
DAFTAR ISI
- Manfaat Salbutamol
- Dosis Salbutamol
- Cara Menggunakan Salbutamol
- Efek Samping Salbutamol
- Interaksi Obat
- Peringatan dan Perhatian
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Salbutamol?
Salbutamol, juga dikenal sebagai albuterol, adalah agonis β₂-adrenergik yang bekerja cepat. Obat ini berfungsi sebagai bronkodilator, yaitu melebarkan saluran pernapasan yang menyempit.
Salbutamol membantu meredakan gejala seperti mengi, sesak napas, dan batuk yang disebabkan oleh asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan kondisi pernapasan lainnya.
Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk:
- Inhaler (MDI atau inhaler dosis terukur dan DPI atau inhaler bubuk kering)
- Larutan untuk nebulizer
- Sirup
- Tablet
Dapatkan Salbutamol 2 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc!
Manfaat Salbutamol
Manfaat utama salbutamol adalah meredakan gejala gangguan pernapasan. Beberapa manfaat spesifiknya meliputi:
- Meredakan Asma: Salbutamol efektif mengatasi serangan asma akut dengan cepat membuka saluran udara yang menyempit.
- Mengatasi PPOK: Obat ini membantu mengurangi gejala PPOK seperti sesak napas dan mengi, meningkatkan kualitas hidup pasien.
- Mencegah Bronkospasme Akibat Olahraga: Salbutamol dapat digunakan sebelum berolahraga untuk mencegah penyempitan saluran napas yang dipicu oleh aktivitas fisik.
Seementara itu jika kamu Mengidap Gejala Bronkitis, Hubungi Dokter Ini Segera untuk mendapat pertolongan tepat.
Dosis Salbutamol
Dosis salbutamol bervariasi tergantung pada usia, kondisi medis, dan bentuk sediaan obat. Berikut adalah panduan umum dosis salbutamol:
- Inhaler: 1-2 semprotan setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. Untuk pencegahan bronkospasme akibat olahraga, gunakan 2 semprotan 15-30 menit sebelum beraktivitas.
- Nebulizer: Dosis lazim untuk dewasa dan anak-anak adalah 2.5 mg salbutamol yang dilarutkan dalam 2-3 ml larutan garam fisiologis, diberikan selama 5-15 menit.
- Sirup: Dosis untuk anak-anak biasanya adalah 2.5-5 ml (1-2 sendok teh) 3-4 kali sehari. Dosis dewasa adalah 5-10 ml (2-4 sendok teh) 3-4 kali sehari.
- Tablet: Dosis dewasa biasanya 2-4 mg, 3-4 kali sehari.
Penting untuk mengikuti anjuran dokter atau apoteker mengenai dosis yang tepat.
Cara Menggunakan Salbutamol
Cara menggunakan salbutamol berbeda-beda tergantung pada bentuk sediaan obat. Berikut adalah panduan umum:
Inhaler:
1. Buka tutup inhaler dan kocok dengan baik.
2. Buang napas sepenuhnya.
3. Letakkan mouthpiece inhaler di antara bibir dan rapatkan.
4. Tarik napas dalam-dalam melalui mulut sambil menekan bagian atas inhaler untuk melepaskan obat.
5. Tahan napas selama 10 detik atau selama mungkin.
6. Buang napas perlahan.
7. Jika diperlukan dosis kedua, tunggu 1 menit dan ulangi langkah-langkah di atas.
Nebulizer:
1. Tuangkan dosis salbutamol yang tepat ke dalam wadah nebulizer.
2. Hubungkan nebulizer ke kompresor udara.
3. Gunakan mouthpiece atau masker nebulizer dan bernapaslah dengan нормаl sampai semua obat habis (biasanya 5-15 menit).
Sirup dan Tablet: Ikuti petunjuk dokter atau apoteker mengenai dosis dan frekuensi penggunaan.
Efek Samping Salbutamol
Seperti obat-obatan lain, salbutamol dapat menyebabkan efek samping. Efek samping yang umum meliputi:
- Tremor (gemetar)
- Palpitasi (jantung berdebar)
- Sakit kepala
- Kram otot
- Batuk
- Sakit tenggorokan
Efek samping yang lebih serius jarang terjadi, tetapi dapat meliputi:
- Reaksi alergi (ruam, gatal-gatal, pembengkakan wajah, bibir, atau lidah)
- Nyeri dada
- Detak jantung tidak teratur
- Kadar kalium rendah dalam darah (hipokalemia)
Jika mengalami efek samping yang serius, segera cari pertolongan medis.
Sementara itum jika ingin meminimalisir efek samping, kamu bisa coba 6 Obat Alami Paru-Paru yang Dapat Melegakan Pernapasan.
Interaksi Obat
Salbutamol dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain. Beri tahu dokter tentang semua obat yang sedang digunakan, termasuk:
- Beta-blocker (misalnya, propranolol)
- Diuretik (obat yang meningkatkan produksi urine)
- Digoksin
- Antidepresan (misalnya, MAOI dan TCA)
Peringatan dan Perhatian
Bicarakan dengan dokter jika memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, atau masalah tiroid.
Salbutamol harus digunakan dengan hati-hati pada wanita hamil dan menyusui. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Penggunaan salbutamol yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang serius. Ikuti dosis yang dianjurkan oleh dokter.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala berikut:
- Sesak napas yang parah dan tidak membaik setelah menggunakan salbutamol.
- Nyeri dada.
- Detak jantung tidak teratur.
- Reaksi alergi.
Kamu pun bisa segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan gejala di atas.
Namun, kamu juga bisa bertanya pada dokter di Halodoc mengenai tips penggunaan salbutamol yang tepat.
Caranya, klik banner di bawah ini!

Referensi:
Journal of MDPI. Diakses pada 2025. Salbutamol in the Management of Asthma: A Review.
NHS. Diakses pada 2025. Salbutamol Inhaler.
Drugs.com. Diakses pada 2025. Salbutamol.
Web MD. Diakses pada 2025. Ventolin Tablet – Uses, Side Effects, and More.
FAQ
1. Apakah salbutamol aman untuk anak-anak?
Ya, salbutamol aman untuk anak-anak dengan dosis yang sesuai. Dokter akan menentukan dosis yang tepat berdasarkan usia dan berat badan anak.
2. Bisakah salbutamol menyebabkan ketergantungan?
Salbutamol tidak menyebabkan ketergantungan fisik, tetapi penggunaan berlebihan dapat mengurangi efektivitasnya seiring waktu.
3. Bagaimana cara membersihkan inhaler salbutamol?
Ikuti petunjuk pada kemasan inhaler. Umumnya, mouthpiece inhaler harus dibersihkan secara teratur dengan kain kering.


