Advertisement

Empty Sella Syndrome, Kelainan Langka yang Menyerang Otak

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   12 September 2025

Empty Sella Syndrome adalah gangguan kesehatan langka yang berkaitan dengan sella tursika.

Empty Sella Syndrome, Kelainan Langka yang Menyerang OtakEmpty Sella Syndrome, Kelainan Langka yang Menyerang Otak

DAFTAR ISI

  1. Apa itu Empty Sella Syndrome?
  2. Jenis Empty Sella Syndrome
  3. Penyebab Empty Sella Syndrome
  4. Gejala Empty Sella Syndrome yang Perlu Diwaspadai
  5. Diagnosis Empty Sella Syndrome
  6. Opsi Pengobatan Empty Sella Syndrome
  7. Komplikasi yang Mungkin Terjadi Akibat Empty Sella Syndrome
  8. Pencegahan Empty Sella Syndrome

Empty Sella Syndrome (ESS) adalah kondisi langka yang memengaruhi kelenjar pituitari, sebuah kelenjar kecil di dasar otak yang bertanggung jawab untuk menghasilkan hormon penting.

Pada ESS, sella turcica, yaitu ruang tulang di tengkorak yang menampung kelenjar pituitari, tampak kosong atau sebagian kosong pada pemindaian pencitraan.

Kondisi ini seringkali tidak menimbulkan gejala, tetapi pada beberapa kasus dapat menyebabkan masalah hormonal dan komplikasi lainnya.

Apa itu Empty Sella Syndrome?

Empty Sella Syndrome adalah kondisi ketika kelenjar pituitari mengalami penyusutan atau tertekan, sehingga ruang sella turcica yang seharusnya berisi kelenjar tersebut terisi oleh cairan serebrospinal.

Sella turcica sendiri merupakan struktur tulang yang melindungi kelenjar pituitari.

Kelenjar pituitari adalah kelenjar endokrin utama yang menghasilkan hormon-hormon penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi.

Ketika sella turcica tampak kosong, ini dapat mengindikasikan adanya masalah pada kelenjar pituitari dan berpotensi memengaruhi produksi hormon.

Jenis Empty Sella Syndrome

Terdapat dua jenis utama Empty Sella Syndrome:

  • Empty Sella Syndrome Primer: Kondisi ini terjadi ketika terdapat cacat pada diafragma sellae, yaitu membran yang menutupi sella turcica. Cacat ini memungkinkan cairan serebrospinal memasuki sella turcica dan menekan kelenjar pituitari.
  • Empty Sella Syndrome Sekunder: Kondisi ini disebabkan oleh faktor lain, seperti tumor pituitari, operasi, radiasi, atau infeksi. Faktor-faktor ini dapat merusak kelenjar pituitari dan menyebabkan sella turcica tampak kosong.

Penyebab Empty Sella Syndrome

Penyebab pasti Empty Sella Syndrome seringkali sulit ditentukan. Namun, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini meliputi:

  • Tekanan Intrakranial Tinggi: Peningkatan tekanan di dalam tengkorak dapat menyebabkan cairan serebrospinal masuk ke dalam sella turcica.
  • Obesitas: Obesitas telah dikaitkan dengan peningkatan risiko Empty Sella Syndrome.
  • Hipertensi: Tekanan darah tinggi juga dapat menjadi faktor risiko.
  • Kehamilan: Perubahan hormonal selama kehamilan dapat memengaruhi kelenjar pituitari.
  • Tumor Pituitari: Tumor pada kelenjar pituitari atau di sekitarnya dapat menyebabkan kerusakan dan penyusutan kelenjar.
  • Operasi atau Radiasi: Tindakan medis pada area pituitari dapat menyebabkan Empty Sella Syndrome sekunder.

Menurut WHO, menjaga berat badan ideal, tekanan darah normal, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dapat membantu meminimalkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan, termasuk yang berkaitan dengan kelenjar pituitari.

Gejala Empty Sella Syndrome yang Perlu Diwaspadai

Seringkali, Empty Sella Syndrome tidak menimbulkan gejala yang jelas, terutama pada kasus primer.

Namun, ketika gejala muncul, mereka dapat bervariasi tergantung pada tingkat kerusakan kelenjar pituitari dan hormon yang terpengaruh.

Beberapa gejala yang mungkin timbul meliputi:

  • Sakit Kepala Kronis: Sakit kepala yang terus-menerus atau berulang.
  • Gangguan Penglihatan: Penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau kehilangan penglihatan perifer.
  • Kelelahan: Merasa lelah dan lemas sepanjang waktu.
  • Perubahan Siklus Menstruasi: Pada wanita, dapat terjadi menstruasi tidak teratur atau tidak ada menstruasi sama sekali.
  • Infertilitas: Kesulitan untuk hamil.
  • Libido Rendah: Penurunan gairah seksual.
  • Disfungsi Ereksi: Pada pria, kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi.
  • Keluarnya Air Susu dari Payudara (Galaktorea): Pada wanita yang tidak sedang hamil atau menyusui.
  • Hipopituitarisme: Kondisi ketika kelenjar pituitari tidak menghasilkan cukup hormon. Ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan tergantung pada hormon yang terpengaruh.

Penting untuk dicatat bahwa gejala-gejala ini juga dapat disebabkan oleh kondisi medis lain.

Jika mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang tepat.

Diagnosis Empty Sella Syndrome

Diagnosis Empty Sella Syndrome biasanya dilakukan melalui pemeriksaan pencitraan otak, seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau CT scan (Computed Tomography scan).

Pemindaian ini dapat menunjukkan bahwa sella turcica tampak kosong atau sebagian kosong.

Selain pemindaian pencitraan, dokter juga dapat melakukan tes darah untuk mengukur kadar hormon pituitari.

Hal ini dapat membantu menentukan apakah kelenjar pituitari berfungsi dengan нормален.

Dokter mungkin akan menjalankan tes tambahan untuk menyingkirkan kondisi medis lain yang dapat menyebabkan gejala serupa.

Opsi Pengobatan Empty Sella Syndrome

Pengobatan Empty Sella Syndrome tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gejala.

Pada banyak kasus, tidak diperlukan pengobatan jika tidak ada gejala atau jika gejalanya ringan.

Jika terdapat kekurangan hormon, dokter dapat meresepkan terapi penggantian hormon untuk menggantikan hormon yang hilang.

Misalnya, jika mengalami kekurangan hormon tiroid, dokter dapat meresepkan levotiroksin.

Jika Empty Sella Syndrome disebabkan oleh tumor pituitari, operasi atau radiasi mungkin diperlukan untuk mengangkat atau mengecilkan tumor.

Untuk sakit kepala, dokter dapat merekomendasikan obat pereda nyeri atau terapi fisik.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi Akibat Empty Sella Syndrome

Meskipun seringkali tidak berbahaya, Empty Sella Syndrome dapat menyebabkan komplikasi pada beberapa kasus.

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Hipopituitarisme: Kekurangan satu atau lebih hormon pituitari.
  • Kebocoran Cairan Serebrospinal: Cairan serebrospinal dapat bocor dari hidung atau telinga.
  • Sakit Kepala Kronis: Sakit kepala yang parah dan terus-menerus.
  • Gangguan Penglihatan: Kehilangan penglihatan atau masalah penglihatan lainnya.

Pencegahan Empty Sella Syndrome

Karena penyebab pasti Empty Sella Syndrome seringkali tidak diketahui, sulit untuk mencegah kondisi ini sepenuhnya.

Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:

  • Menjaga Berat Badan Ideal: Obesitas dapat meningkatkan risiko Empty Sella Syndrome.
  • Mengontrol Tekanan Darah: Tekanan darah tinggi juga dapat menjadi faktor risiko.
  • Rutin Memeriksakan Kesehatan: Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.
  • Hindari Trauma Kepala: Cedera kepala dapat meningkatkan risiko Empty Sella Syndrome sekunder.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Empty Sella Syndrome

Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala penyakit Empty Sella Syndrome, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Kamu bisa menghubungi dokter spesialis saraf di Halodoc untuk konsultasi dan perawatan untuk mengatasi penyakit Empty Sella Syndrome.

Dokter di Halodoc telah berpengalaman dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan serta mendapat rating positif dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut dokter spesialis saraf di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

1. dr. Ni Nyoman Ayu Susilawati Sp.S

Kamu dapat menghubungi dr. Ni Nyoman Ayu Susilawati Sp.S, yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2000 dan 2016. 

Saat ini, ia berpraktik di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, dan terdaftar aktif sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).

Dengan pengalaman selama 24 tahun, ia dapat memberikan konsultasi melalui Halodoc tentang penyakit Empty Sella Syndrome dan masalah saraf lainnya. 

Chat dr. Ni Nyoman Ayu Susilawati Sp.S mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

2. dr. Fitri Damayanti Sp.N

Selanjutnya ada dr. Fitri Damayanti Sp.N yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin tahun 2007 dan 2019. 

Saat ini, ia berpraktik di Pangkep, Sulawesi Selatan, dan aktif sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).

Dengan pengalaman 17 tahun, Dr. Fitri Damayanti Sp.N menyediakan layanan konsultasi di Halodoc terkait penyakit saraf, termasuk yang terkait dengan Empty Sella Syndrome.

Chat dr. Fitri Damayanti Sp.N mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc

3. dr. Etiya Ekayana M.Ked(Neu), Sp.N

Pilihan dokter saraf lainnya adalah dr. Etiya Ekayana M.Ked(Neu), Sp.N, yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2009 dan 2020. 

Saat ini, Dr. Etiya Ekayana M.Ked(Neu), Sp.N, berpraktik di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, dan ia aktif terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).

Dengan pengalaman praktik selama 15 tahun, dr. Etiya Ekayana M.Ked(Neu), Sp.N, memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait penyakit Empty Sella Syndrome. 

Ia juga dapat memberikan konsultasi mengenai gejala mati rasa dan kesemutan, stroke, vertigo, gangguan keseimbangan, sakit kepala, serta nyeri pada sendi dan punggung.

Chat dr. Etiya Ekayana M.Ked(Neu), Sp.N mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

4. dr. Faldi Yaputra Sp.N

Berikutnya adalah dr. Faldi Yaputra Sp.N yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya tahun 2015 dan Universitas Udayana tahun 2022. 

Saat ini, dr. Faldi Yaputra Sp.N berpraktik di Kota Gunung Sitoli, Sumatera Utara, dan menjadi anggota aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).

Dengan pengalaman selama 9 tahun, dr. Faldi Yaputra Sp.N dapat memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait penyakit Empty Sella Syndrome. 

Selain itu, ia bisa memberikan konsultasi mengenai mati rasa dan kesemutan, nyeri otot, vertigo, gangguan keseimbangan, sakit kepala, serta nyeri pada sendi dan punggung.

Chat dr. Faldi Yaputra Sp.N mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

Itulah berbagai rekomendasi dokter spesialis yang dapat dihubungi melalui Halodoc untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan penyakit Empty Sella Syndrome.

Jika dokter tidak tersedia atau sedang offline, tak perlu khawatir, kamu masih dapat memesan jadwal konsultasi untuk waktu yang lain melalui aplikasi Halodoc

Yuk, pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
NORD. Diakses pada 2025. Empty Sella Syndrome.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Empty Sella Syndrome.
Healthline. Diakses pada 2025. Empty Sella Syndrome.
Web MD. Diakses pada 2025. What is Empty Sella Syndrome?