Vitamin B12
Apa itu Vitamin B12?
Vitamin B12 merupakan jenis vitamin yang bermanfaat untuk pembentukan sel darah merah. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan rambut, hingga mengoptimalkan fungsi saraf.
Setiap orang perlu memenuhi kebutuhan vitamin ini setiap harinya. Sebab, senyawa yang satu punya manfaat besar untuk kesehatan. Cara untuk memenuhi kebutuhan vitamin ini yakni dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan senyawa tersebut atau meminum suplementasi.
Vitamin B12 bisa kamu temukan dalam banyak makanan, seperti daging, seafood dan susu. Namun, vitamin ini juga tersedia dalam bentuk suplementasi.
Untuk suplementasi sendiri, vitamin ini tersedia dalam bentuk tablet, tablet kunyah, tablet larut, kapsul lunak, sirup dan cairan suntik.
- Golongan: vitamin bebas dan resep.
- Kategori: suplemen multivitamin.
- Manfaat: mengatasi kekurangan asupan vitamin B12.
- Dikonsumsi oleh: orang dewasa dan anak-anak.
- Vitamin B12 untuk ibu hamil: obat termasuk ke dalam kategori C pada ibu, yaitu memperlihatkan efek samping terhadap janin. Sejauh ini belum ada studi terkontrol untuk mengetahui kebenaran tersebut. Penggunaannya hanya boleh jika manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya. Pada ibu menyusui, diskusikan terlebih dulu dengan dokter terkait penggunaan. Meski tidak meresap ke dalam ASI, obat bisa saja berpotensi membahayakan bayi.
- Vitamin B12 untuk ibu menyusui: obat bisa terserap ke dalam ASI. Diskusikan terlebih dulu dengan dokter terkait penggunaan guna meminimalisir risiko efek samping penggunaan.
- Bentuk obat: tablet, kapsul, sirup, dan cairan injeksi.
- Merek dagang obat: Blackmores, Natrol, Life Extension, Puritan’s Pride, Jarrow Formulas, dan Now Food Liquid.
Ketahui selengkapnya di sini tentang: Mengenal Suplemen Vitamin B12 dan Manfaatnya untuk Kesehatan.
Manfaat Vitamin B12
Manfaat vitamin B12 berperan besar dalam berbagai fungsi tubuh, mulai dari otak, saraf, dan sel darah. Selain untuk menjaga kesehatan, suplementasi juga kerap diberikan untuk menangani kekurangan vitamin B12.
Bukan itu saja, vitamin ini juga bisa mengobati keracunan sianida dan tingginya kadar homosistein dalam darah. Kondisi lain yang bisa ditangani dengan pemberian vitamin ini, yaitu:
- Anemia.
- Sariawan.
- Katarak.
- Penyakit Alzheimer.
- Osteoporosis.
- Kelelahan.
- Penyakit langka, seperti penyakit Imerslund-Grasbeck.
Perhatian Penggunaan Vitamin B12
Vitamin ini umumnya aman dikonsumsi untuk mayoritas orang. Namun, kamu perlu memberi tahu dokter apabila alergi terhadap vitamin ini. Hal lain yang perlu kamu perhatikan sebelum mengonsumsinya, yaitu:
- Kamu juga tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya apabila alergi atau sensitif terhadap kobalt dan kobalamin. Ingat, Alergi Obat Bisa Sebabkan Syok Anafilaksis yang berbahaya.
- Jangan mengonsumsinya apabila kamu mengidap penyakit Leber karena berpotensi merusak saraf mata hingga menyebabkan kebutaan.
- Beri tahu dokter jika sedang mengidap atau punya riwayat anemia defisiensi besi, kekurangan kalium (hipokalemia), kekurangan kalsium, atau kekurangan asam folat, sebelum mengonsumsi vitamin ini.
- Kamu juga perlu memberi tahu dokter jika mengidap gangguan ginjal, penyakit jantung, stroke, diabetes, asam urat dan kelainan darah, seperti hemofilia.
- Informasikan kepada dokter apabila sedang mengidap anemia pernisiosa atau gangguan pencernaan, seperti radang usus dan divertikulitis.
- Beri tahu dokter apabila pernah atau telah menjalani operasi lambung atau usus, seperti gastric bypass atau pemotongan usus.
Dosis Vitamin B12
Pemberian dosis bisa berbeda-beda tiap pasien. Tergantung pada usia, kondisi kesehatan dan respon terhadap obat.
Berikut pemberian dosis secara umum berdasarkan kondisinya:
1. Kekurangan vitamin B12
- Dewasa: 25–2000 mikrogram per hari.
- Anak-anak: 0,5–3 mikrogram per hari.
2. Anemia pernisiosa
- Dewasa: 2.000 mikrogram per hari
- Anak-anak: 1.000 mikrogram per hari atau setiap 2 minggu sekali
3. Anemia megaloblastik
- Dewasa: 50–150 mikrogram per hari.
Selain dari suplementasi, kamu bisa memperoleh asupan vitamin ini dari makanan maupun minuman. Baca artikel berikut untuk informasi selengkapnya: Ini 7 Makanan dengan Kandungan Vitamin B12 Tinggi.
Kebutuhan Harian Asupan Vitamin B12
Rekomendasi asupan harian vitamin B12 akan tergantung pada usia seseorang. Berikut jumlah rata-rata harian yang direkomendasikan berdasarkan usia:
- Bayi 0–6 bulan: 0.4 mcg.
- Bayi 7–12 bulan: 0.5 mcg.
- Anak-anak 1–3 tahun: 0.9 mcg.
- Anak-anak 4–8 tahun: 1.2 mcg.
- Usia 9–13 tahun: 1.8 mcg.
- Remaja 14–18 tahun: 2.4 mcg.
- Dewasa: 2.4 mcg.
- Remaja dan wanita hamil: 2.6 mcg.
- Remaja dan wanita menyusui: 2.8 mcg.
Cara Penggunaan Vitamin B12
Konsumsi suplemen ini sesuai anjuran dari dokter atau petunjuk yang tertera pada label kemasan. Jika punya pertanyaan seputar dosis dan pemakaiannya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.
Berikut cara penggunaan vitamin B12 sesuai bentuk suplementasinya:
1. Tablet dan kapsul
- Minum suplemen dalam keadaan perut kosong, beri jeda 1-2 jam setelah atau sebelum makan.
- Telan tablet atau kapsul secara utuh dengan bantuan air putih
- Jangan mengeluarkan isi obat kapsul, membelah, mengunyah atau menggerus tablet.
2. Tablet kunyah dan tablet larut
- Kunyah tablet sampai benar-benar larut di dalam mulut. Jangan menelannya langsung.
- Untuk tablet larut, kamu perlu melarutkannya dengan segelas air putih. Tunggu sampai benar-benar larut sebelum bisa kamu minum.
3. Sirup
- Pastikan kamu menggunakan sendok takar saat menuang obat agar dosisnya sesuai.
- Hindari menggunakan sendok makan karena dosisnya berbeda.
4. Suntikan
Sedangkan dalam bentuk cairan suntik hanya bisa dokter atau perawat berikan di bawah pengawasan dokter.
Efek Samping Vitamin B12
Pemakaian dosis rendah jarang sekali menimbulkan efek samping. Dalam beberapa kasus, konsumsi dalam dosis tinggi bisa menyebabkan kondisi berikut:
- Mual dan muntah.
- Sakit kepala.
- Kesemutan pada tangan dan kaki.
- Lemas.
- Kelelahan.
- Diare.
Segera temui dokter apabila gejala di atas menetap atau semakin memburuk. Kamu juga perlu waspada terhadap tanda-tanda alergi obat serius, seperti:
- Pusing.
- Kesulitan menelan.
- Ruam.
- Pingsan.
- Nyeri dada.
- Kulit pucat.
- Bibir dan jari menjadi kebiruan.
- Penglihatan kabur
- Sembelit akibat rendahnya kadar kalium.
- Gangguan irama jantung.
- Peningkatan frekuensi buang air kecil.
- Sesak napas.
- Pembengakak di bagian tubuh, terutama wajah dan tenggorokan.
- Kenaikan berat badan.
- Penggumpalan darah pada lengan atau tungkai.
Interaksi Vitamin B12
Interaksi obat dapat menurunkan efektivitas obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Berikut obat-obatan yang bisa berinteraksi dengan vitamin ini:
- Meminumnya bersama kloramfenikol dapat menurunkan efektivitas suplemen.
- Colchicine, metformin, suplemen vitamin C, obat dan suplemen yang mengandung kalium bisa menghambat proses penyerapan vitamin B12
- Antibiotik golongan aminoglikosida, obat anti kejang, atau obat untuk mengatasi gangguan lambung juga bisa mengganggu penyerapan vitamin B12
- Konsumsi minuman beralkohol dapat menurunkan kadar vitamin B12 di dalam tubuh.
Kontraindikasi Vitamin B12
Kontraindikasi adalah gejala atau kondisi yang membuat seseorang tidak disarankan untuk mengonsumsi obat atau suplemen. Jangan minum suplemen vitamin B12 jika memiliki kondisi berikut:
- Alergi terhadap kobalt atau kobalamin.
- Mengidap penyakit Leber.
- Sensitif atau alergi terhadap kandungan lain yang ada pada suplemen vitamin B12.
Temukan berbagai vitamin dan suplemen yang kamu butuhkan di Halodoc. Beli produk kesehatan online dengan pengiriman cepat dan kemasan yang aman dan tersegel. Klik gambar di bawah ini.
Referensi:
National Institute of Health. Diakses pada 2023. Vitamin B12.
National Cancer Institute. Diakses pada 2023. Cobalamin.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Vitamin B-12.
WebMD. Diakses pada 2023. Vitamin B-12.
Harvard Medical School. Diakses pada 2023. The A list for vitamin B12 sources.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan