Masih Muda Sudah Prediabetes, Harus Apa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   31 Oktober 2018
Masih Muda Sudah Prediabetes, Harus Apa?Masih Muda Sudah Prediabetes, Harus Apa?

Halodoc, Jakarta - Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan penyakit diabetes. Namun, apakah kamu pernah mendengar istilah prediabetes? Kondisi ini merupakan kondisi ketika kadar gula dalam darah lebih tinggi dari biasanya, tapi belum dikategorikan ke penyakit diabetes.

Kondisi ini bisa juga disebut sebagai calon pengidap penyakit diabetes tipe 2. Mengapa? Karena jika saat ini kamu mengidap prediabetes, kamu berisiko tinggi untuk mengidap diabetes tipe 2. Jika kamu mengalami kondisi ini, kamu mungkin tidak mampu memproduksi insulin yang memadai setelah makan, atau tubuh mungkin tidak merespon insulin dengan benar.

Insulin merupakan hormon alami yang diproduksi oleh pankreas. Ketika kita makan, pankreas melepaskan hormon insulin yang memungkinkan tubuh mengubah glukosa menjadi energi dan disebarkan ke seluruh tubuh. Hormon yang satu ini juga membantu untuk menyimpan energi.

Karena ketidakmampuan memproduksi insulin pada pengidap kondisi ini, prediabetes mungkin akan menjadi penyakit diabetes tipe 2 dalam kurun waktu 10 tahun atau kurang. Kondisi ini dapat merusak jantung dan sistem peredaran darah jauh sebelum terjadinya penyakit diabetes tipe 2.

Prediabetes dapat memengaruhi orang dewasa dan anak-anak. Kondisi ini dapat diatasi tanpa memerlukan obat, atau hanya dengan melakukan perubahan gaya hidup sehat, dan menjaga berat badan. Kamu juga dapat melakukan hal-hal di bawah ini untuk membantu menormalkan tingginya kadar gula dalam darah yang kamu punya:

Berhenti Merokok

Jika kamu seorang perokok aktif, mulailah untuk berhenti. Hal ini karena merokok dapat meningkatkan risiko terkena diabetes di kemudian hari. Berdasarkan berbagai penelitian, seseorang dengan kebiasaan merokok dapat berisiko terkena diabetes sebesar 50 persen atau lebih dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.

Kurangi Karbohidrat

Karbohidrat yang diolah oleh tubuh menjadi gula dan dijadikan sebagai energi. Kelebihan gula justru akan semakin meningkatkan kadar gula dalam darah kamu. Untuk menyiasati energi dari karbohidrat, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat kompleks, seperti gandum dan ubi.

Tidur yang Cukup

Seperti yang kita ketahui, tingkat stres yang tidak terkendali erat kaitannya dengan jam tidur yang tidak mencukupi. Nah, hal ini akan berdampak negatif pada proses metabolisme tubuh seseorang. Tidak hanya itu, orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam selama sekitar 6 tahun berisiko 4 kali lebih besar mengalami prediabetes karena lonjakan gula di atas normal. Kurangnya jam tidur juga meningkatkan risiko mengalami resistensi insulin, sehingga membuat kadar gula dalam darah naik.

Pola Makan Sehat

Salah satu kunci untuk terus mempunyai tubuh yang sehat adalah dengan menerapkan pola makan sehat. Pola makan memegang peranan penting dalam mengendalikan gula darah. Bila kamu mengidap prediabetes, kamu dapat mengubah pola makan dengan mengurangi asupan karbohidrat dan memperbanyak sayur dan buah-buahan.

Turunkan Berat Badan

Obesitas merupakan faktor risiko diabetes yang paling besar. Oleh karena itu, berusahalah untuk menurunkan berat badan jika kamu mengalami obesitas. Menurunkan sekitar 7 persen dari total berat badan dengan cara mengubah pola makan yang lebih sehat, sudah bisa menurunkan risiko terkena penyakit diabetes.

Dalam kebanyakan kasus, prediabetes tidak memiliki gejala. Namun, dalam kondisi lain gejala yang ditimbulkan seperti lebih cepat haus, kelelahan, sering buang air kecil, dan penglihatan buram. Jika kamu atau orang-orang terdekatmu mengalami tanda-tanda atau gejala dari prediabetes. Kamu dapat ngobrol langsung dengan dokter melalui Chat dan Voice/Video Call di aplikasi Halodoc. Tidak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat dan obat akan langsung diantar ke tempatmu dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya segera di App Store dan Google Play!

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan