Halodoc, Jakarta – Bahan kimia yang menimbulkan perasaan nyaman dalam produk tembakau adalah nikotin. Apakah seseorang mengisap atau mengunyah tembakau, menggunakan vape, rokok, atau cerutu, nikotin inilah yang membuat seseorang merasakan penuh energi dan sangat bersemangat. Namun, sering tidak sadar, kebiasaan buruk tersebut bisa membuat kecanduan nikotin. 

Begitu nikotin masuk ke dalam darah, zat kimia ini akan langsung menuju ke otak. Selanjutnya, hanya dalam 10 detik, zat tersebut akan meningkatkan kadar zat kimia ‘perasaan baik’ pada otak yang disebut dopamin. Namun, sama seperti datangnya, perasaan tersebut juga bisa menghilang dengan cepat, sehingga kamu perlu lebih banyak lagi untuk mempertahankannya. 

Seiring waktu, efek perasaan menyenangkan dan menenangkan yang berasal dari zat nikotin, membuat zat tersebut selalu menjadi jalan keluar saat sedang mengalami stres, cemas, dan depresi. Singkatnya, kamu pun mengalami kondisi yang disebut dengan kecanduan nikotin.

Baca Juga: Hentikan Kebiasaan Merokok untuk Mencegah Melena

Cara Penanganan Kecanduan Nikotin

Penyalahgunaan nikotin menyebabkan 7 juta kematian per tahun di seluruh dunia. Selain itu, sebagian besar pengguna tembakau, baik rokok, cerutu, atau rokok elektrik sering mengalami masalah kesehatan yang serius seperti kanker paru-paru, bronkitis kronis, dan emfisema.

Tidak peduli berapa lama kamu telah mengalami kecanduan nikotin, saat berhenti, kesehatan tubuh dan mental akan menjadi lebih baik. Beberapa studi menunjukkan bahwa kombinasi antara konseling dan obat-obatan bekerja paling baik untuk membantu menghentikan kebiasaan tersebut. Perawatan konseling tersebut berupa:

1. Terapi perilaku kognitif

Jenis terapi ini dapat membantu pengidap mengenali pikiran, situasi, dan semua orang yang memicu penggunaan tembakau. Pengidap akan bekerja sama dengan terapis untuk membangun strategi yang membantu meningkatkan peluang untuk berhenti.

2. Wawancara motivasi

Seorang konselor akan membantu mencari tahu apa penyebab pengidap kembali menggunakan tembakau, dan apa yang membantu menginspirasi pengidap untuk membuat perubahan yang sehat. Selain itu, konselor juga menunjukkan terjadinya kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai dan perilaku saat ini.

3. Kesadaran diri

Ini akan membantu pengidap sadar dan belajar melepaskan diri dari perasaan, pikiran, dan keinginan yang dapat menyebabkan menggunakan tembakau lagi. Selain itu, pengidap juga belajar bagaimana cara mengelola stres dan pikiran negatif yang tidak melibatkan tembakau.

4. Terapi penggantian nikotin

Obat bebas yang efektif untuk mengatasi kecanduan nikotin termasuk patch, permen karet, tablet hisap, dan semprot. Produk-produk ini menargetkan reseptor yang sama di otak seperti yang dilakukan nikotin. Begitulah cara obat bekerja dengan aman untuk meredakan keinginan kecanduan. Cara ini sangat membantu di awal upaya berhenti merokok, atau jika memiliki kecanduan yang parah.

5. Antidepresan

Pertama kali digunakan untuk mengobati depresi, bupropion mengubah cara otak memproses bahan kimia yang membuat merasa baik. Nortriptyline dan inhibitor reuptake serotonin selektif juga bekerja dengan baik dengan  nicotine replacement therapy (NRT).

6. Obat lain

Varenicline atau Cantix merupakan obat resep yang membantu otak melepaskan bahan kimia yang sama seperti merokok.

7. Akupunktur

Akupunktur juga menjadi bagian dari program berhenti merokok atau kecanduan nikotin. Beberapa penelitian menunjukkan terapi ini dapat membantu lebih banyak dalam jangka pendek.

Jika kamu membutuhkan saran lain terkait kecanduan nikotin, tanyakan langsung pada dokter di Halodoc. Kamu bisa download Halodoc segera di ponselmu, gratis dari App Store atau Play Store. 

Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Pemulihan dari Kecanduan Nikotin

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2022. Nicotine Addiction Treatment.

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Nicotine dependence.

Medical News Today. Diakses pada 2022. What is nicotine dependence?