Ini Penyebab Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Gula darah yang tinggi bisa disebabkan oleh beberapa hal.

DAFTAR ISI
- Penyebab Gula Darah Tinggi
- Penyebab hiperglikemia pada pengidap diabetes
- Faktor Risiko Gula Darah Tinggi
- Gejala Gula Darah Tinggi yang Harus Diketahui
- Komplikasi Akibat Gula Darah Tinggi yang Tidak Terkontrol
- Bagaimana Diagnosis Gula Darah Tinggi Dilakukan?
- Cara Menurunkan Gula Darah Tinggi
- Mencegah Gula Darah Tinggi: Langkah-Langkah Preventif
- Hubungi Dokter Ini untuk Konsultasi Diabetes dan Gula Darah
- Kapan Harus ke Dokter?
Hiperglikemia atau gula darah tinggi terjadi terjadi ketika terlalu banyak gula (glukosa) dalam darah.
Penyebab gula darah tinggi yaitu ketika tubuh memiliki terlalu sedikit hormon insulin atau jika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan benar (resistensi insulin).
Jika seseorang memiliki gula darah tinggi berarti ia mengidap diabetes, dan pengidap diabetes sering mengalami episode hiperglikemia.
Jika seseorang memiliki hiperglikemia yang tidak diobati dalam jangka waktu lama, hal itu dapat merusak saraf, pembuluh darah, jaringan, dan organ.
Penyebab Gula Darah Tinggi
Gula darah tinggi paling sering terjadi akibat kekurangan insulin. Kondisi tersebut bisa terjadi karena resistensi insulin dan/atau masalah pada pankreas, organ yang membuat insulin.
Hormon lain juga dapat berkontribusi pada perkembangan hiperglikemia. Kelebihan kortisol (hormon stres) atau hormon pertumbuhan, misalnya, dapat menyebabkan gula darah tinggi.
Berikut ini beberapa penyebab gula darah tinggi yang perlu kamu ketahui:
1. Resistensi insulin
Penyebab gula darah tinggi yang paling umum adalah resistensi insulin atau gangguan sensitivitas insulin. Hal ini terjadi ketika sel-sel di otot, lemak, dan hati tidak merespons sebagaimana mestinya terhadap insulin.
Ketika sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik, tubuh membutuhkan lebih banyak insulin untuk mengatur gula darah.
Jika tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup (atau tidak menyuntikkan cukup insulin), ini akan menyebabkan hiperglikemia.
Resistensi insulin merupakan penyebab utama diabetes tipe 2, tapi siapa saja bisa mengalaminya.
Termasuk orang tanpa diabetes dan orang dengan diabetes tipe lain. Kondisi tersebut bersifat sementara atau kronis.
Sementara itu, penyebab umum resistensi insulin meliputi:
- Kegemukan.
- Tidak aktif secara fisik.
- Pola makan tidak sehat.
- Konsumsi obat-obatan tertentu.
- Kondisi hormonal tertentu dapat menyebabkan resistensi insulin
Untuk menurunkan gula darah, kamu dapat mencoba menggunakan obat diabetes yang direkomendasikan pada artikel berikut ini: Ini 5 Rekomendasi Obat Diabetes untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi.
2. Masalah pankreas
Penyebab gula darah tinggi berikutnya yaitu masalah pankreas. Kerusakan pankreas dapat menyebabkan kurangnya produksi insulin dan hiperglikemia.
Kondisi pankreas yang dapat menyebabkan hiperglikemia dan diabetes meliputi:
- Penyakit autoimun.
- Pankreatitis kronis.
- Kanker pankreas.
- Fibrosis kistik.
3. Penyebab sementara hiperglikemia
Situasi tertentu dapat meningkatkan kadar gula darah sementara dan bisa menjadi penyebab gula darah tinggi pada orang dengan dan tanpa diabetes.
Stres fisik, seperti penyakit, pembedahan, atau cedera, dapat meningkatkan gula darah untuk sementara.
Stres emosional akut, seperti mengalami trauma atau stres terkait pekerjaan, juga dapat meningkatkan gula darah.
Hal tersebut terjadi karena tubuh melepaskan kortisol atau epinefrin (adrenalin).

Penyebab hiperglikemia pada pengidap diabetes
Beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap hiperglikemia pada pengidap diabetes.
Kondisi tersebut berkembang jika hal-hal seperti makanan dan obat diabetes tidak seimbang.
Untuk membantu menurunkan kadar gula darah, Catat, 5 Makanan Ini dapat Menurunkan Gula Darah Tubuh.
1. Dehidrasi
Kondisi dehidrasi nyatanya bisa menjadi penyebab gula darah tinggi, karena gula dalam sirkulasi darah menjadi lebih terkonsentrasi.
Parahnya lagi, hiperglikemia dapat menyebabkan kamu buang air kecil lebih banyak sehingga menyebabkan dehidrasi yang lebih banyak.
Cegah dehidrasi dengan menerapkan beberapa cara pada artikel berikut ini: “Cara Mudah untuk Mencegah Dehidrasi”.
2. Mengonsumsi pemanis buatan
Kebanyakan pengidap diabetes memilih minuman diet sebagai pengganti soda atau jus, karena mereka berasumsi bahwa minuman bebas gula tidak akan meningkatkan gula darah.
Mengutip Mayo Clinic, beberapa kemungkinan dampak negatif dari pemanis buatan dari minuman diet, bisa lebih terlihat jika orang mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Hal tersebut mungkin karena beberapa orang menganggap makanan bebas gula atau dengan pemanis buatan itu sehat, sehingga mereka akhirnya mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Mayo Clinic juga mencatat bahwa beberapa pemanis buatan atau pemanis non-kalori (disebut gula alkohol, manitol, sorbitol, dan xylitol) dapat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan diare, sehingga berakibat pada dehidrasi.
3. Mengonsumsi obat pengendalian diabetes tertentu
Obat resep dan obat tanpa resep yang kamu konsumsi untuk mengatasi masalah kesehatan selain diabetes dapat mempengaruhi kadar gula darah sehingga menjadi penyebab gula darah tinggi.
Salah satu contohnya adalah steroid (untuk mengobati kondisi peradangan, gangguan autoimun, dan asma), yang dapat menyebabkan gula darah melonjak drastis.
Selain itu, pil KB, antidepresan dan antipsikotik tertentu, stimulator beta-2, dan beberapa terapi hormon, juga dapat menyebabkan kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya.
Pastikan dokter yang meresepkan obat mengetahui bahwa kamu mengidap hiperglikemia sebelumnya.
Pahami jenis-jenis obat diabetes melalui bacaan berikut ini: Catat, Ini 7 Jenis Obat Gula Darah dan Efek Sampingnya.
4. Fenomena fajar
Bukan hal yang aneh jika kamu terbangun dengan hiperglikemia, meskipun angka kadar gula darah berada di zona hijau saat kamu tidur.
Kamu mungkin mengalami “fenomena fajar”, yang terjadi ketika tubuh bersiap untuk bangun dengan melepaskan hormon kortisol dan hormon lainnya, yang berlangsung antara pukul 2 dan 8 pagi.
Hormon-hormon tersebut membuat tubuh kurang sensitif terhadap insulin, dan pada pengidap diabetes, dapat berkontribusi terhadap lonjakan gula darah di pagi hari.
5. Menstruasi
Efek menstruasi bisa berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa wanita pengidap diabetes, biasanya kurang sensitif terhadap insulin selama seminggu atau lebih menjelang menstruasi.
Hal tersebut dapat menjadi penyebab gula darah tinggi. Kadarnya biasanya kembali normal setelah menstruasi dimulai.
Jika kamu memperhatikan bahwa kadar gula darah terus-menerus meningkat pada minggu sebelum menstruasi, ada baiknya mengurangi asupan karbohidrat selama waktu tersebut atau melakukan olahraga ekstra.
Selain berkaitan dengan menstruasi, ketahui pula Gejala Diabetes pada Wanita yang Perlu Diwaspadai.
6. Kurang tidur
Kondisi kurang tidur di malam hari juga bisa menjadi penyebab gula darah tinggi.
Menurut ulasan yang terbit pada Diabetes Therapy, menyimpulkan bahwa kurang tidur dapat menghambat kontrol glukosa dan sensitivitas insulin pada pengidap diabetes tipe 2.
Banyak ahli yang mengatakan bahwa tidur itu memulihkan kondisi tubuh. Sedangkan kurang tidur adalah salah satu bentuk stres kronis pada tubuh, dan kapan pun tubuh stres, kadar gula akan lebih tinggi.
Faktor Risiko Gula Darah Tinggi
Selain itu, ini beberapa faktor risiko gula darah tinggi:
- Riwayat keluarga diabetes
- Kelebihan berat badan/obesitas
- Gaya hidup tidak aktif
- Usia di atas 45 tahun
- Tekanan darah tinggi
- Kadar kolesterol abnormal
- Riwayat diabetes gestasional pada wanita
Gejala Gula Darah Tinggi yang Harus Diketahui
Gejala gula darah tinggi dapat bervariasi, antara lain:
- Sering buang air kecil (poliuria)
- Merasa sangat haus (polidipsia)
- Penglihatan kabur
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Infeksi yang sering kambuh
- Luka sulit sembuh
Kapan harus curiga? Segera periksakan diri bila mengalami kombinasi gejala di atas, terutama jika memiliki faktor risiko diabetes.
Pahami juga informasi mengenai Apa Itu Diabetes Tipe 2? Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.
Komplikasi Akibat Gula Darah Tinggi yang Tidak Terkontrol
Jika tidak dikelola dengan baik, gula darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Penyakit jantung dan stroke
- Kerusakan saraf (neuropati)
- Kerusakan ginjal (nefropati)
- Kerusakan mata (retinopati)
- Masalah kaki (infeksi/luka yang sulit sembuh)
- Peningkatan risiko Alzheimer
Bagaimana Diagnosis Gula Darah Tinggi Dilakukan?
Diagnosis umumnya dilakukan melalui tes darah berikut:
- Tes Gula Darah Puasa: normal <100 mg/dL; ≥126 mg/dL menunjukkan diabetes
- Tes Gula Darah Sewaktu: normal <140 mg/dL; ≥200 mg/dL dengan gejala → diabetes
- Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO): setelah 2 jam, ≥200 mg/dL → diabetes
- HbA1c: ≥6.5% menunjukkan diabetes
Cara Menurunkan Gula Darah Tinggi
Berikut ini beberapa cara menurunkan gula darah tinggi yang dokter rekomendasikan:
- Mengatur pola makan (rendah gula, tinggi serat, hindari makanan olahan/manis)
- Rutin berolahraga (30 menit/hari)
- Menjaga berat badan ideal
- Mengelola stres (yoga, meditasi, relaksasi)
- Minum obat sesuai resep dokter
- Memantau gula darah secara teratur
Jika punya pertanyaan lain terkait perawatan diabetes lainnya, Ini Pilihan Dokter Spesialis yang Akan Bantu Perawatan Diabetes untuk kamu hubungi.
Mencegah Gula Darah Tinggi: Langkah-Langkah Preventif
Selain itu, kamu juga bisa lakukan cara ini untuk cegah kenaikan gula darah:
- Terapkan pola makan sehat (rendah gula, tinggi serat, kaya nutrisi)
- Aktif bergerak (olahraga minimal 30 menit/hari)
- Jaga berat badan ideal
- Kelola stres dengan baik
- Tidur cukup (7–8 jam/malam)
- Periksa gula darah secara teratur
Hubungi Dokter Ini untuk Konsultasi Diabetes dan Gula Darah
Jika kamu memiliki kadar gula darah tinggi, sering merasa haus, mudah lelah, atau mengalami luka yang sulit sembuh, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter spesialis di Halodoc telah berpengalaman dalam menangani berbagai gangguan metabolik dan mendapatkan ulasan positif dari pasien sebelumnya.
Berikut beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:
- dr. Puguh Krisnadi Sandjojo, Sp.PD: Dokter spesialis penyakit dalam dengan pengalaman 12 tahun, lulusan Universitas Hang Tuah Surabaya (2012) dan Universitas Sam Ratulangi (2020). Saat ini praktik di Cikarang, Jawa Barat, anggota PAPDI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Maya Puspita Sari, Sp.PD, AIFO-K: Dokter spesialis penyakit dalam dengan pengalaman 9 tahun, lulusan Universitas Sriwijaya (2015) dan Universitas Hasanuddin (2023). Saat ini praktik di Lampung Tengah, Lampung, anggota PAPDI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Vera Bahar, Sp.PD: Dokter spesialis penyakit dalam dengan pengalaman 15 tahun, lulusan Universitas Muslim Indonesia (2008) dan Universitas Hasanuddin (2021). Saat ini praktik di Wajo, Sulawesi Selatan, anggota PAPDI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
Dokter tersebut siap membantu kamu memantau kadar gula darah dan memberikan penanganan terbaik untuk diabetes agar tetap terkontrol.
Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan mudah, aman, dan nyaman tanpa harus keluar rumah.
Tunggu apa lagi? Ayo pakai Halodoc sekarang juga!
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasi ke dokter bila:
- Kadar gula darah sering di atas target meski sudah berobat
- Mengalami komplikasi diabetes (mata, ginjal, saraf)
- Merencanakan kehamilan dengan riwayat diabetes
- Mengalami infeksi berulang/luka sulit sembuh
Jika kamu atau anggota keluarga mengidap diabetes dan sering mengalami episode gula darah tinggi, segera hubungi dokter untuk membantu mengelola diabetes.
Dokter dapat membantu menyesuaikan rencana pengobatan, yang mungkin mencakup perubahan rejimen pengobatan, rencana makan, atau rutinitas olahraga.
Dapatkan pula obat diabetes dan produk kesehatan lainnya dengan mudah dari Toko Kesehatan Halodoc. Produk terjamin keamanan dan keasliannya!
Klik gambar di bawah ini untuk konsultasi dokter di Halodoc untuk membantu mengatasi masalah diabetes yang kamu atau keluarga alami.



