang akurat, berikut ini hal-hal yang perlu kamu persiapkan sebelum menjalani pemeriksaan otak tersebut:

  • Hindari mengonsumsi kafein pada hari pemeriksaan, karena dapat memengaruhi hasil tes.

  • Konsumsi obat-obatan seperti biasa, kecuali bila dokter menginstruksikan untuk tidak meminumnya.

  • Kamu boleh keramas atau mencuci rambutmu malam sebelum hari pemeriksaan, tetapi jangan menggunakan kondisioner, krim rambut, semprotan, atau gel styling. Hal ini karena produk-produk rambut tersebut dapat mempersulit elektroda untuk menempel di kulit kepala kamu.

  • Bila kamu diharuskan untuk tidur selama tes EEG, maka dokter mungkin akan meminta kamu untuk mengurangi waktu tidur pada malam hari sebelum tes.

Bagaimana Prosedur Pemeriksaan EEG?

Kamu mungkin akan merasa sedikit tidak nyaman selama menjalani electroencephalogram. Namun, elektroda yang dipasang di kulit kepala tidak akan memberikan sensasi apapun, karena hanya merekam gelombang otak kamu.

Baca juga: Pemeriksaan EEG dan Brain Mapping pada Anak dengan ADHD dan Autis

Berikut ini prosedur pemeriksaan EEG:

  • Seorang tenaga medis akan menandai kulit kepala kamu dengan pensil khusus untuk menunjukkan di mana harus memasang elektroda. Tanda-tanda di kulit kepala tersebut mungkin juga akan digosok dengan krim berpasir untuk meningkatkan kualitas rekaman.

  • Seorang tenaga medis menempelkan cakram (elektroda) ke kulit kepala kamu dengan menggunakan perekat khusus. Kadang-kadang, tutup elastis yang sudah dilengkapi dengan elektroda juga dapat digunakan. Elektroda tersebut terhubung dengan kabel ke instrumen yang memperkuat gelombang otak dan merekamnya dengan peralatan komputer.

Setelah elektroda terpasang, pemeriksaan EEG biasanya memakan waktu selama 60 menit. Pemeriksaan untuk kondisi tertentu mengharuskan kamu untuk tidur selama tes yang dapat memakan waktu lebih lama.

  • Selama tes, tenaga medis juga dapat meminta kamu untuk membuka atau menutup mata, dan melakukan beberapa tugas sederhana, seperti membaca paragraph, melihat gambar, bernapas dalam-dalam selama beberapa menit, atau melihat cahaya yang berkedip.

  • Video direkam secara rutin selama EEG. Gerakan tubuh kamu ditangkap oleh kamera video, sedangkan EEG merekam gelombang otak kamu. Gabungan rekanan ini dapat membantu dokter mendiagnosis dan mengobati kondisi kamu.

Baca juga: 4 Penyakit ini Bisa Dideteksi Lewat Brain Mapping

Nah, itulah penjelasan mengenai prosedur electroencephalogram dan efek sampingnya. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu melalui Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatanmu sekeluarga.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. EEG (electroencephalogram).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan