Halodoc, Jakarta – Malnutrisi pada anak terjadi ketika ibu tidak mencukupi asupan nutrisi guna menyokong tumbuh kembangnya. Pengidap kondisi ini akan kehilangan 5 hingga 10 persen berat badan normal dalam waktu 3 sampai 6 bulan.

Anak juga akan kehilangan selera makan dan minum, merasa lemas dan lelah sepanjang waktu, sering sakit serta sulit sembuh. Dampaknya, tubuh anak jadi terlihat sangat kurus dan berbeda dengan anak seusianya.

Malnutrisi bisa berdampak pada penurunan kekebalan tubuh anak. Akhirnya, tubuh jadi kesulitan untuk mengusir penyakit yang menyerang dan berpotensi membahayakan nyawa.

Langkah Mencegah Malnutrisi pada Anak

Masalah malnutrisi pada anak bisa dicegah sejak mereka berada dalam kandungan. Caranya dengan mencukupi kebutuhan pangan yang dibutuhkan selama masa kehamilan. Di antaranya:

• Folat. Asupan ini mampu mencegah cacat tabung saraf pada bayi, yakni kelainan serius pada otak dan sumsum tulang belakang. Folat bisa diperoleh dari hati ayam, kacang-kacangan, telur, sayuran dan kacang polong.
• Kalsium. Asupan ini dapat meningkatkan proses pembentukan tulang dan gigi bayi. Kalsium bisa diperoleh dari salmon, udang, ikan lele, tahu dan sayuran.
• Vitamin D. Asupan ini dapat meningkatkan proses pembentukan tulang dan gigi bayi. Vitamin D bisa diperoleh dari susu dan jus jeruk.
• Protein. Asupan ini dapat mendukung pertumbuhan jaringan dan organ bayi, termasuk otak. Protein bisa diperoleh dari daging sapi tanpa lemak, ayam, ikan salmon dan kacang-kacangan.
• Zat besi. Asupan ini mampu meningkatkan aliran darah yang kaya oksigen menuju janin. Zat besi bisa diperoleh dari sereal, kacang-kacangan dan sayuran.

Ketika sudah lahir, langkah mencegah malnutrisi pada anak bisa dilakukan dengan cara:

1. Memberikan ASI Eksklusif

ASI mengandung nutrisi dan gizi yang dibutuhkan bayi di awal-awal kehidupannya. Kandungan di dalamnya mudah dikelola secara efisien oleh tubuh dan mampu melindungi bayi terhadap infeksi.

ASI eksklusif sebaiknya diberikan hingga mereka berusia 6 bulan. Dilanjutkan hingga usianya menginjak 2 tahun. Dengan asupan tersebut, kesehatan dan tumbuh kembang anak bisa dipastikan berada dalam kondisi yang prima.

2. Penuhi Asupan Nutrisi Tubuhnya

Di samping ASI, pemberian makanan pendamping ketika anak menginjak 6 bulan dan seterusnya juga penting dilakukan. Makanan ini harus mengandung berbagai nutrisi penting, seperti mineral, lemak, serat, protein dan karbohidrat.

Adapun, beberapa jenis makanan yang bisa diberikan untuk Si Kecil, yakni telur, ikan dan daging tanpa lemak, buah dan sayuran serta susu dan produk olahannya. Pastikan memperhatikan tekstur asupan sebelum memberikan makanan pendamping ASI sesuai dengan usia anak.

3. Memberikan Suplemen

Beberapa jenis suplemen yang dapat diberikan guna mencegah malnutrisi pada anak, yakni asam folat, zinc dan vitamin A, B, C, E serta K. Silakan tanya dokter terkait dengan dosis dan jenis suplemen yang sesuai dengan kebutuhan.

4. Memenuhi Asupan Yodium

Yodium adalah mineral yang termasuk dalam mikronutrien atau jenis nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Asupan ini bermanfaat untuk mendukung metabolisme dan tumbuh kembang anak di 1000 hari pertama kehidupannya.

Kekurangan yodium meningkatkan risiko masalah tumbuh kembang anak, seperti IQ rendah, tubuh pendek dan gondok. Asupan yang disarankan sebanyak 120 mikrogram.

Itulah penjelasan mengenai cara mencegah malnutrisi pada Si Kecil. Jika masalah ini terjadi, dapatkan produk kesehatan untuk mengatasinya di aplikasi Halodoc. Klik gambar di bawah ini:

Referensi:

National Health Service UK. Diakses pada 2022. Malnutrition.

OXFORD Academic. Diakses pada 2022. 14 Preventing and treating childhood malnutrition.

Healthline. Diakses pada 2022. Malnutrition: Definition, Symptoms and Treatment.