halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Sindrom Sjogren

REVIEWED_BY  Redaksi Halodoc  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  • Pengertian Sindrom Sjogren
  • Penyebab dan Faktor Risiko Sindrom Nefrotik
  • Gejala Sindrom Sjogren
  • Diagnosis Sindrom Sjogren
  • Pengobatan Sindrom Sjogren
  • Pencegahan Sindrom Sjogren

Pengertian Sindrom Sjogren

Sindrom Sjogren merupakan kelainan genetik yang menyebabkan sekumpulan gejala yang identik dengan kondisi mulut dan mata yang kering. Sindrom Sjogren tidak berdiri sendiri alias sering ditemukan juga penyakit arthritis rheumatoid dan lupus pada pengidap.

Baca juga: Bercak Mongol dan Sindrom Sjogren Larsson, Ini Perbedaanya

Penyebab dan Faktor Risiko Sindrom Sjogren

Penyebab sindrom Sjogren sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, seperti penyakit autoimun lainnya, sistem kekebalan tubuh mengalami disfungsi dan berbalik menyerang sel-sel sehat dalam kelenjar-kelenjar penghasil cairan, seperti kelenjar air mata dan kelenjar saliva.

Studi menunjukkan kecenderungan beberapa susunan genetik yang berkaitan dengan sindrom Sjogren, tetapi juga ditemukan sindrom Sjogren dapat dipicu oleh infeksi virus atau bakteri.

Gejala Sindrom Sjogren

Dua gejala utama sindrom Sjogren mata dan mulut kering. Mata kering disertai sensasi terbakar, gatal, atau berpasir. Sedangkan mulut kering, sering dideskripsikan, seperti perasaan penuh dalam mulut dan menyebabkan kesulitan menelan dan berbicara.

Pengidap sindrom Sjogren dapat mengalami nyeri, bengkak, dan kekakuan pada sendi. Selain itu, dapat ditemukan kelenjar ludah yang membengkak, biasanya di daerah rahang dan telinga. Sindrom Sjogren dapat menyebabkan ruam dan kekeringan pada kulit, batuk kering terus-menerus, dan rasa lemas atau kelelahan yang berkelanjutan.

Sesuai dengan beberapa gejala yang disebutkan di atas, bagian-bagian tubuh yang diserang pada sindrom Sjogren adalah sendi, tiroid, ginjal, liver, paru-paru, kulit, dan saraf. Kondisi saat sindrom Sjogren menyerang organ selain kelenjar penghasil cairan, seperti sendi atau liver, disebut dengan sindrom Sjogren dengan keterlibatan extraglandular. Sebagian kecil pengidap sindrom Sjogren dapat mengalami limfoma, walaupun proses jelasnya belum diketahui secara pasti.

Faktor risiko sindrom Sjogren adalah:

  • Usia lebih dari 40 tahun;
  • Perempuan;
  • Penyakit rematik.

Diagnosis Sindrom Sjogren

Dalam wawancara, dokter akan menanyakan apakah mata dan mulut yang kering telah terjadi lebih dari 3 bulan, atau penggunaan obat tetes mata yang sering, dan pertanyaan-pertanyaan yang merujuk pada gejala-gejala sindrom Sjogren.

Untuk menunjang diagnosis, dokter dapat melakukan beberapa tes, yaitu:

1. Tes Darah

Dilakukan untuk mengetahui keberadaan anti-RO (SS-A) dan anti-LA (SS-BS), antibodi yang ditemukan pada pengidap sindrom Sjogren.

2. Tes Schimmer

Dilakukan untuk memeriksa produksi air mata

  • Tes Saliva (Skintigrafi dan Sialogram)

Skintigrafi adalah tes nuclear dengan cara menginjeksi isotop nuclear yang dipantau selama beberapa jam untuk mengamati berapa lama isotop itu mencapai kelenjar saliva. Sialogram adalah pemeriksaan sinar X untuk mendeteksi pewarna yang diinjeksikan ke dalam kelenjar saliva untuk melihat berapa banyak saliva yang mengalir ke dalam mulut.

3. Biopsi

Biopsi bibir dapat dilakukan untuk mengecek keberadaan kumpulan sel-sel inflamasi dan merupakan indikasi sindrom Sjogren.

Baca juga: Lupus Dapat Menyebabkan Munculnya Sindrom Sjogren

Pengobatan Sindrom Sjogren

Pengobata sindrom Sjogren dilakukan berdasarkan organ yang diserang. Tergantung gejalanya, dokter dapat melakukan tata laksana berikut ini:

  • Obat untuk mengurangi kekeringan mata.
  • Obat untuk meningkatkan produksi saliva.
  • Antiradang non-steroid dapat diberikan jika ada gejala artritis.
  • Obat-obatan yang dapat mensupresi sistem imun untuk meringankan gejala.
  • Tindakan surgikal dilakukan pada beberapa kasus, ketika plug silikon atau kolagen disisipkan pada saluran kelenjar air mata dengan tujuan preservasi air mata.
  • Meningkatkan konsumsi cairan membantu meringankan gejala mulut dan mata kering.
  • Merokok dapat memperburuk gejala mulut kering, maka pengidap dianjurkan untuk tidak merokok.

Pencegahan Sindrom Sjogren

Sebagai penyakit genetik, tidak ada pencegahan yang diketahui sampai sekarang untuk sindrom Sjogren.

Baca juga: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Terkena Sindrom Sjogren

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera menghubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut. Untuk melakukan pemeriksaan, bisa langsung membuat janji dengan dokter melalui Halodoc.

Berobat dan Konsultasi ke Dokter terkait Sindrom Sjogren di Halodoc
Referensi:
Web MD. Diakses pada 2019. Sjogren’s Syndrome: Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment.
Sjogrens.org. Diakses pada 2019. Sjögren’s Syndrome.
Diperbarui pada 2 Februari 2021

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp