Advertisement

Benarkah Penyakit Asma Dapat Menular? Ini Faktanya!

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   12 Desember 2025

Asma bukanlah penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri, sehingga tidak menular. 

Benarkah Penyakit Asma Dapat Menular? Ini Faktanya!Benarkah Penyakit Asma Dapat Menular? Ini Faktanya!

DAFTAR ISI


Penyakit asma sering dianggap sama seperti flu atau batuk yang bisa menular dari satu orang ke orang lain. Tak heran, banyak orang merasa khawatir berada dekat dengan penderita asma saat mereka mengalami sesak atau batuk.

Namun, benarkah asma termasuk penyakit menular? Atau justru ada faktor lain yang sebenarnya menjadi penyebab utama kambuhnya asma?

Apakah Asma Menular?

Asma merupakan penyakit yang bisa memberikan dampak signifikan bagi hidup pengidapnya. Tidak heran bila banyak orang khawatir mengenai kemungkinan apakah penyakit tersebut bisa menular.

Namun, faktanya, asma bukanlah penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri, sehingga tidak menular. 

Meskipun asma bukanlah penyakit menular, tapi penyakit tersebut bisa diturunkan dalam keluarga. Anak yang lahir dari ibu pengidap asma memiliki risiko tiga kali lebih tinggi untuk mengidap penyakit tersebut. 

Sedangkan bila sang ayah yang mengidap asma, maka risikonya 2,5 kali lebih tinggi.

Penyebab Asma

Bukan ditularkan dari orang lain, penyebab asma adalah kombinasi dari faktor lingkungan dan genetik. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyakit pernapasan tersebut bisa diturunkan dari orangtua. 

Selain itu, ada juga berbagai faktor lingkungan yang bisa memicu seseorang untuk mengembangkan gejala asma. Pemicu asma bisa berbeda-beda pada tiap orang, yang meliputi:

  • Alergen udara, seperti serbuk sari, tungau debu, spora jamur, bulu hewan peliharaan atau partikel kotoran kecoa.
  • Infeksi saluran pernapasan, seperti flu biasa.
  • Aktivitas fisik.
  • Udara dingin.
  • Polutan dan iritan udara, seperti asap.
  • Obat-obatan tertentu, termasuk beta blocker, aspirin, dan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen dan naproxen sodium.
  • Emosi dan stres yang kuat.
  • Sulfit dan pengawet ditambahkan ke beberapa jenis makanan dan minuman, termasuk udang, buah kering, kentang olahan, bir, dan anggur
  • Penyakit refluks gastroesofageal (GERD), suatu kondisi di mana asam lambung naik kembali ke tenggorokan.

Ketahui juga, 6 Penyebab Asma Kambuh di Malam Hari yang Perlu Diwaspadai. 

Siapa Saja yang Berisiko?

Selain itu, ada juga beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami asma, antara lain:

  • Riwayat keluarga

Memiliki kerabat sedarah yang mengidap asma, seperti orang tua atau saudara kandung bisa meningkatkan risiko seseorang mengalaminya juga.

1. Memiliki alergi

Orang lebih mungkin mengidap asma jika mereka memiliki jenis alergi tertentu, yang bisa mempengaruhi mata dan hidung. 

Namun, tidak semua orang yang memiliki alergi akan terkena asma, dan tidak semua orang yang memiliki asma juga memiliki alergi. 

Alergi pernapasan dan beberapa jenis asma terkait dengan antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE), yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap alergen. 

Untuk melindungi tubuh, IgE menyebabkan reaksi alergi yang dapat mempengaruhi mata, hidung, tenggorokan, paru-paru dan kulit.

2. Kelebihan berat badan

Lemak di sekitar dada mungkin bisa menekan paru-paru dan membuat seseorang lebih sulit untuk bernapas. 

Selain itu, jaringan lemak juga menghasilkan zat inflamasi yang bisa mempengaruhi paru-paru dan berkontribusi terhadap asma.

3. Merokok

Baik perokok aktif maupun pasif berpotensi mengalami asma, karena asap rokok bisa mengiritasi saluran udara, membuatnya bengkak, menyempit dan dipenuhi lendir lengket.

4. Paparan pekerjaan

Ada lebih dari 200 zat termasuk gas, bahan kimia yang digunakan dalam pertanian, tata rambut, manufaktur dari tempat kerja yang bisa menyebabkan asma. Jenis asma ini dikenal juga sebagai asma kerja, dan merupakan penyebab umum asma onset dewasa.

Pengobatan Asma

Pengobatan asma bertujuan untuk mengendalikan gejala, mencegah serangan asma, dan meningkatkan kualitas hidup. Pengobatan asma meliputi:

  • Obat-obatan: Obat asma yang umum meliputi bronkodilator (pelega pernapasan) dan kortikosteroid (anti-inflamasi). Obat-obatan ini dapat diberikan melalui inhaler atau nebulizer. Berikut ini 7 Rekomendasi Obat Asma yang Efektif Redakan Sesak Napas. 
  • Menghindari pemicu: Mengidentifikasi dan menghindari faktor pemicu asma dapat membantu mencegah gejala kambuh.
  • Terapi pernapasan: Terapi pernapasan dapat membantu memperkuat otot-otot pernapasan dan meningkatkan efisiensi pernapasan.

Pencegahan Asma

Meskipun asma tidak dapat dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena asma atau mencegah gejala kambuh:

  • Hindari paparan asap rokok: Asap rokok adalah iritan yang kuat dan dapat memicu gejala asma.
  • Kelola alergi: Jika memiliki alergi, kelola alergi dengan menghindari alergen atau mengonsumsi obat-obatan alergi.
  • Vaksinasi: Mendapatkan vaksinasi flu dan pneumonia dapat membantu mencegah infeksi saluran pernapasan yang dapat memicu gejala asma.
  • Jaga kebersihan lingkungan: Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar dapat membantu mengurangi paparan debu tungau, jamur, dan alergen lainnya.

Kamu perlu Kenali Kaitannya Antara Asma dengan Penyakit Lain. 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala asma yang parah, seperti:

  • Sesak napas yang berat.
  • Sulit berbicara atau berjalan karena sesak napas.
  • Bibir atau kuku membiru.
  • Penurunan kesadaran.

Nah, itulah penjelasan mengenai apakah asma menular. Bila kamu memiliki keluhan kesehatan yang mencurigakan, kamu bisa memeriksakannya dengan berkonsultasi pada dokter spesialis paru di Halodoc. 

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat! 

Referensi:
Vinmec. Diakses pada 2025. Asthma is a contagious disease?
Asthma Canada. Diakses pada 2025. Understanding Asthma.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Asthma.
Kids Health. Diakses pada 2025. Smoking and Asthma