Scabies pada Bayi, Begini Cara Mengatasinya

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   13 Januari 2020
Scabies pada Bayi, Begini Cara MengatasinyaScabies pada Bayi, Begini Cara Mengatasinya

Halodoc, Jakarta - Ibu, ketika bayi mengalami gejala seperti gatal, nyeri, mungkin ia hanya bisa menangis. Penting bagi orangtua untuk mencari tahu penyebab bayi merasa tidak nyaman tersebut. Jika rasa gatal adalah penyebabnya, perhatikan apakah bayi memiliki ruam merah di kulitnya. Kondisi ini bisa saja disebabkan oleh scabies atau sering disebut kudis

Scabies adalah ruam gatal yang umum terlihat pada anak-anak dan bayi. Kondisi ini perlu diwaspadai karena sangat menular. Penyakit ini disebabkan oleh kutu kecil atau tungau dengan nama ilmiah Sarcoptes scabiei. Kulit bayi sering lebih terbuka dan lebih sensitif, oleh karena itu, lesi akibat scabies bisa berkembang menjadi lesi besar, serta menyebabkan munculnya lepuhan atau benjolan berisi nanah. 

Baca juga: 6 Cara Mengobati Penyakit Kudis di Rumah

Gejala Scabies pada Bayi, Lihat dari Kulitnya

Tungau betina biasanya memasuki kulit melalui lipatan kulit, seperti ruang di antara jari-jari. Tungau akan menggali atau menyerang kulit dan membentuk "saluran" merah. Tungau kemudian mulai bertelur di kulit, yang nantinya menetas menjadi larva. Tanda pertama dari infeksi ini adalah tonjolan kecil berwarna merah berukuran 1-2 mm pada tangan dan kaki. Scabies bisa sebabkan rasa gatal tidak tertahankan yang sebabkan bayi sangat rewel. Rasa gatal ini muncul karena sistem kekebalan tubuh manusia membentuk reaksi alergi terhadap tungau dan telur yang menetas.

Melansir dari Kids Health, gejala lain yang terjadi saat bayi alami scabies, yaitu: 

  • Muncul benjolan atau lecet;
  • Kulit menebal, bersisik, tergores, dan berkerak;
  • Pada anak yang lebih besar lagi, ia jadi lekas marah dan tidak selera makan. 

Scabies dapat muncul di bagian tubuh mana saja tetapi sering terjadi pada tangan dan kaki (terutama jaring-jaring kulit di antara jari tangan dan kaki), bagian dalam pergelangan tangan dan lipatan di bawah lengan, daerah pinggang dan selangkangan, serta kepala dan kulit kepala bayi (jarang pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa). Pada kondisi yang parah, area yang gatal mengalami infeksi jika anak sering menggaruknya. Jika ini terjadi, dia membutuhkan antibiotik. Segera bawa anak untuk diperiksakan ke rumah sakit jika ia mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas. Buat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc, supaya bayi bisa mendapatkan perawatan lebih cepat. 

Baca juga: Inilah 5 Penyakit yang Mudah Menyerang Kulit

Scabies pada Bayi, Lakukan Hal Ini

Dokter akan mengobati scabies dengan meresepkan krim atau lotion untuk membunuh tungau. Oleskan krim ke kulit di seluruh tubuh (dari leher ke bawah), bukan hanya daerah dengan ruam. Khusus untuk bayi dan anak kecil, oleskan krim di wajah (kecuali mulut dan mata), kulit kepala, dan telinga. Potong kuku anak dan berikan juga obat di ujung jari.

Sebagian besar perawatan tetap dilakukan pada kulit bayi selama 8-12 jam sebelum akhirnya ia mandi. Orangtua bisa mengoleskan obat krim ini sebelum anak tidur, lalu membersihkannya dengan cara mandi saat sudah pagi. 

Jika pengobatan efektif, seharusnya tidak ada ruam atau lubang baru setelah 2 hingga 4 hari. Perawatan perlu diulangi dalam 1 hingga 2 minggu. Mungkin perlu 2-6 minggu setelah perawatan yang berhasil sebelum akhirnya gatal dan ruam benar-benar bisa hilang.

Dokter bisa menggunakan obat oral sebagai pengganti lotion kulit untuk mengobati kudis pada anak yang lebih besar. Dokter dapat merekomendasikan krim antihistamin atau steroid, seperti hidrokortison, untuk membantu mengatasi rasa gatal.

Baca juga: 5 Pengobatan Alami untuk Menyembuhkan Kudis

Bagaimana Cara Mencegah Anak Terserang Scabies?

Scabies dapat menginfeksi semua kalangan. Kondisi ini bisa menyebar dengan cepat melalui penitipan anak, dan di rumah. Scabies bisa menyebar melalui kontak fisik, dan semakin banyak paparan terhadap orang yang terinfeksi akan meningkatkan risiko terinfeksi. Itu sebabnya mereka yang tinggal di rumah yang sama rentan terkena infeksi. 

Anggota keluarga dan kontak dekat seseorang yang sedang dirawat karena scabies harus dirawat pada saat yang sama, bahkan jika mereka tidak memiliki gejala. Hal ini membantu mencegah penyebaran skabies.

Segera cuci pakaian, seprei, dan handuk dalam air panas, serta keringkan di tempat yang panas. Masukkan boneka dan barang-barang lainnya yang tidak dapat dicuci dalam kantong plastik tertutup selama minimal 3 hari. Bersihkan setiap ruangan di rumah, lalu buang kantong penyedot debu. Orangtua juga bisa menghentikan anak dititipkan di penitipan anak atau pergi ke taman kanak-kanak atau sekolah sampai dia menyelesaikan pengobatan. 

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. Scabies.
Skin Sight. Diakses pada 2020. Scabies (Pediatric).
Raising Children Network (Australia). Diakses pada 2020. Scabies.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan