Stres Sebabkan Sakit Kepala Tegang?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 Oktober 2018
Stres Sebabkan Sakit Kepala Tegang?Stres Sebabkan Sakit Kepala Tegang?

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu pernah merasakan sakit kepala tegang? Sakit kepala yang utama dipicu oleh stres yang disebut dengan sakit kepala tegang atau tension type headache (TTH). Faktor pemicu lain adalah kurangnya istirahat, kelelahan, postur tubuh yang buruk, gangguan kecemasan, perut dalam keadaan lapar, dan kadar rendahnya zat besi. Biasanya, pengidap sakit kepala jenis ini akan merasakan nyeri dan tekanan di bagian belakang kepala, kanan dan kiri dahi, leher, dan belakang bola mata.

Ketika stres melanda, tubuh membaca stres yang kamu alami sebagai sebuah ancaman. Dalam kondisi ini, tubuh akan melepaskan sekelompok hormon stres seperti adrenalin, norepinefrin, dan kortisol dalam jumlah banyak sebagai cara untuk melindungi diri. Hormon-hormon tersebut bekerja untuk mematikan fungsi-fungsi tubuh yang sedang tidak diperlukan.

Di saat yang sama, hormon adrenalin dan kortisol menyebabkan peningkatan detak jantung dan pelebaran pembuluh darah untuk mengalirkan darah ke bagian-bagian tubuh yang berguna untuk merespon secara fisik, seperti kaki dan tangan.

Karena jantung memusatkan aliran darahnya ke bagian bawah tubuh, otak jadi tidak mendapatkan asupan darah beroksigen yang cukup. Akibatnya fungsi orang menurun. Inilah yang menjadi penyebab kenapa banyak orang mengalami sakit kepala tegang saat stres. Stres juga dapat menyebabkan ketegangan berlebihan pada otot yang berada di daerah kepala. Ada 2 jenis sakit kepala tegang, yaitu:

  1. Sakit kepala yang dapat berlangsung secara singkat (sekitar 30 menit) maupun dalam waktu lama (berhari-hari). Sakit kepala tegang episodik umumnya terjadi secara bertahap dan lebih sering menyerang pada siang hari. Sakit kepala tegang episodik ini merupakan kondisi sakit kepala ketika pengidapnya akan merasakan nyeri konstan yang ringan hingga sedang.
  2. Sakit kepala tegang kronis. Biasanya, sakit kepala tegang kronis digambarkan sebagai sakit berdenyut yang menyerang bagian atas, depan, dan kedua sisi kepala. Rasa sakit dapat hilang dan timbul dalam jangka waktu yang lama.

Gejala sakit kepala tegang umumnya berupa rasa sakit dan tertekan pada dahi dan dua sisi kepala, atau bagian belakang kepala. Gejala lain yang dapat muncul, antara lain:

  1. Rasa sakit kepala saat bangun dari berbaring.
  2. Resah, konsentrasi terganggu, dan rasa sensitif terhadap cahaya atau suara bising.
  3. Nyeri yang terjadi pada otot.
  4. Otot kulit kepala, leher dan bahu terasa lunak.
  5. Memiliki kesulitan untuk tidur, dan mudah terbangun ketika tidur.
  6. Rasa sakit terasa lebih buruk pada kulit kepala, pelipis, leher belakang, serta bahu.

Sakit kepala tegang berbeda dengan migrain. Saat seseorang mengalami migrain, kegiatan fisik dapat memperparah kondisi tersebut dan diikuti gejala mual, muntah, atau gangguan penglihatan. Namun pada sakit kepala tegang, kegiatan fisik tidak membuat kondisi ini menjadi lebih parah. Sakit kepala tegang tidak memerlukan penanganan medis jika hanya sesekali terjadi. Namun, dapat menandakan masalah yang serius jika:

  1. Datang secara tiba-tiba dan menimbulkan sakit kepala yang parah.
  2. Disertai rasa lemas, bicara tidak jelas, dan mati rasa.
  3. Disertai mual dan muntah-muntah, leher kaku, demam, dan linglung.
  4. Muncul setelah kecelakaan, terutama jika terjadi benturan di kepala.

Kamu bisa langsung berdiskusi melalui Chat atau Voice/Video Call dengan dokter ahli untuk informasi lebih lanjut mengenai indikasi sakit kepala tegang yang kamu alami melalui aplikasi Halodoc. Selain itu, kamu juga bisa membeli obat dan pesanan kamu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang!

Baca juga:

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan