Advertisement

Atasi dengan Tepat, Ini 5 Penyebab Picky Eater pada Anak

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   03 Desember 2025

Picky eater bisa terjadi karena kurangnya pengenalan makanan pada anak atau anak yang bosan dengan tekstur dan makanannya.

Atasi dengan Tepat, Ini 5 Penyebab Picky Eater pada AnakAtasi dengan Tepat, Ini 5 Penyebab Picky Eater pada Anak

DAFTAR ISI


Menghadapi anak yang sulit makan bisa menjadi tantangan tersendiri di rumah. Mulai dari menolak sayur, hanya mau satu jenis makanan, hingga drama setiap jam makan, fase picky eater sering membuat orang tua kewalahan.

Kondisi ini tidak hanya mengganggu rutinitas makan keluarga, tetapi juga dapat memengaruhi kecukupan nutrisi harian anak jika berlangsung terlalu lama.

Dengan memahami penyebab picky eater sejak dini, Ibu bisa menemukan strategi yang tepat untuk membantu anak lebih terbuka terhadap berbagai jenis makanan.

Yuk, simak selengkapnya penyebab, cara mengatasinya, serta kapan harus berkonsultasi ke dokter agar tumbuh kembang anak tetap optimal.

Apa Itu Picky Eater?

Istilah picky eater atau pemilih makanan seringkali digunakan untuk menggambarkan anak-anak yang sangat selektif dalam memilih makanan.

Kondisi ini ditandai dengan penolakan terhadap berbagai jenis makanan, tekstur, atau rasa tertentu.

Picky eater pada anak bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua, terutama dalam memastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi dengan baik.

Menurut data dari WHO, masalah pemberian makan dan gangguan makan pada anak-anak usia 8 hingga 16 tahun berkisar antara 14% hingga 35%.

Kondisi ini tidak hanya memengaruhi asupan nutrisi anak, tetapi juga dapat menimbulkan stres bagi orang tua.

Berikut Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc yang bisa dihubungi seputar kesehatan anak.

Penyebab Picky Eater pada Anak

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seorang anak menjadi picky eater. Memahami penyebabnya dapat membantu orang tua mencari solusi yang tepat:

  • Faktor genetik. Kecenderungan menjadi picky eater bisa diturunkan dari orang tua. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki preferensi makanan yang terbatas, kemungkinan besar anak juga akan demikian.
  • Pengalaman awal makan. Pengalaman pertama anak dengan makanan sangat penting. Jika anak pernah mengalami pengalaman negatif saat makan, seperti tersedak atau dipaksa makan, ia mungkin akan menjadi lebih selektif.
  • Perkembangan sensorik. Anak-anak dengan masalah sensorik mungkin sangat sensitif terhadap tekstur, bau, atau tampilan makanan tertentu. Hal ini bisa membuat mereka menolak makanan yang dianggap aneh atau tidak menyenangkan.
  • Masalah kesehatan. Kondisi medis tertentu, seperti alergi makanan, intoleransi laktosa, atau masalah pencernaan, dapat menyebabkan anak menjadi lebih selektif dalam memilih makanan.
  • Faktor psikologis. Stres, kecemasan, atau tekanan dari lingkungan sekitar juga dapat memengaruhi nafsu makan anak dan membuatnya menjadi lebih pemilih.

Kementerian Kesehatan RI menekankan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala untuk mendeteksi dini masalah makan dan memberikan intervensi yang tepat.

Selain perkembangannya, pahami juga Ketahui Pertumbuhan Bayi dari Usia 1 Hingga 12 Bulan berikut ini.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Picky Eater

Selain penyebab yang telah disebutkan, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku picky eater pada anak, antara lain:

  • Perkembangan usia: Anak-anak usia 2-6 tahun seringkali mengalami fase picky eater karena mereka sedang mengembangkan kemandirian dan kontrol diri.
  • Suasana makan: Suasana makan yang tidak menyenangkan, seperti adanya pertengkaran atau distraksi, dapat membuat anak kehilangan nafsu makan.
  • Pola makan keluarga: Anak cenderung mengikuti pola makan keluarga. Jika anggota keluarga lain juga picky eater, anak kemungkinan besar akan meniru perilaku tersebut.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American College of Nutrition, lingkungan makan yang positif dan suportif dapat membantu mengurangi perilaku picky eater pada anak.

Ketahui juga tentang Pola Asuh Anak – Jenis-Jenis dan Cara Menerapkannya berikut ini.

Dampak Picky Eater pada Anak

Meskipun umumnya tidak berbahaya, picky eater yang berkelanjutan dapat menyebabkan beberapa masalah, seperti:

  • Kekurangan nutrisi: Anak yang hanya makan sedikit jenis makanan berisiko kekurangan vitamin dan mineral penting.
  • Masalah pertumbuhan: Kekurangan nutrisi dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
  • Masalah pencernaan: Kurangnya serat dalam makanan dapat menyebabkan sembelit.
  • Stres pada orang tua: Menghadapi anak yang picky eater dapat menyebabkan stres dan frustrasi pada orang tua.

Dalam kasus yang parah, picky eater dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi perilaku ini.

Cara Mengatasi Picky Eater pada Anak

Mengatasi anak yang picky eater membutuhkan kesabaran dan pendekatan yang tepat. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba:

  • Sajikan makanan dengan menarik. Tampilan makanan yang menarik dapat meningkatkan minat anak untuk mencoba. Gunakan warna-warni sayuran dan buah-buahan, serta bentuk yang kreatif.
  • Libatkan anak dalam proses memasak. Ajak anak berpartisipasi dalam memilih bahan makanan, mencuci sayuran, atau menyiapkan makanan. Hal ini dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap makanan tersebut.
  • Tawarkan berbagai pilihan. Berikan beberapa pilihan makanan sehat dan biarkan anak memilih mana yang ingin dimakan. Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanan yang tidak disukai.
  • Buat jadwal makan yang teratur. Anak-anak cenderung lebih mudah makan jika memiliki jadwal makan yang teratur. Hindari memberikan camilan terlalu dekat dengan waktu makan utama.
  • Berikan contoh yang baik. Anak-anak belajar dari orang tua. Tunjukkan bahwa Anda juga menikmati berbagai jenis makanan sehat.

Menurut penelitian dalam Journal of the American Academy of Pediatrics, memberikan paparan berulang terhadap makanan baru dapat membantu anak menerima makanan tersebut seiring waktu.

Kapan Harus ke Dokter?

Pada sebagian besar kasus, picky eater adalah fase normal dalam perkembangan anak. Namun, ada beberapa kondisi di mana perlu berkonsultasi dengan dokter:

  • Anak mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
  • Anak menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi.
  • Anak terus menolak sebagian besar makanan dalam jangka waktu yang lama.
  • Orang tua merasa sangat stres atau khawatir dengan kebiasaan makan anak.

Dokter dapat membantu mengidentifikasi penyebab masalah makan pada anak dan memberikan rekomendasi yang tepat, termasuk merujuk ke ahli gizi atau psikolog jika diperlukan.

Kesimpulan

Picky eater adalah masalah umum yang sering dihadapi oleh orang tua. Jika Ibu khawatir dengan kebiasaan makan anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.

Pantau terus tumbuh kembang anak dan pastikan ia mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang untuk mendukung kesehatan dan perkembangannya.

Konsultasi dengan dokter spesialis anak kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc. 

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat! 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Is Your Baby a Picky Eater?
PubMed Central. Diakses pada 2025. Picky eating in children: causes and consequences.
Cambridge University Press. Diakses pada 2025. Picky eating in children: causes and consequences.
What to Expect. Diakses pada 2025. Why Is My Toddler Such a Picky Eater? 6 Causes of Picky Eating.
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2025. Study gives insight — and advice — on picky eating in children.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada 2025. Pilih-pilih Makanan.