Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker Serviks, Ini Faktanya

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   28 Mei 2020
Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker Serviks, Ini FaktanyaObesitas Tingkatkan Risiko Kanker Serviks, Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta – Memiliki tubuh yang kelebihan berat badan sudah terbukti tidak baik untuk kesehatan secara keseluruhan. Terlebih lagi, melansir Web MD, wanita yang kelebihan berat badan juga berisiko tinggi terkena kanker serviks. Risikonya pun naik dua kali lipat dari wanita yang tidak memiliki kelebihan berat badan. 

Lantas, apa sih alasan wanita dengan tubuh obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi pada kanker serviks? Simak ulasannya berikut! 

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Waspadai Gejala Kanker Serviks Ini

Alasan Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker Serviks

Ahli epidemiologi di National Cancer Institute, James V. Lacey Jr., menyebutkan bahwa lemak berlebih terbukti meningkatkan kadar estrogen di dalam tubuh wanita. James juga menjelaskan bahwa yang mengarah pada perkembangan kanker endometrium dan serviks, khususnya, subtipe kanker yang disebut adenokarsinoma. 

Tinggi badan, berat badan, dan obesitas adalah faktor risiko kanker endometrium. Tinggi dan berat badan juga merupakan faktor risiko kanker serviks, maka James menelaah lebih jauh mengenai risiko obesitas pada kanker serviks. 

Menurut hasil penelitian yang dilakukan, sel adenokarsinoma adalah jenis sel kanker serviks yang umum terjadi. Jenis sel kanker lain, sel skuamosa bisa berkembang di leher rahim, tetapi tidak terkait dengan kadar estrogen. Melalui studi ini, para ahli mengamati berbagai faktor risiko pada 560 wanita yaitu 124 didiagnosis dengan adenokarsinoma, 139 dengan kanker sel skuamosa, dan 307 wanita yang tidak memiliki kanker. Temuannya antara lain:

  • Wanita yang lebih berat, memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi (BMI) atau memiliki lemak yang terkonsentrasi di bagian tengah tubuh mereka jauh lebih mungkin untuk mengalami adenokarsinoma. 

  • Wanita dengan BMI lebih dari 30 - dianggap obesitas - dua kali lebih mungkin didiagnosis dengan adenokarsinoma.

  • Wanita dengan rasio pinggang-pinggul tinggi (tubuh berbentuk apel) juga dua kali lebih mungkin mengembangkan adenokarsinoma.

  • Wanita dengan BMI yang lebih tinggi memiliki adenokarsinoma yang lebih maju saat diagnosis, bahkan jika mereka mendapatkan pap smear secara teratur.

Pada wanita yang kelebihan berat badan dan obesitas, pap smear mungkin dapat diandalkan dalam mendeteksi tanda-tanda awal adenokarsinoma dan kanker serviks. Namun masih diperlukan studi yang lebih besar untuk mengeksplorasi kemungkinan ini.

Baca juga: Ini Cara Deteksi Dini Kanker Serviks

Pencegahan Kanker Serviks

Bisa dikatakan bahwa untuk mencegah kanker serviks, kamu perlu menjaga berat badan ideal. Melansir dari Centers for Diseases Control and Prevention, ada beberapa langkah utama untuk mencegah kanker serviks, antara lain:

Tes Skrining

Dua tes skrining yang dapat mencegah kanker serviks atau menemukannya lebih awal, tersebut:

  • Tes Pap (pap smear) yang mencari prekursor, perubahan sel pada serviks yang mungkin menjadi kanker serviks jika mereka tidak dirawat dengan tepat.
  • Tes HPV mencari virus (human papillomavirus) yang menyebabkan perubahan sel.

Jika kamu ingin melakukan tes ini, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Dokter akan selalu siaga menjawab semua keluhan kesehatan melalui smartphone

Vaksin HPV

Vaksin ini melindungi dari jenis HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks, vagina, dan vulva. Vaksinasi HPV direkomendasikan untuk praremaja berusia 11 hingga 12 tahun, tetapi dapat diberikan mulai usia 9 tahun. Vaksin HPV juga direkomendasikan untuk semua orang hingga usia 26 tahun, jika belum divaksinasi. Vaksinasi HPV tidak disarankan untuk semua orang yang berusia lebih dari 26 tahun.

Beberapa orang dewasa berusia 27 hingga 45 tahun yang belum divaksinasi dapat memutuskan untuk mendapatkan vaksin HPV setelah berbicara dengan dokter mereka tentang risiko infeksi HPV baru dan kemungkinan manfaat vaksinasi. Namun, vaksinasi HPV dalam rentang usia ini memberikan sedikit manfaat, karena lebih banyak orang telah terpapar HPV.

Vaksinasi HPV mencegah infeksi HPV baru, tetapi tidak mengobati infeksi atau penyakit yang ada. Inilah sebabnya vaksin HPV bekerja paling baik ketika diberikan sebelum paparan HPV. 

Baca juga: Kanker Serviks Bisa Menyebar ke 4 Bagian Tubuh Ini

Selain melakukan beberapa tes di atas, beberapa hal ini juga membantu menurunkan risiko kanker serviks, seperti berhenti merokok, menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan saat berhubungan seks.

Referensi:
CDC. Diakses pada 2020. What Can I Do to Reduce My Risk of Cervical Cancer?
Medpage Today. Diakses pada 2020. Increased Cervical Cancer Risk in Overweight and Obese Women.
Web MD. Diakses pada 2020. Obesity Raises Cervical Cancer Risk.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan