Ini 13 Penyebab Payudara Terasa Sakit saat Ditekan
“Payudara terasa sakit bisa disebabkan oleh berbagai macam kondisi. Mulai dari hal-hal alami seperti menstruasi dan kehamilan, hingga kondisi medis serius, seperti kanker payudara.”
DAFTAR ISI
- Mengapa Payudara Terasa Nyeri saat Dipegang?
- Perawatan untuk Nyeri Payudara
- Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Nyeri di Payudara?
- Hubungi Dokter Ini untuk Memastikan Penyebab Payudara Terasa Sakit
Halodoc, Jakarta – Sebagian wanita kerap mengeluhkan payudara terasa sakit saat menjelang haid atau menstruasi. Di dunia medis, nyeri payudara bernama mastalgia.
Nyeri payudara atau mastalgia ini bukan cuma berkaitan dengan siklus menstruasi saja. Sebab, ada beberapa kondisi lainnya yang bisa memicu nyeri payudara.
Mengapa Payudara Terasa Nyeri saat Dipegang?
Nyeri payudara bisa terjadi akibat berbagai macam hal, mulai dari hal-hal alami hingga kondisi medis yang serius. Lantas, payudara terasa nyeri itu pertanda apa? Beberapa hal di bawah ini bisa jadi penyebabnya:
1. Fluktuasi hormon
Fluktuasi hormon adalah alasan nomor satu wanita mengalami nyeri payudara. Biasanya, payudara terasa sakit 3-5 hari sebelum awal periode menstruasi dan rasa sakit itu bisa hilang setelah periode berlalu.
Hal itu terjadi karena hormon estrogen dan progesteron meningkat tepat sebelum menstruasi. Hormon-hormon ini menyebabkan payudara kamu membengkak dan bisa menyebabkan nyeri tekan.
Bila kamu hamil, kamu juga bisa mengalami nyeri payudara atau mastalgia selama trimester pertama akibat peningkatan produksi hormon. Faktanya, kelembutan dan nyeri payudara adalah salah satu tanda awal kehamilan.
Selain menstruasi dan kehamilan, fluktuasi hormon yang terjadi saat menopause dan pubertas (pada anak laki-laki dan perempuan) bisa menyebabkan payudara terasa sakit.
2. Perubahan payudara fibrokistik
Perubahan payudara fibrokistik tidak berbahaya tetapi berpotensi menimbulkan sejumlah gejala tidak nyaman yang menyebabkan payudara terasa menggumpal atau teksturnya berbeda karena fluktuasi hormonal.
Ini adalah jenis kondisi payudara non-kanker yang paling umum. Gejalanya termasuk:
- Payudara yang terasa lebih kencang atau lebih tebal dari biasanya.
- Kelembutan.
- Benjolan atau kista.
- Puting sensitif.
- Rasa gatal.
Gejala tersebut mungkin memburuk sebelum menstruasi, dan biasanya akan berhenti setelah menopause.
3. Ukuran payudara
Wanita dengan payudara berukuran besar atau payudara yang tidak sebanding dengan badannya bisa mengalami ketidaknyamanan atau nyeri payudara. Bahkan, nyeri ini bisa menjalar ke di leher, bahu, dan punggung.
4. Mastitis
Penyebab payudara terasa sakit lainnya adalah mastitis atau peradangan payudara. Biasanya kondisi ini dialami oleh wanita menyusui. Selain terasa sakit, payudara bisa mengalami pembengkakan karena peradangan.
Jangan anggap sepele keluhan ini, sebab mastitis juga bisa menimbulkan abses pada jaringan payudara. Namun, ibu menyusui bisa Lakukan Ini Agar Terhindar dari Mastitis.
5. Iritasi otot
Terkadang mastalgia bukan terjadi akibat adanya masalah pada payudara, tetapi karena iritasi atau cedera pada otot dada, lengan atau punggung. Cedera pada bagian tersebut bisa terjadi ketika mendayung, menyekop, dan bermain ski air, atau beberapa aktivitas lainnya.
Catat, Ini Dokter yang Bisa Beri Info seputar Pemeriksaan Payudara
6. Obat-obatan
Dalam sebagian kasus, obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan efek samping seperti payudara terasa sakit. Beberapa obat dengan efek samping tersebut, antara lain:
- Oxymethone, biasanya ampuh untuk mengobati beberapa bentuk anemia.
- Chlorpromazine, ampuh untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan mental.
- Pil air (diuretik), obat yang meningkatkan buang air kecil dan biasa dokter gunakan untuk mengobati penyakit ginjal dan jantung serta tekanan darah tinggi.
- Terapi hormon, misalnya pil KB, penggantian hormon atau perawatan infertilitas.
- Digitalis, biasanya dokter resepkan untuk gagal jantung.
- Methyldopa, bisa dokter gunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Bicarakan pada dokter mengenai obat-obatan yang kamu konsumsi dan bila kamu mencurigai nyeri payudara disebabkan oleh obat tersebut.
7. Fibroadenoma
Coba perhatikan apakah payudara yang terasa nyeri juga terdapat benjolan. Nyeri payudara yang muncul dengan benjolan bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya fibroadenoma atau fibroadenoma mammae (FAM).
FAM adalah jenis tumor jinak yang paling umum terjadi di area payudara. Bentuknya bulat dengan batas tegas dan memiliki konsistensi kenyal dengan permukaan yang halus.
Selain itu, ukuran benjolan ini bisa membesar pada masa kehamilan. Meski begitu, kondisi medis ini berbeda dengan tumor kanker payudara. Perbedaannya, FAM tak menyebar ke organ lain seiring waktu bergulir, tak seperti kanker payudara.
Singkatnya, benjolan ini hanya tetap berada dalam jaringan payudara. Jadi, jangan panik dulu bila kamu merasakan benjolan di payudara, karena hal itu tidak selalu menandakan kanker.
Yuk, baca ulasan Bukan Kanker, Ini 5 Benjolan pada Payudara yang Harus Diketahui.
8. Kista payudara
Selain fibroadenoma, benjolan payudara juga bisa terjadi akibat kista payudara. Kebanyakan kista payudara berbentuk bulat atau lonjong. Ketika kamu menyentuhnya, rasanya kenyal seperti balon berisi cairan.
Untungnya, pertumbuhan massa di payudara ini umumnya bersifat jinak, karena tak mengandung sel kanker. Meski begitu, dalam beberapa kasus, kista payudara juga bisa menyebabkan payudara terasa sakit.
9. Kanker payudara
Hati-hati, payudara terasa sakit yang disertai dengan benjolan bisa menjadi gejala kanker payudara. Meski tak semua benjolan payudara bersifat kanker, kamu tetap perlu waspada.
Kanker payudara merupakan tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Hal yang bikin resah, sel-sel abnormal ini bisa menyebar ke anggota tubuh lain pada stadium yang lebih parah.
Rasa sakit pada kanker payudara seperti apa? Selain nyeri, rasa sakit yang biasa dikeluhkan oleh pengidap adalah sensasi menusuk atau terasa kencang pada payudara.
Jika kamu curiga mengalami kanker, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Nah, ini Ini Dokter Spesialis Onkologi yang Paham Pengobatan Kanker Payudara.
10. Operasi payudara
Operasi payudara dan terapi radiasi untuk mengatasi kanker payudara bisa menyebabkan pembentukan jaringan parut. Hal ini bisa menyebabkan payudara terasa sakit atau mati rasa jika jaringan parut berkembang di sekitar saraf.
11. Cedera atau trauma
Benturan, tekanan berlebihan, atau cedera fisik dapat menyebabkan payudara terasa nyeri. Masalah ini dapat merusak jaringan payudara, termasuk otot, ligamen, atau struktur pendukung lainnya, yang mengakibatkan timbulnya nyeri.
12. Ketidakseimbangan asam lemak
Kenapa payudara terasa nyeri tapi belum haid? Nah, bisa jadi ketidakseimbangan asam lemak yang menjadi alasannya. Asam lemak yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat memengaruhi sensitivitas jaringan payudara terhadap sirkulasi hormon dalam tubuh. Saat kondisi itu terjadi, wanita cenderung mengalami nyeri payudara.
13. Mengonsumsi kafein berlebihan
Beberapa orang merasakan adanya perbaikan pada nyeri payudara saat mereka mengurangi atau menghindari konsumsi kafein. Namun, penelitian lebih lanjut masih perlukan guna memastikan manfaat ini.
Perawatan untuk Nyeri Payudara
Nyeri payudara dalam intensitas ringan dapat diatasi dengan beberapa langkah ini:
- Menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) topikal.
- Mengenakan bra dengan penyangga ekstra.
- Mengganti metode KB, jangan menggunakan pil.
- Kurangi dosis terapi hormon menopause.
- Mengonsumsi minyak bunga mawar. Suplemen ini dapat menyeimbangkan asam lemak dalam sel payudara.
- Minum vitamin E guna memperbaiki gejala payudara terasa sakit pada pengidap payudara siklik.
- Kompres hangat untuk meredakan nyeri dan mengurangi peradangan.
- Istirahat yang cukup dan kelola stres, karena stres dapat memengaruhi nyeri payudara.
- Olahraga teratur untuk meningkatkan sirkulasi dan mengurangi nyeri pada payudara.
Agar terhindar dari gangguan pada payudara, ketahui ciri payudara sehat dan normal di sini: Harus Tahu, Ini 5 Ciri-Ciri Payudara Sehat dan Normal
Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Nyeri di Payudara?
Ada beberapa cara untuk membantu mengatasi rasa sakit dan mencegah perburukan gejala nyeri, antara lain:
1. Makan makanan rendah lemak, tinggi serat
Penelitian Functional foods and their role in cancer prevention and health promotion: a comprehensive review dalam American Journal of Cancer Research menyebutkan, mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat, seperti sayuran hijau dapat menurunkan potensi kanker payudara.
Sayuran berdaun hijau mengandung antioksidan karotenoid, termasuk beta karoten, lutein, dan zeaxanthin. Tingkat darah yang lebih tinggi dari antioksidan ini berkaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara
2. Batasi kafein
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa nyeri payudara pada wanita dapat berkurang, ketika mereka membatasi kafein atau mengurangi jumlah yang mereka konsumsi.
3. Perbanyak vitamin B6 dan vitamin E
Kedua vitamin tersebut telah terbukti membantu mengurangi nyeri payudara. Vitamin E juga melindungi payudara dari kerusakan akibat radikal bebas yang dapat merusak sel.
4. Cobalah minyak esensial
Misalnya, lavender oil. Sifat antiinflamasi di dalamnya dapat melembabkan kulit. Selain itu, ada juga minyak zaitun. Di dalamnya, mengandung antioksidan kaya vitamin dan antibakteri yang dapat melembapkan kulit.
5. Jadwalkan mammogram
Mammogram adalah prosedur pemeriksaan medis yang menggunakan sinar-X rendah untuk menghasilkan gambar dari jaringan payudara. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini kelainan pada payudara.
Untuk menghilangkan dan mencegah nyeri pada payudara, kamu bisa menjadwalkan mammogram seminggu setelah menstruasi. Sebab, sebelum atau selama menstruasi, payudara menjadi lebih sensitif.
Hubungi Dokter Ini untuk Memastikan Penyebab Payudara Terasa Sakit
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami nyeri pada payudara yang tak kunjung hilang, segera hubungi dokter spesialis bedah di Halodoc untuk mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat.
Jangan tunggu nyeri tersebut semakin parah atau memburuk. Sebab, kondisi tersebut bisa memicu dampak yang lebih berbahaya.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter spesialis bedah di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Devid Ruru Sp.B
Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Devid Ruru Sp.B yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya pada 2010 dan 20189.
Saat ini, ia sedang menjalani praktik di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) dengan nomor STR 3511101319114863.
Berpengalaman sebagai dokter spesialis bedah selama 14 tahun, dr. Devid Ruru Sp.B mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc yang berkaitan dengan nyeri pada payudara.
Chat dr. Devid Ruru Sp.B dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Srigunda Arisya Fadilla Sp.B
Selanjutnya, kamu juga bisa menghubungi dokter Srigunda Arisya Fadilla Sp.B yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada 2014 dan 2023.
Saat ini, ia sedang berpraktik di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Ia juga tergabung sebagai anggota Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) dengan nomor STR ON0000406027887.
Memiliki pengalaman sebagai dokter spesialis bedah selama 10 tahun, dr. Srigunda Arisya Fadilla Sp.B dapat memberikan layanan konsultasi di Halodoc tentang cara menangani nyeri pada payudara.
Chat dr. Srigunda Arisya Fadilla Sp.B mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter spesialis bedah yang bisa kamu hubungi untuk bantu tangani nyeri pada payudara.
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter tersebut agar kondisi yang kamu alami dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!