Jarang Disadari, Ini Perbedaan Sakit Maag dan GERD

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 Januari 2022

“Banyak orang yang mungkin tidak mengetahui perbedaan sakit maag dan GERD. Meski sama-sama terkait dengan cairan asam di lambung, keduanya adalah kondisi yang berbeda. Penting memahami perbedaan sakit maag dan GERD untuk mengetahui penanganan yang tepat.”

Jarang Disadari, Ini Perbedaan Sakit Maag dan GERDJarang Disadari, Ini Perbedaan Sakit Maag dan GERD

Halodoc, Jakarta – Sakit Maag dan GERD (gastroesophageal reflux disease) sering dikira sebagai penyakit yang sama. Padahal, arti keduanya berbeda, lho. Apa yang menjadi perbedaan sakit maag dan GERD? 

Keduanya memang sama-sama terkait dengan cairan asam di lambung, tetapi ternyata punya makna yang berbeda. Yuk simak penjelasannya!

Baca juga: Sakit Maag Kambuh, Apa yang Harus Dilakukan?

Perbedaan Sakit Maag dan GERD

GERD merupakan kondisi ketika otot sfingter esofagus bagian bawah melemah, sehingga membuat sakit maag naik ke kerongkongan. Otot tersebut berfungsi untuk memisahkan lambung dan kerongkongan.

Lalu, apa itu GERD? GERD adalah bentuk kronis dari refluks asam. Refluks asam juga disebut GERD jika sudah menyebabkan peradangan di kerongkongan. 

Perbedaan sakit maag dan GERD juga bisa terlihat dari gejalanya. Refluks asam dapat menyebabkan gejala berupa heartburn atau sensasi terbakar di dada, dengan gejala lain, seperti:

  • Batuk.
  • Sakit tenggorokan.
  • Rasa pahit di belakang tenggorokan.
  • Rasa asam di mulut.

Sementara itu, gejala GERD bisa lebih parah lagi, seperti:

  • Bau mulut.
  • Kerusakan email gigi karena asam berlebih.
  • Maag.
  • Regurgitasi (sensasi seperti isi perut kembali ke tenggorokan atau mulut).
  • Nyeri dada.
  • Batuk kering terus-menerus.
  • Asma.
  • Kesulitan menelan.

Kebanyakan orang dapat mengalami refluks asam secara intermiten, terkait dengan sesuatu yang dikonsumsi atau kebiasaan seperti berbaring segera setelah makan. 

Baca juga: Ini Penyebab Sakit Maag Pengidap GERD Naik

GERD adalah kondisi kronis di mana dokter akan mulai mengamati kebiasaan jangka panjang yang dimiliki. Selain itu juga memeriksa anatomi tubuh yang diduga dapat menyebabkan GERD. 

Secara umum, beberapa penyebab terjadinya GERD adalah:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Hernia hiatus.
  • Merokok.
  • Mengkonsumsi alkohol.
  • Kehamilan.
  • Minum obat-obatan tertentu, seperti antihistamin, penghambat saluran kalsium, obat pereda nyeri, obat penenang, dan antidepresan.

Bagaimana Mengatasinya?

Menurut studi pada 2018 di jurnal Missouri Medicine, jika tidak diobati, GERD dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius. Termasuk esofagitis dan kerongkongan Barrett (Barrett’s esophagus). Esofagitis parah dapat menyebabkan perdarahan gastrointestinal, hingga ulserasi dan penyempitan kerongkongan.

Jadi, selain mengetahui perbedaan sakit maag dan GERD, penting juga untuk mengetahui bagaimana cara mengatasinya, berikut ini:

  1. Hindari Makanan Pemicu

Makanan tertentu dapat meningkatkan jumlah asam di perut, yang dapat menyebabkan gejala refluks sakit maag. Beberapa makanan yang dimaksud adalah:

  • Minuman beralkohol.
  • Cokelat.
  • Kopi.
  • Makanan berminyak dan asin.
  • Makanan tinggi lemak.
  • Permen.
  • Makanan pedas.
  • Tomat dan produk tomat.
  1. Lakukan Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan jika mengalami sakit maag dan GERD adalah:

  • Menghindari rokok.
  • Tidak memakai pakaian yang ketat.
  • Makan sedikit tapi sering.
  • Duduk tegak setidaknya selama 3 jam setelah makan.
  • Turunkan berat badan dengan diet sehat dan olahraga rutin.
  1. Minum Obat OTC

Jika gejala sakit maag dan GERD menyerang di saat yang tidak tepat, minumlah obat OTC yang mengandung:

  • Antasida.
  • Penghambat reseptor H2, seperti cimetidine (Tagamet HB) atau famotidine (Pepcid AC).

Baca juga: Ini Hal yang Harus dan Jangan Dilakukan saat Alami GERD

Salah satu obat yang Halodoc rekomendasikan bagi pengidap sakit maag  dan GERD adalah Promag Double Action. Dengan kombinasi antasida (Calcium Carbonate dan Magnesium Hydroxide) dan H2 blocker (Famotidine), Promag Double Action bisa mengatasi sakit maag dan penyakit sakit maag  dengan 2 mekanisme sekaligus.

Antasida mampu menetralkan sakit maag  dengan cepat dan Famotidine mengurangi produksi sakit maag dengan lama kerja yang lebih panjang. Famotidine bekerja dengan tidak menutup katup produksi sakit maag, tetapi menekannya. 

Jadi, kinerjanya lebih efektif dan tetap aman dikonsumsi. Efek sampingnya pun minim terjadi. Jika kamu sering mengalami gejala sakit maag atau GERD, pastikan selalu membawa Promag Double Action ke mana saja saat bepergian, ya!

Promag Double Action bisa dibeli di apotik terdekat, atau kalau ingin yang praktis, download aplikasi Halodoc saja. Jadi, kamu bisa beli Promag Double Action dengan mudah, tanpa perlu keluar rumah.

Referensi:

American College of Gastroenterology. Diakses pada 2021. Acid Reflux.
Missouri Medicine. Diakses pada 2021. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Healthline. Diakses pada 2021. What Are the Differences Between Heartburn, Acid Reflux, and GERD?
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Acid reflux and GERD: The same thing?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan