Halodoc, Jakarta – Salah satu masalah yang sering dikeluhkan adalah bau mulut saat puasa. Padahal, mulut tidak makan maupun minum dalam jangka waktu yang lama. Lantas, mengapa kondisi ini bisa terjadi? Adakah cara untuk mencegahnya?

Bau mulut alias halitosis bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya kebersihan gigi dan mulut yang tidak terjaga dengan baik. Saat menjalani ibadah puasa Ramadan, menyikat gigi dan membersihkan mulut sebenarnya bukanlah hal yang disarankan. Bahkan, beberapa orang menghindari melakukannya. Namun tenang saja, ternyata ada tips yang bisa diterapkan untuk menurunkan risiko bau mulut.

Lakukan Ini untuk Mencegah Bau Mulut saat Puasa

Menjaga kebersihan gigi dan mulut adalah hal yang penting dilakukan. Jika tidak, bakteri bisa berkembang biak di dalam mulut. Hal inilah yang bisa menjadi penyebab munculnya masalah kesehatan mulut dan gigi, termasuk halitosis atau napas berbau tidak sedap. Jika dibiarkan terus menerus, bakteri dan sisa makanan di mulut bisa menyebabkan kondisi yang lebih berbahaya.

Selama menjalankan ibadah puasa, mulai dari terbitnya fajar hingga terbenam matahari, menyikat gigi dan membersihkan mulut menjadi hal yang kurang disarankan. Hal ini membuat bau mulut saat puasa terdengar sebagai ancaman yang semakin nyata. Namun jangan khawatir, ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya bau mulut, di antaranya:

• Saat sahur dan berbuka, hindari mengonsumsi makanan yang berbau menyengat, seperti jengkol atau keluarga bawang-bawangan.
• Hindari makanan atau minuman dengan kadar gula tinggi karena dapat memicu perkembangan bakteri di dalam mulut.
• Banyak minum air putih saat sahur maupun berbuka agar mulut tidak kering.
• Berkumur dengan air garam terutama sebelum tidur. Garam bersifat antiseptik sehingga dapat mencegah bau mulut.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Jika kondisi ini sudah terlanjur terjadi dan menetap, tidak perlu panik. Kamu bisa menerapkan langkah-langkah sederhana untuk mencegahnya memburuk. Dengan begitu, masalah bau mulut dan risiko gangguan kesehatan gigi lainnya bisa dihindari. Selama bulan puasa, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi masalah bau mulut, bahkan bisa mengatasinya.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

• Rutin sikat gigi dua kali sehari terutama setelah sahur dan sebelum tidur malam. Sikat gigi secara menyeluruh, pastikan tidak ada sisa makanan yang tertinggal.
• Berkumur dengan mouthwash. Sebaiknya pilih mouthwash yang tidak mengandung alkohol. Mouthwash berguna untuk membunuh bakteri di mulut dan menghilangkan bau mulut.
• Sikat juga lidah anda saat menyikat gigi. Lidah juga dapat menjadi sarang bakteri yang menyebabkan timbulnya masalah bau mulut. Bersihkan lidah dengan menggunakan sikat gigi atau alat khusus yang banyak tersedia di pasaran.
• Berhenti merokok, faktanya bahan kimia yang ada di dalam rokok bisa menjadi pemicu bau mulut. Zat-zat tersebut bisa meningkatkan risiko peradangan dan infeksi pada gigi serta gusi. Selain itu, kebiasaan merokok juga bisa menyebabkan mulut kering.

Jika masalah bau mulut semakin parah, jangan dibiarkan begitu saja. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Sebagai pertolongan pertama di bulan puasa, coba gunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menyampaikan masalah bau mulut atau keluhan kesehatan lainnya melalui Video/Voice Call atau Chat. Dapatkan tips menjaga kesehatan mulut selama puasa dari ahlinya. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. Bad Breath (Halitosis).

WebMD. Diakses pada 2022. Smoking and Oral Health.

Egypt Today. Diakses pada 2022. How to Overcome Bad Breath While Fasting.