Advertisement

Cacar Air pada Anak: Gejala, Cara Mengatasi, Pencegahan

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   07 Oktober 2025

Gejala cacar air pada anak umumnya muncul 10-21 hari setelah terpapar virus.

Cacar Air pada Anak: Gejala, Cara Mengatasi, PencegahanCacar Air pada Anak: Gejala, Cara Mengatasi, Pencegahan

DAFTAR ISI

  1. Gejala Cacar Air pada Anak
  2. Penyebab Cacar Air pada Anak
  3. Diagnosis Cacar Air pada Anak
  4. Cara Mengatasi Cacar Air pada Anak
  5. Obat Cacar Air Anak
  6. Komplikasi Cacar Air pada Anak
  7. Pencegahan Cacar Air pada Anak
  8. Kapan Harus ke Dokter?
  9. FAQ

Cacar air pada anak, atau dikenal juga sebagai varisela, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella-zoster. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak, tetapi dapat juga terjadi pada orang dewasa yang belum pernah terinfeksi atau belum mendapatkan vaksinasi.

Varisela ditandai dengan munculnya ruam kulit berupa bintil-bintil kecil berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal.

Infeksi ini sangat menular, terutama melalui kontak langsung dengan cairan dari vesikel atau melalui droplet pernapasan saat penderita batuk atau bersin.

Gejala Cacar Air pada Anak

Gejala cacar air pada anak umumnya muncul 10-21 hari setelah terpapar virus. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Demam ringan hingga sedang
  • Sakit kepala
  • Nafsu makan menurun
  • Rasa lelah dan lesu
  • Ruam kulit yang dimulai sebagai bintik merah kecil, kemudian berkembang menjadi vesikel berisi cairan yang gatal

Ruam biasanya muncul pertama kali di area tubuh seperti wajah, kulit kepala, atau dada, sebelum menyebar ke seluruh tubuh. Vesikel akan pecah dan membentuk keropeng dalam beberapa hari.

Selain itu, gejala Cacar Air dapat bervariasi pada setiap anak. Beberapa anak mungkin hanya mengalami gejala ringan, sementara yang lain bisa mengalami gejala yang lebih parah.

Penyebab Cacar Air pada Anak

Penyebab utama cacar air adalah virus Varicella-zoster (VZV). Virus ini sangat mudah menular dan dapat menyebar melalui:

  • Kontak langsung dengan cairan dari vesikel cacar
  • Droplet pernapasan yang dikeluarkan saat batuk atau bersin
  • Kontak dengan benda yang terkontaminasi virus, seperti pakaian atau handuk

Anak-anak yang belum pernah terinfeksi cacar air atau belum mendapatkan vaksin varisela memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular penyakit ini.

Masa penularan biasanya dimulai 1-2 hari sebelum ruam muncul dan berlanjut hingga semua vesikel telah mengering dan membentuk keropeng.

Baca selengkapnya: Cacar Air Menular? Mitos Atau Fakta? Yuk, Cek!

Diagnosis Cacar Air pada Anak

Diagnosis cacar air umumnya dilakukan berdasarkan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan anak. Dokter akan memeriksa ruam kulit dan menanyakan tentang gejala lain yang dialami.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu melakukan tes laboratorium untuk memastikan diagnosis. Tes ini dapat meliputi pemeriksaan sampel cairan dari vesikel atau tes darah untuk mendeteksi antibodi terhadap virus Varicella-zoster.

Cara Mengatasi Cacar Air pada Anak

Pengobatan cacar air pada anak bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan di rumah meliputi:

  • Oleskan losion kalamin pada ruam untuk mengurangi rasa gatal.
  • Pastikan anak minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.
  • Jaga kebersihan tubuh anak dengan mandi air hangat setiap hari.
  • Gunting kuku anak agar tidak melukai kulit saat menggaruk ruam.

Obat Cacar Air Anak

Meskipun cacar air umumnya sembuh dengan sendirinya, beberapa obat cacar air anak dapat membantu meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Berikut jenis obatnya:

  • Obat Penurun Demam: Paracetamol atau ibuprofen dapat diberikan untuk menurunkan demam. Hindari memberikan aspirin pada anak-anak karena berisiko menyebabkan sindrom Reye.
  • Krim atau Losion Antigatal: Calamine lotion dapat membantu mengurangi rasa gatal. Hindari penggunaan bedak talk karena dapat meningkatkan risiko infeksi.
  • Antivirus: Pada kasus yang parah atau pada anak dengan risiko komplikasi tinggi, dokter mungkin meresepkan obat antivirus seperti acyclovir. Obat ini efektif jika diberikan dalam 24 jam pertama setelah ruam muncul.
  • Povidone iodine: Povidone iodine dapat digunakan sebagai antiseptik untuk mencegah infeksi pada kulit yang terkena cacar air.

Hal yang perlu ditegaskan, penggunaan obat cacar air anak harus berdasarkan petunjuk dan resep dokter.

Mau tahu rekomendasi obat cacar air anak? Ini pilihannya: Ini Pilihan Obat Cacar Air yang Bisa Dibeli di Apotek

Komplikasi Cacar Air pada Anak

Meskipun cacar air umumnya merupakan penyakit ringan pada anak-anak, komplikasi serius dapat terjadi, terutama pada bayi, remaja, orang dewasa, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa komplikasi yang mungkin timbul meliputi:

  • Infeksi bakteri pada kulit akibat garukan
  • Pneumonia (infeksi paru-paru)
  • Ensefalitis (radang otak)
  • Sindrom Reye (terutama jika menggunakan aspirin untuk menurunkan demam)

Komplikasi cacar air lebih jarang terjadi pada anak-anak yang sehat dan telah mendapatkan vaksinasi.

Pencegahan Cacar Air pada Anak

Cara terbaik untuk mencegah cacar air pada anak adalah dengan vaksinasi. Vaksin varisela sangat efektif dalam melindungi anak-anak dari infeksi virus Varicella-zoster.

Vaksin varisela biasanya diberikan dalam dua dosis: dosis pertama pada usia 12-15 bulan, dan dosis kedua pada usia 4-6 tahun. Vaksin ini dapat diberikan secara terpisah atau dikombinasikan dengan vaksin campak, gondong, dan rubela (MMR).

Vaksinasi varisela telah terbukti secara signifikan mengurangi kejadian dan keparahan cacar air pada anak-anak. Selain vaksinasi, menjaga kebersihan diri dan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit.

Baca juga artikel lainnya mengenai vaksin cacar air di sini: Vaksin Cacar Air Bisa Lindungi dari Herpes Zoster, Mitos atau Fakta?

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika anak mengalami gejala cacar air, terutama jika:

  • Anak berusia di bawah 6 bulan
  • Anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Anak mengalami komplikasi seperti infeksi kulit, pneumonia, atau ensefalitis
  • Gejala semakin parah atau tidak membaik setelah beberapa hari

Dokter dapat memberikan penanganan yang tepat dan memantau kondisi anak untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Segera konsultasikan dengan dokter di Halodoc ketika anak mengalami gejala cacar air, agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Dengan Halodoc, ayah dan ibu dapat berkonsultasi dengan mudah dan cepat, tanpa harus mengantre di klinik maupun rumah sakit.

Tidak perlu bingung cari obat cacar air anak, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.

Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!

Referensi:
University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2025. Shingles (Herpes Zoster) in Children.
Katakam BK. Diakses pada 2025. A Prospective Study of Herpes Zoster in Children.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Shingles.

FAQ

1. Apakah cacar air bisa dicegah?

Ya, cacar air dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin cacar air sangat efektif dan aman.

2. Apakah cacar air bisa menular?

Ya, cacar air sangat menular. Penularan terjadi melalui kontak langsung, droplet, atau udara.

3. Berapa lama masa inkubasi cacar air?

Masa inkubasi cacar air adalah 10-21 hari setelah terpapar virus.

4. Apakah cacar air bisa sembuh sendiri?

Cacar air umumnya sembuh dengan sendirinya dalam 5-10 hari. Namun, obat-obatan dan perawatan di rumah dapat membantu meredakan gejala.