Petasan Tahun Baru Bisa Memicu Sakit Jantung, Ini Faktanya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   07 Januari 2020
Petasan Tahun Baru Bisa Memicu Sakit Jantung, Ini FaktanyaPetasan Tahun Baru Bisa Memicu Sakit Jantung, Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta - Momen pergantian tahun selalu dimeriahkan dengan aneka petasan dan kembang api. Meski indah dipandang, suara yang ditimbulkan petasan tahun baru kerap membuat kaget. Ada yang menyebutkan juga bahwa suara petasan tahun baru itu bisa memicu sakit jantung. Namun, benarkah demikian?

Paparan suara keras yang terus-menerus dalam jangka panjang disebut-sebut memang menjadi salah satu pemicu sakit jantung. Namun, hal ini sepertinya kurang tepat jika dikaitkan dengan suara petasan tahun baru, yang biasanya berlangsung singkat. Jika memang petasan tahun baru bisa memicu sakit jantung, maka penyebabnya adalah meningkatkan hormon stres ketika mendengar suara letusannya. 

Baca juga: 3 Alasan untuk Medical Check up Sebelum Tahun Baru

Meningkatnya hormon stres itu kemudian membuat tekanan darah ikut meningkat, dan meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah, yang menjadi salah satu penyebab serangan jantung. Namun sebenarnya, penyakit jantung memiliki penyebab dan faktor risiko yang tidak sesederhana itu. Dalam artian, penyakit ini dapat terjadi karena berbagai hal, termasuk gaya hidup tidak sehat dan genetik.

Gaya Hidup Tak Sehat Turut Andil

Jika “menyalahkan” petasan tahun baru sebagai penyebab dari sakit jantung, sepertinya agak kurang tepat. Seperti telah disebutkan tadi, penyakit jantung dapat terjadi karena kombinasi berbagai hal. Salah satunya adalah gaya hidup tidak sehat, yang kerap menjadi-jadi ketika libur natal dan tahun baru. Hal ini terjawab dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh David P. Philips, dan rekan-rekannya, yang dipublikasikan di AHA Journal pada 2004. 

Dalam studinya, David dan rekan-rekannya menganalisis sertifikat kematian orang-orang Amerika dalam rentang tahun 1973-2011, dan menemukan bahwa 25 Desember hingga 7 Januari selalu menjadi momen “tren” kematian nasional. Artinya, angka kematian pada rentang waktu itu adalah yang paling tinggi dalam setahun, dengan penyebab umum serangan jantung.

Baca juga: Jaga Kesehatan Kulit di Tahun Baru dengan Cara Tepat

Dari fenomena tersebut, David dan rekan-rekannya memberikan penjelasan, yang salah satunya terkait dengan gaya hidup. Menurut mereka, selama musim libur natal dan tahun baru, orang-orang biasanya akan mengubah pola aktivitas hariannya secara ekstrem. Mereka biasanya akan lebih minim berolahraga, tetapi banyak makan, minum alkohol, dan tidur larut malam. 

Penjelasan kedua, banyak orang-orang yang cenderung menunda pergi ke fasilitas kesehatan, meski sudah menunjukkan gejala sakit, karena sedang berlibur. Nah, kalau kamu jangan begitu, ya. Walau sedang berlibur, kamu tetap harus memprioritaskan kesehatanmu. Apalagi sekarang ada Halodoc, cukup download aplikasinya, dan gunakan untuk mengobrol dengan dokter lewat chat, kapan dan di mana saja kamu merasakan gejala sakit.

Alih-Alih Sakit Jantung, Ini Risiko Bermain Petasan

Meski tidak berpengaruh secara langsung terhadap penyakit jantung, bermain dengan si pemeriah suasana tahun baru ini nyatanya memiliki banyak risiko lain yang tak kalah berbahaya. Terutama jika komponen ledakan mengenai tubuh. Berikut beberapa di antaranya:

1. Luka Bakar

Ledakan yang ditimbulkan petasan dapat memancing munculnya api dan menyebar ke benda-benda lain yang mudah terbakar. Hal inilah yang menjadikan petasan berbahaya dan dapat melukai orang-orang di sekitarnya. Jika mengenai kulit, ledakan petasan dapat menimbulkan luka bakar. Semakin kuat ledakan, risiko luka bakar yang terjadi juga akan semakin luas.

Baca juga: Rayakan Tahun Baru dengan Wine, Ketahui Manfaatnya

2. Gangguan Pendengaran

Bunyi ledakan petasan dapat memicu terjadinya cedera pada sistem pendengaran. Hal ini juga dikenal dengan istilah trauma akustik atau trauma karena dentuman suara keras, yang dapat menimbulkan trauma pada gendang telinga. Salah satu gejala yang ditimbulkan adalah telinga berdenging.

3. Amputasi

Amputasi atau hilangnya salah satu anggota tubuh juga merupakan salah satu risiko berbahaya yang ditimbulkan ledakan petasan. Hal ini biasanya terjadi pada anak-anak, yang bermain petasan tanpa pengawasan orangtua. Untuk mencegah terjadinya hal ini, orangtua perlu benar-benar mengawasi dan mendampingi anak, ketika akan menyalakan petasan.

4. Kebutaan

Ketika petasan dinyalakan dan meluncur ke langit, orang-orang biasanya akan langsung menengadah demi menangkap momen ledakan indahnya di udara dengan mata. Padahal hal ini berbahaya, lho. Sebab ketika meluncur ke atas, serpihan ledakan petasan yang mengenai mata dapat membuat kornea mengalami luka bakar, yang berujung pada kebutaan.

Referensi:
AHA Journals. Diakses pada 2020. Cardiac Mortality Is Higher Around Christmas and New Year’s Than at Any Other Time.
The Verge. Diakses pada 2020. Fireworks are still dangerous!
Kid’s Health. Diakses pada 2020. Fireworks Safety.

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan