Advertisement

Ini Perbedaan antara Stroke Hemoragik dan Stroke Iskemik

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   28 Oktober 2025

Memahami perbedaan antara stroke hemoragik dan stroke iskemik sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Ini Perbedaan antara Stroke Hemoragik dan Stroke IskemikIni Perbedaan antara Stroke Hemoragik dan Stroke Iskemik

DAFTAR ISI

  1. Penyebab Stroke Iskemik
  2. Faktor Risiko Stroke Iskemik
  3. Gejala Stroke Iskemik
  4. Diagnosis Stroke Iskemik
  5. Pengobatan Stroke Iskemik
  6. Pencegahan Stroke Iskemik
  7. Komplikasi Stroke Iskemik
  8. Rehabilitasi Stroke Iskemik

Stroke iskemik adalah kondisi ketika aliran darah ke otak terhambat akibat penyumbatan pada pembuluh darah.

Penyumbatan ini sering disebabkan oleh bekuan darah atau penumpukan plak (aterosklerosis) di dinding pembuluh darah.

Kekurangan pasokan darah menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi, yang dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel otak dalam hitungan menit.

Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling umum, mencapai sekitar 87 persen dari semua kasus stroke.

Kondisi ini memerlukan penanganan cepat untuk meminimalkan kerusakan otak dan mencegah komplikasi jangka panjang.

Penyebab Stroke Iskemik

Ada beberapa penyebab utama stroke iskemik, antara lain:

  • Trombosis: Pembentukan bekuan darah di dalam pembuluh darah otak yang menyempit akibat aterosklerosis.
  • Emboli: Bekuan darah atau materi lain (seperti plak kolesterol) yang berasal dari bagian tubuh lain (misalnya, jantung) dan terbawa ke otak, menyumbat pembuluh darah.
  • Penyakit Arteri Kecil (Lakunar): Penyumbatan pada pembuluh darah kecil di dalam otak.
  • Kondisi Lain: Gangguan pembekuan darah, radang pembuluh darah (vaskulitis), atau diseksi arteri (robekan pada dinding arteri).

Nah, ini 4 Dokter yang Bisa Bantu Pengobatan Serangan Stroke.

Faktor Risiko Stroke Iskemik

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke iskemik, meliputi:

  • Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Riwayat Keluarga: Memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami stroke.
  • Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi): Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah.
  • Kolesterol Tinggi: Meningkatkan risiko aterosklerosis.
  • Diabetes: Meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah.
  • Penyakit Jantung: Seperti fibrilasi atrium, meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah.
  • Merokok: Merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah.
  • Obesitas: Meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
  • Kurang Aktivitas Fisik: Meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan yang berkontribusi pada stroke.
  • Diet Tidak Sehat: Tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan garam dapat meningkatkan risiko stroke.

Gejala Stroke Iskemik

Gejala stroke iskemik muncul secara tiba-tiba dan bervariasi, tergantung pada area otak yang terkena. Gejala umum meliputi:

  • Kelemahan atau Kelumpuhan: Pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
  • Kesulitan Berbicara: Bicara pelo, sulit memahami perkataan orang lain, atau kesulitan mencari kata yang tepat (afasia).
  • Gangguan Penglihatan: Penglihatan kabur, ganda, atau kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata.
  • Sakit Kepala Hebat: Terutama jika disertai dengan gejala lain seperti kaku leher, demam, atau perubahan kesadaran.
  • Kesulitan Berjalan: Keseimbangan terganggu, kehilangan koordinasi.
  • Pusing atau Vertigo: Sensasi berputar atau kehilangan keseimbangan.
  • Kebingungan: Disorientasi atau kesulitan memahami situasi.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera cari pertolongan medis.

“Waktu adalah otak” dalam kasus stroke, yang berarti semakin cepat penanganan dilakukan, semakin besar peluang untuk meminimalkan kerusakan otak.

Dapat Berakibat Fatal, Kenali Penanganan Pendarahan Otak.

Diagnosis Stroke Iskemik

Diagnosis stroke iskemik melibatkan beberapa langkah, termasuk:

  • Pemeriksaan Fisik dan Neurologis: Dokter akan memeriksa fungsi saraf, kekuatan otot, refleks, dan kemampuan sensorik.
  • Pemeriksaan Pencitraan Otak:
    • CT Scan: Membantu mengidentifikasi adanya perdarahan otak dan menyingkirkan kemungkinan stroke hemoragik.
    • MRI: Memberikan gambaran yang lebih detail tentang kerusakan otak akibat stroke iskemik.
  • Pemeriksaan Pembuluh Darah:
    • USG Doppler Karotis: Memeriksa penyempitan atau penyumbatan pada arteri karotis di leher.
    • Angiografi CT atau MRI: Memberikan gambaran pembuluh darah di otak.
  • Pemeriksaan Jantung:
    • EKG: Mendiagnosis masalah irama jantung seperti fibrilasi atrium.
    • Ekokardiografi: Memeriksa struktur dan fungsi jantung.

Pengobatan Stroke Iskemik

Pengobatan stroke iskemik bertujuan untuk memulihkan aliran darah ke otak secepat mungkin dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

  • Obat-obatan:
    • Trombolitik (rtPA): Obat yang melarutkan bekuan darah dan harus diberikan dalam waktu 4,5 jam setelah onset gejala.
    • Antiplatelet (Aspirin, Clopidogrel): Mencegah pembentukan bekuan darah baru.
    • Antikoagulan (Warfarin, Heparin, DOAC): Mencegah pembekuan darah, terutama pada pasien dengan fibrilasi atrium.
  • Prosedur Medis:
    • Trombektomi Mekanis: Pengangkatan bekuan darah dari pembuluh darah otak menggunakan alat khusus, yang dapat dilakukan hingga 24 jam setelah onset gejala pada kasus tertentu.

Setelah fase akut, pengobatan berfokus pada pencegahan stroke berulang dan rehabilitasi.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penanganan stroke yang cepat dan tepat sangat krusial untuk mengurangi angka kecacatan dan kematian akibat stroke.

Pencegahan Stroke Iskemik

Langkah-langkah pencegahan stroke iskemik meliputi:

  • Kontrol Tekanan Darah: Jaga tekanan darah tetap dalam batas normal dengan diet sehat, olahraga teratur, dan obat-obatan jika diperlukan.
  • Kontrol Kolesterol: Turunkan kadar kolesterol dengan diet rendah lemak jenuh dan obat-obatan jika diperlukan.
  • Kontrol Gula Darah: Jaga kadar gula darah tetap stabil dengan diet sehat, olahraga teratur, dan obat-obatan jika diperlukan.
  • Berhenti Merokok: Merokok meningkatkan risiko stroke secara signifikan.
  • Jaga Berat Badan Ideal: Obesitas meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan yang berkontribusi pada stroke.
  • Olahraga Teratur: Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
  • Diet Sehat: Konsumsi makanan rendah lemak jenuh, kolesterol, dan garam, serta kaya buah, sayuran, dan biji-bijian.
  • Batasi Konsumsi Alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko stroke.
  • Kelola Stres: Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko stroke.

Menurut WHO, pencegahan primer stroke sangat penting untuk mengurangi beban global penyakit ini.

Komplikasi Stroke Iskemik

Stroke iskemik dapat menyebabkan berbagai komplikasi jangka panjang, termasuk:

  • Kelemahan atau Kelumpuhan: Pada satu sisi tubuh, yang dapat mengganggu kemampuan berjalan, berpakaian, atau melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Kesulitan Berbicara atau Menelan: Afasia (gangguan bahasa) atau disfagia (kesulitan menelan) dapat mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dan makan.
  • Masalah Memori atau Kognitif: Stroke dapat mempengaruhi kemampuan berpikir, belajar, dan mengingat.
  • Nyeri: Nyeri kronis dapat terjadi akibat kerusakan saraf.
  • Depresi atau Kecemasan: Stroke dapat mempengaruhi suasana hati dan menyebabkan masalah emosional.
  • Inkontinensia: Kehilangan kontrol atas buang air kecil atau besar.

Rehabilitasi Stroke Iskemik

Rehabilitasi merupakan bagian penting dari pemulihan setelah stroke iskemik. Program rehabilitasi dapat membantu pasien untuk:

  • Memulihkan Kekuatan dan Fungsi: Melalui terapi fisik dan okupasi.
  • Meningkatkan Kemampuan Berbicara dan Menelan: Melalui terapi wicara.
  • Mengatasi Masalah Kognitif: Melalui terapi kognitif.
  • Mengelola Nyeri: Melalui berbagai modalitas terapi.
  • Mengatasi Masalah Emosional: Melalui konseling atau terapi kelompok.

Rehabilitasi harus dimulai sesegera mungkin setelah stroke dan disesuaikan dengan kebutuhan individu pasien.

Jika mengalami gejala stroke, segera cari pertolongan medis.

Selain itu, manfaatkan layanan kesehatan seperti Halodoc untuk memantau kesehatan dan mendapatkan penanganan yang tepat dengan chat dokter di Halodoc.

Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk hubungi dokter spesialis jantung di Halodoc!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Types of Stroke.
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2025. Types of Stroke.
Medicine Net. Diakses pada 2025. What Is the Difference Between Ischemic Stroke and Hemorrhagic Stroke?