Wanita Lebih Sering Terkena Trigeminal Neuralgia, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 November 2018
Wanita Lebih Sering Terkena Trigeminal Neuralgia, Benarkah?Wanita Lebih Sering Terkena Trigeminal Neuralgia, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Apabila kamu suatu hari merasakan wajah seakan terkena sengatan listrik, atau gigi terasa linu dan berulang-ulang, ada baiknya untuk tidak segera datang ke dokter gigi. Kondisi semacam ini bisa saja disebabkan oleh penyakit langka yang menyerang saraf wajah atau saraf kelima dari 12 pasang saraf yang berasal dari otak. Penyakit langka ini disebut sebagai trigeminal neuralgia dan lebih sering dijumpai pada wanita.

Apa itu trigeminal neuralgia?

Trigeminal neuralgia atau nyeri saraf adalah nyeri yang terjadi di daerah nervus (saraf) trigeminus. Disebut trigeminus karena memiliki tiga cabang, yaitu ophthalmic branch (melayani daerah mata dan dahi), maxillary branch (melayani daerah pipi, rahang atas dan gigi atas), dan mandibular branch (melayani daerah rahang bawah dan gigi bawah). Ketiga cabang ini mengumpul di satu kumpulan sel saraf yang disebut ganglion trigeminus yang seterusnya berlanjut ke dalam batang otak.

Akibat memiliki tiga cabang tersebut, maka rasa nyeri akan menjalar ke area-area tersebut seperti dahi, mata, gigi, kulit wajah, pipi ataupun lidah. Rasa nyeri setiap orang yang terkena penyakit ini berbeda-beda letaknya, tetapi jika digambarkan rasa nyerinya dengan nilai 1 hingga 10, maka nyeri dari penyakit ini mencapai angka 10.

Penyebab dan Faktor Risiko

Peneliti masih belum mengetahui hal yang menyebabkan penyakit langka ini dapat menyerang seseorang. Namun penyakit ini kerap kali muncul setelah pencabutan gigi, trauma saraf wajah, infeksi virus herpes, atau penekanan pada saraf wajah akibat pembuluh darah atau tumor.

Sementara itu, ada banyak sekali faktor risiko penyebab neuralgia trigeminal, yaitu:

  • Jenis kelamin: Wanita akan lebih mudah terkena penyakit ini dibandingkan oleh pria.

  • Genetik: Penyakit ini memiliki potensi untuk diturunkan ke anggota keluarga.

  • Usia: Kamu berisiko mengidap penyakit ini apabila menginjak usia di atas 50 tahun.

  • Kondisi kesehatan: Jika kamu mengidap Multiple Sclerosis, maka risiko serangan penyakit ini menjadi lebih besar.

Pengobatan Trigeminal Neuralgia

Jika seseorang sudah didiagnosis mengidap penyakit ini, maka beberapa obat seperti carbamazepine, obat anti epilepsi, dan gabapentin menjadi alternatif pertama untuk terapi. Namun, jangan berekspektasi terlalu tinggi sebab obat ini kerap kali tidak efektif. Pihak medis menyarankan agar dilakukan operasi. Kepala pasien akan dibedah dan lapisan teflon akan dipasang antara saraf dan pembuluh darah yang berdekatan.

Sayangnya operasi ini cukup mahal, yakni mencapai ratusan juta rupiah. Saat menjalankan pembedahan, pasien wajib dalam kondisi fit, tidak ada penyakit ginjal atau hipertensi.

Karena terlalu mahal, tindakan paling optimal untuk mengatasi penyakit ini adalah ablasi frekuensi radio.

Saraf sumber rasa nyeri akan dipanaskan dengan alat yang memancarkan gelombang persis dengan gelombang radio AM. Panas ini kemudian mematikan ujung saraf sehingga tidak menghantarkan sinyal sakit. Ablasi frekuensi radio ini lebih banyak dipilih karena biayanya sekitar belasan juta rupiah. Potensi kekambuhan juga relatif lebih lama. Setelahnya, rasa sakit pasien 80 persen berkurang dan berangsur menghilang.

Sayangnya penyakit ini bukan muncul akibat gaya hidup jadi tidak bisa dilakukan pencegahan. Saat seseorang didiagnosis penyakit ini, maka pasien perlu menemui dokter yang tepat.

Apabila kamu mengalami nyeri hebat di area wajah secara tiba-tiba atau semakin buruk, sebaiknya segera lakukan tanya jawab dengan dokter di Halodoc. Apalagi jika nyeri sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. Diskusi dengan dokter menjadi lebih praktis melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa memilih via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Yuk, segera download aplikasinya sekarang!

 

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan