Halodoc, Jakarta – Hiperaktif pada anak bisa jadi salah satu gejala dari gangguan lainnya, termasuk ADHD. Anak yang hiperaktif kerap merasa resah, gelisah, dan mudah bosan. Anak ini mungkin saja bertindak dengan cara mengganggu orang lain.

Mengutip Journal of Consulting and Clinical Psychology, anak yang mengonsumsi terlalu banyak kandungan gula dapat membuatnya menjadi hiperaktif. Adapun, rasio produk gula terhadap makanan bergizi, memiliki kaitan dengan perilaku gelisah dan aktif yang berlebihan pada anak.

Cara Mengatasi Anak Hiperaktif

Belum ada obat yang mampu mengatasi kondisi hiperaktif pada anak. Namun, pengelolaan yang baik terkait pola diet sehat serta pendidikan dan dukungan yang tepat, dapat membuat kondisi hiperaktif pada anak menjadi lebih baik.

Jika benar anak didiagnosis hiperaktif, dokter dapat memberikan beberapa pilihan pengobatan. Hal ini sangat baik untuk mengendalikan gejala yang dialami Si Kecil. Pengobatannya bisa berupa konsumsi obat, terapi, atau kombinasi keduanya. Atau orang tua bisa melakukan beberapa tindakan seperti:

1. Habiskan Waktu Berkualitas dengan Anak

Sebagai orang tua, pastikan untuk menyempatkan diri untuk meluangkan waktu bermain dengan anak. Dengan begitu, anak mendapatkan perhatian yang dibutuhkan. Jika perlu, berikan pujian apabila ada hal positif yang dilakukannya pada hari tersebut.

Cara lainnya adalah dengan menghabiskan waktu bersama sambil beraktivitas fisik, seperti olahraga atau jalan mengitari sekitar rumah. Bisa juga dengan membuat jadwal jalan-jalan setiap akhir pekan atau bulanan ke suatu tempat.

2. Ciptakan Lingkungan yang Harmonis dan Sehat

Perilaku anak dapat dipengaruhi oleh hubungan antar anggota keluarga di rumah. Jika suasana di rumah harmonis dan saling terbuka, tentu lebih mudah untuk menghadapi perilaku hiperaktif pada anak.

Sifat keterbukaan dalam menjalin komunikasi yang baik dapat membuat anak diperhatikan dan dihargai. Saat anak bercerita, ada baiknya ditanggapi dengan sabar dan tenang, meski dirinya melakukan sesuatu yang salah. Perlahan, berikan nasihat jika yang dilakukannya tidak tepat.

3. Terapkan Kedisiplinan di Rumah

Adanya aturan yang baku dan tegas di rumah dapat membuat anak menjadi disiplin. Pastikan juga untuk memberikan apresiasi dan penghargaan setiap anak mengikuti aturan yang telah disepakati. Cara ini juga sangat baik untuk mencegah perilaku negatif.

4. Lakukan Pola Makan yang Baik

Anak juga perlu melakukan pola makan yang sehat dengan memperhatikan semua asupan gizi hariannya. Pastikan juga untuk mengurangi konsumsi makanan yang tinggi gula karena membuat anak menjadi lebih aktif.

5. Atur Waktu Tidur yang Benar

Anak yang hiperaktif atau mengalami ADHD dapat membuat anak mengalami masalah tidur. Jika dibiarkan, gejala yang timbul menjadi semakin buruk. Makanya, buat aturan waktu tidur yang baik, sehingga anak terbiasa tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.

Dukungan dari orang tua sangat penting untuk meredakan kondisi hiperaktif pada anak. Jika masalah ini tidak kunjung membaik, ada baiknya membawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan dari ahlinya.

Untuk mendapatkan pemeriksaan dari ahli medis, pemesanannya bisa dilakukan melalui aplikasi Halodoc pada fitur janji medis. Ada juga lho paket #SehatMentalku, ada 2 kali Sesi Chat dengan Psikolog Terpercaya Halodoc hanya Rp76 ribu.

Dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan dimana dan kapan saja, hanya melalui smartphone di tangan!

Referensi:

KidsHealth. Diakses pada 2022. Parenting a Child With ADHD.

National Health Service. Diakses pada 2022. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) in Children.

Journal of Consulting and Clinical Psychology. Diakses pada 2022. Dietary correlates of hyperactive behavior in children.