Advertisement

Folikel pada Sistem Reproduksi Wanita, Ini Fungsinya

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   17 Oktober 2025

Folikel ovarium berperan besar dalam proses ovulasi dan kehamilan pada wanita.

Folikel pada Sistem Reproduksi Wanita, Ini FungsinyaFolikel pada Sistem Reproduksi Wanita, Ini Fungsinya

DAFTAR ISI

  1. Apa itu Folikel Ovarium?
  2. Kaitan Folikel Ovarium dan Siklus Menstruasi
  3. Tahap Perkembangan Folikel Ovarium
  4. Kaitan Folikel dan Peluang Kehamilan
  5. Cara Mengetahui Jumlah dan Kualitas Folikel Ovarium
  6. Folikel dan Siklus Bayi Tabung

Folikel ovarium adalah bagian penting dari sistem reproduksi wanita yang berperan besar dalam proses ovulasi dan kehamilan.

Tanpa folikel yang sehat, pelepasan sel telur tidak akan terjadi, sehingga peluang untuk hamil pun berkurang.

Untuk memahami lebih dalam, berikut penjelasan mengenai apa itu folikel, hubungannya dengan siklus menstruasi, hingga kaitannya dengan program bayi tabung.

Apa Itu Folikel Ovarium?

Folikel ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang terdapat di dalam ovarium (indung telur). Setiap folikel mengandung satu sel telur (ovum) yang masih belum matang.

Ketika seorang bayi perempuan lahir, ia sudah memiliki sekitar 1–2 juta folikel di ovarium.

Namun, jumlah ini akan berkurang seiring waktu, dan saat memasuki masa pubertas, hanya tersisa sekitar 300.000–400.000 folikel.

Fungsi utama folikel ovarium adalah melindungi dan mematangkan sel telur hingga siap untuk dilepaskan saat ovulasi.

Selain itu, folikel juga berperan dalam menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, yang penting untuk mengatur siklus menstruasi dan mempersiapkan rahim agar siap menerima sel telur yang telah dibuahi.

Apakah Siklus Menstruasi Tidak Teratur? Saatnya Konsultasi ke Dokter Ini untuk tahu penanganan yang tepat.

Kaitan Folikel Ovarium dan Siklus Menstruasi

Folikel memiliki hubungan yang sangat erat dengan siklus menstruasi wanita.

Setiap bulan, hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari di otak, yaitu hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone), akan menstimulasi beberapa folikel untuk tumbuh dan berkembang.

Dari sekian banyak folikel yang tumbuh, biasanya hanya satu folikel dominan yang akan terus berkembang hingga matang dan melepaskan sel telurnya saat ovulasi.

Proses ini biasanya terjadi sekitar hari ke-14 dari siklus menstruasi 28 hari.

Setelah ovulasi, folikel yang telah melepaskan sel telur akan berubah menjadi korpus luteum, yang bertugas menghasilkan hormon progesteron untuk menyiapkan lapisan rahim agar siap menerima embrio.

Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan mengecil, kadar hormon turun, dan menstruasi pun terjadi.

Jadi, siklus menstruasi seorang wanita sebenarnya adalah hasil kerja terkoordinasi antara folikel, hormon, dan ovarium yang berulang setiap bulan.

Jika punya keluhan atau informasi lebih lanjut seputar kehamilan, Ini Pilihan Dokter Kandungan di Halodoc yang Bisa Dihubungi.

Tahap Perkembangan Folikel Ovarium

Folikel tidak langsung matang begitu saja, melainkan melalui beberapa tahap perkembangan yang cukup kompleks.

Berikut tahap-tahapnya:

  1. Folikel Primordial
    Tahap paling awal, terbentuk sejak bayi perempuan masih dalam kandungan. Folikel ini bersifat dorman (tidur) dan belum aktif.
  2. Folikel Primer
    Saat memasuki masa pubertas, sebagian folikel primordial mulai tumbuh menjadi folikel primer, yang ditandai dengan perubahan pada sel-sel granulosa di sekitarnya.
  3. Folikel Sekunder
    Folikel terus berkembang dan mulai membentuk lapisan tambahan serta memproduksi cairan di dalamnya. Pada tahap ini, folikel sudah mulai menghasilkan hormon estrogen.
  4. Folikel Tersier (Antral)
    Terjadi pembentukan rongga berisi cairan yang disebut antrum. Beberapa folikel akan mencapai tahap ini, tetapi hanya satu yang menjadi dominan.
  5. Folikel De Graaf (Folikel Matang)
    Ini adalah tahap akhir sebelum ovulasi. Folikel matang akan pecah dan melepaskan sel telur ke tuba falopi untuk siap dibuahi oleh sperma.

Tahapan ini berlangsung sekitar 10–14 hari dalam satu siklus, dan keberhasilan perkembangan folikel sangat bergantung pada keseimbangan hormon.

Kaitan Folikel dan Peluang Kehamilan

Jumlah dan kualitas folikel sangat berhubungan dengan peluang seorang wanita untuk hamil.

  • Jumlah folikel menggambarkan cadangan sel telur (ovarian reserve). Semakin banyak folikel yang sehat, semakin besar peluang terjadinya ovulasi yang berkualitas.
  • Kualitas folikel menentukan kualitas sel telur yang dihasilkan. Folikel yang matang dan sehat akan melepaskan sel telur dengan kromosom lengkap dan siap dibuahi.

Pada usia muda (20–30 tahun), jumlah dan kualitas folikel biasanya masih optimal.

Namun, setelah usia 35 tahun, cadangan folikel akan menurun secara signifikan, sehingga peluang hamil juga berkurang.

Karena itu, pemantauan jumlah folikel sering dilakukan bagi wanita yang berencana menjalani program kehamilan, terutama melalui teknologi reproduksi seperti bayi tabung (IVF).

Cara Mengetahui Jumlah dan Kualitas Folikel Ovarium

Untuk menilai kondisi folikel ovarium, dokter biasanya melakukan beberapa pemeriksaan, antara lain:

  1. USG Transvaginal
    Melalui pemeriksaan ultrasonografi, dokter dapat menghitung jumlah folikel kecil (antral follicle count/ AFC) di kedua ovarium. Jumlah folikel antral mencerminkan cadangan ovarium seseorang.
  2. Tes Hormon Darah
    Pemeriksaan kadar hormon seperti FSH, LH, AMH (Anti-Müllerian Hormone), dan estradiol dapat memberikan gambaran tentang fungsi ovarium.
    • Hormon AMH adalah indikator utama cadangan sel telur. Semakin tinggi nilainya, semakin banyak folikel yang tersedia.
    • Sementara kadar FSH yang tinggi justru menunjukkan cadangan folikel yang menurun.
  3. Pemantauan Ovulasi
    Dengan mengamati siklus menstruasi, suhu basal tubuh, atau tes ovulasi, dapat diketahui apakah folikel berkembang dengan normal dan berhasil melepaskan sel telur.

Folikel dan Siklus Bayi Tabung (IVF)

Dalam program bayi tabung (In Vitro Fertilization / IVF), folikel memiliki peran yang sangat penting.

Prosesnya melibatkan stimulasi ovarium dengan obat-obatan hormon untuk merangsang banyak folikel agar tumbuh sekaligus dalam satu siklus.

Langkah-langkah umumnya meliputi:

  1. Stimulasi folikel dengan suntikan hormon FSH atau kombinasi hormon lain agar banyak folikel berkembang.
  2. Pemantauan dengan USG setiap beberapa hari untuk melihat ukuran dan jumlah folikel. Folikel yang ideal untuk pengambilan sel telur biasanya berdiameter 18–20 mm.
  3. Pengambilan sel telur (ovum pick up) dilakukan saat folikel matang, kemudian sel telur diambil dari folikel dengan jarum halus melalui vagina.
  4. Sel telur ini kemudian dibuahi di laboratorium menggunakan sperma pasangan.
  5. Setelah embrio terbentuk, satu atau lebih embrio akan dipindahkan kembali ke rahim.

Keberhasilan bayi tabung sangat dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas folikel yang dapat diambil. Karena itu, stimulasi ovarium dan pemantauan folikel menjadi tahap paling krusial dalam prosedur IVF.

Memahami cara kerja dan kondisi folikel dapat membantu wanita merencanakan kehamilan dengan lebih baik, baik secara alami maupun melalui bantuan teknologi seperti bayi tabung.

Pemeriksaan rutin dan gaya hidup sehat sangat berpengaruh dalam menjaga kualitas folikel dan peluang kehamilan di masa depan.

Jika kamu dan pasangan tengah menjalani program hamil, kamu dapat berdiskusi langsung pada dokter kandungan di Halodoc.

Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter spesialis kandungan dan kebidanan!

Referensi:
London Womens Clinic. Diakses pada 2025. What Are Follicles And Why Are They Important For My Fertility?
Fertility Family. Diakses pada 2025. What Are Follicles & How Many Are Normal in Each Ovary?
Medical News Today. Diakses pada 2025. Ovarian follicle: What to know.
Cloudnine Fertiliy. Diakses pada 2025. Ovarian Follicle And It’s Role in Fertility.