6 Makanan untuk Tingkatkan Konsentrasi Otak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 Januari 2019
6 Makanan untuk Tingkatkan Konsentrasi Otak6 Makanan untuk Tingkatkan Konsentrasi Otak

Halodoc, Jakarta – Makanan yang dikonsumsi berfungsi menjaga struktur dan fungsi otak, termasuk dalam meningkatkan fokus dan konsentrasi saat beraktivitas. Sayangnya, tidak semua jenis makanan dapat membangkitkan konsentrasi secara optimal. Lantas, apa saja makanan yang dapat meningkatkan konsentrasi otak? Simak jawabannya di sini.

Asam Lemak Omega – 3 Baik untuk Kesehatan Otak

Asam lemak omega – 3 adalah bahan struktural sel saraf yang berperan penting dalam menjaga kesehatan otak. Manfaatnya adalah memperbaiki aliran darah, membentuk sel otak baru, memperbaiki perkembangan kognitif (terutama pada anak-anak), mengurangi depresi, serta menurunkan risiko demensia dan alzheimer. Sayangnya, nutrisi ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga diperoleh melalui konsumsi makanan dan suplemen. Misalnya, melalui konsumsi makanan laut, kacang - kacangan, biji - bijian, sayuran, minyak zaitun, minyak ikan, telur, dan produk susu lainnya.

Baca Juga: 4 Alasan Omega-3 Baik untuk Otak

Selain makanan yang mengandung asam lemak omega – 3, berikut makanan yang dapat dikonsumsi untuk meningkatkan konsentrasi otak:

1. Cokelat Hitam

Cokelat hitam mengandung banyak kakao yang mengandung flavonoid, zat antioksidan yang berfungsi mengurangi kerusakan sel dan menurunkan risiko penyakit tertentu (seperti diabetes dan sakit jantung). Sebuah studi yang dipublikasi The National Center for Biotechnology Information (NCBI) menyebutkan kakao dapat merangsang pertumbuhan sel saraf dan pembuluh darah otak, sehingga berdampak positif pada proses belajar, konsentrasi, dan daya ingat.

Baca Juga: Ketahui Manfaat Coklat Hitam yang Luar Biasa

2. Buah Beri

Buah beri (seperti stroberi, blueberry, dan blackberry) mengandung antioksidan flavonoid, sama seperti cokelat hitam. Studi yang dipublikasi NCBI juga menyebutkan manfaat buah beri dalam menjaga kesehatan otak, antara lain memperbaiki komunikasi antar sel otak, menurunkan risiko peradangan, membantu sel otak membentuk jaringan baru, serta mencegah penyakit saraf degeneratif otak (seperti demensia dan alzheimer).

3. Kacang dan Biji – Bijian

Kacang dan biji - bijian mengandung asam lemak omega - 3 dan vitamin E. Kedua nutrisi ini berfungsi melindungi sel otak dari stres oksidatif akibat paparan radikal bebas. Vitamin E dalam makanan ini juga berfungsi memperbaiki dan menurunkan risiko alzheimer, penyakit saraf degeneratif yang rentan dialami orang lanjut usia (lansia).

Baca Juga: Aneka Jenis Kacang yang Baik untuk Kesehatan

4. Gandum Utuh

Gandum utuh mengandung nutrisi penting untuk otak, seperti karbohidrat, vitamin B, vitamin E, selenium, dan serat. Makanan yang termasuk gandum utuh adalah beras merah, roti gandum, dan oatmeal.

5. Kafein

Tak mengherankan jika banyak orang mengonsumsi kafein (teh dan kopi) untuk menambah energi dan meningkatkan fokus. Pasalnya, banyak studi membuktikan manfaat kafein dalam menjaga kesehatan otak. Studi yang dipublikasi NCBI menyebut, kafein meningkatkan kemampuan otak dalam memproses informasi. Studi lain menunjukkan kafein mampu menurunkan risiko penyakit stroke dan alzheimer.

6. Brokoli

Sayuran dikenal manfaatnya untuk kesehatan, salah satunya sayur brokoli yang mengandung glukosinolat, senyawa yang akan dipecah tubuh menjadi isotiosianat. Senyawa ini berfungsi menurunkan stres oksidatif dan risiko penyakit saraf degeneratif. Brokoli juga kaya vitamin C dan zat antioksidan (flavonoid) yang baik untuk kesehatan otak. Sayuran lain yang mengandung glukosinolat adalah kubis dan sawi.

Baca Juga: 5 Makanan yang Berbahaya bagi Kesehatan Otak

Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar makanan untuk otak, tanya dokter Halodoc untuk mendapatkan jawaban terpercaya. Kamu dapat menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan