Advertisement

Ini Ciri-Ciri Asam Lambung yang Parah dan Perawatannya

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   12 Desember 2025

Asam lambung yang parah dapat menyebabkan komplikasi serius.

Ini Ciri-Ciri Asam Lambung yang Parah dan PerawatannyaIni Ciri-Ciri Asam Lambung yang Parah dan Perawatannya

DAFTAR ISI


Penyakit asam lambung atau yang sering dikenal dengan GERD, adalah kondisi saat asam dari lambung naik ke esofagus. Kondisi ini pun menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.

Faktor-faktor seperti pola makan yang buruk, stres, dan kebiasaan hidup yang tidak sehat dapat berkontribusi pada meningkatnya gejala asam lambung. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda awal dan parah dari kondisi ini agar dapat mengambil tindakan yang tepat.

Sebab, mengabaikan gejala asam lambung yang parah dapat berakibat serius, seperti komplikasi dan terganggunya kualitas hidup. 

Lantas, apa sajakah ciri-ciri asam lambung yang parah itu?

Kenali Ciri-Ciri Asam Lambung yang Parah

Ciri-ciri asam lambung yang parah muncul ketika gejala semakin memburuk dan mulai mengganggu rutinitas harian. 

Oleh karena itu, kamu perlu mengenali tanda-tanda asam lambung kamu sudah dalam tahap serius, yang meliputi:

1. Sensasi terbakar di dada

Naiknya asam lambung ke esofagus berpotensi menimbulkan rasa nyeri dan sensasi terbakar di dada alias heartburn.

Apabila kondisi ini sudah parah, rasa nyeri bisa menjadi sangat kuat dan muncul secara berulang, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Mau tahu apa saja obat asam lambung? Baca di sini: Ini 7 Rekomendasi Obat Asam Lambung yang Ampuh di Apotek

2. Kesulitan menelan makanan 

Tanda lain dari asam lambung yang parah adalah kesulitan dalam menelan. Kondisi ini juga dikenal sebagai disfagia. 

Gejala ini dapat mencakup batuk atau tersedak saat makan dan minum, serta sensasi seolah-olah ada yang tersangkut di tenggorokan.

Penderita juga berpotensi merasakan nyeri saat menelan, yang terasa seperti tekanan atau rasa terbakar di area leher dan belakang dada.

3. Anemia  

Kondisi asam lambung yang parah juga bisa menyebabkan anemia, yaitu kekurangan sel darah merah.

Ini dapat terjadi akibat peningkatan produksi asam lambung yang berkepanjangan, mengganggu penyerapan zat besi. 

Selain itu, luka pada esofagus akibat GERD bisa menyebabkan perdarahan yang tidak terlihat, memperburuk keadaan jika asupan zat besi juga rendah.

4. Berat badan turun drastis

Penurunan berat badan yang signifikan bisa menjadi indikasi asam lambung yang parah. 

Kondisi ini seringkali disebabkan oleh hilangnya nafsu makan dan pola makan yang berubah menjadi tidak teratur akibat gejala asam lambung yang mengganggu.

Jika asam lambung naik tiba-tiba, terapkan Tips Meredakan Asam Lambung Secara Alami Tanpa Obat berikut ini. 

5. Merasa mual dan muntah  

Penderita GERD parah sering mengalami mual dan muntah, terutama setelah makan, bersendawa, atau batuk. Asam lambung yang mencapai mulut dapat menyebabkan rasa asam atau pahit, yang memicu refleks mual.

Iritasi pada tenggorokan akibat asam yang naik juga berkontribusi pada rasa tidak nyaman ini.

6. Muntah berdarah dan feses hitam  

Selain mual, muntah berdarah menjadi salah satu tanda asam lambung yang sudah parah. Asam lambung dapat merusak lapisan esofagus, menyebabkan perdarahan yang bercampur dengan isi lambung. 

Feses berwarna hitam juga bisa muncul akibat darah yang bercampur dengan asam lambung, menunjukkan adanya perdarahan dalam sistem pencernaan.

Jika kamu atau orang terdekat mengalami salah satu dari tanda-tanda di atas, segeralah mencari bantuan medis profesional.

Sebab, gejala-gejala tersebut adalah pertanda darurat yang memerlukan penanganan dengan segera.

Penyebab Asam Lambung yang Parah

Beberapa faktor dapat menyebabkan asam lambung parah, di antaranya:

  • Kelemahan otot LES (Lower Esophageal Sphincter): LES adalah otot yang terletak di antara kerongkongan dan lambung. Jika otot ini lemah atau tidak menutup dengan benar, asam lambung bisa naik ke kerongkongan.
  • Hernia hiatus: Kondisi di mana bagian atas lambung menonjol melalui diafragma ke rongga dada, yang dapat melemahkan LES.
  • Obesitas: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada perut dan mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.
  • Kehamilan: Perubahan hormon dan tekanan pada perut selama kehamilan dapat memicu refluks asam.
  • Pola makan yang buruk: Konsumsi makanan berlemak, pedas, asam, serta minuman berkafein dan beralkohol dapat memperburuk gejala asam lambung.
  • Merokok: Nikotin dapat melemahkan otot LES, sehingga meningkatkan risiko refluks asam.
  • Berbaring setelah makan: Berbaring atau tidur segera setelah makan dapat mempermudah asam lambung naik ke kerongkongan.

Lakukan 5 Pertolongan Pertama ini Saat Asam Lambung Naik. 

Pencegahan Asam Lambung yang Parah

Mencegah asam lambung yang parah melibatkan perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan yang sehat. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Jaga berat badan ideal: Menghindari kelebihan berat badan dapat mengurangi tekanan pada perut.
  • Hindari makanan pemicu: Kurangi konsumsi makanan berlemak, pedas, asam, serta minuman berkafein dan beralkohol.
  • Makan teratur: Makan dalam porsi kecil namun sering untuk menghindari perut terlalu penuh.
  • Jangan berbaring setelah makan: Beri jeda minimal 2-3 jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur.
  • Tinggikan kepala saat tidur: Gunakan bantal tambahan untuk meninggikan kepala sekitar 15-20 cm.
  • Berhenti merokok: Merokok dapat melemahkan otot LES dan memperburuk gejala asam lambung.
  • Kelola stres: Stres dapat memicu produksi asam lambung berlebih. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.

Asam lambung naik? Gunakan Obat Asam Lambung Naik yang Mudah Ditemukan di Apotik berikut ini. 

Perawatan Asam Lambung yang Parah

Perawatan asam lambung parah dapat dilakukan dengan berbagai cara dan tahapan. 

Kamu bisa memulainya dengan mengatur gaya hidup dan pola makan dengan baik, seperti:

  • Jauhi makanan dan minuman yang meningkatkan asam lambung, seperti kopi dan minuman berkarbonasi.
  • Sebaiknya hindari makanan berlemak dan alkohol
  • Berhentilah merokok, sebab merokok dapat memperburuk asam lambung.
  • Jangan langsung berbaring setelah makan; tunggu beberapa saat.
  • Gunakan bantal tambahan untuk menjaga kepala lebih tinggi saat tidur.

Apabila asam lambung yang kamu derita tak kunjung mereda, sebaiknya konsultasikan pada dokter agar dapat dibarengi dengan konsumsi obat-obatan.

Dokter umumnya akan meresepkan obat sebagai berikut:

  • Antasida: Cocok untuk gejala yang muncul sesekali, tetapi tidak boleh terlalu sering digunakan.
  • Penghambat Histamin (H2): Mengurangi produksi asam lambung dan membantu penyembuhan.
  • Inhibitor Pompa Proton (PPI): Lebih efektif dalam menekan produksi asam dibandingkan H2, baik untuk penyembuhan kerusakan esofagus.
  • Agen Prokinetik: Meningkatkan pergerakan otot di saluran pencernaan, biasanya digunakan bersamaan dengan obat penekan asam.

Mau tahu obat untuk meredakan asam lambung? Baca di sini: Obat Asam Lambung Naik yang Mudah Ditemukan di Apotik

Untuk kondisi tertentu, perawatan asam lambung memerlukan prosedur operasi dan terapi endoskopi, dengan keterangan sebagai berikut:

  • TIF (Transoral Incisionless Fundoplication): Prosedur minimal invasif yang memperbaiki katup untuk mengurangi refluks. Lebih cepat dan kurang menyakitkan dibandingkan operasi laparoscopic.
  • Terapi endoskopik lainnya: Terapi dengan menggunakan mesin jahit untuk meningkatkan penghalang anti-refluks di lambung.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kamu dapat mengelola gejala asam lambung parah dan menurunkan risiko komplikasi.

Selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami ciri-ciri asam lambung yang parah, terutama jika:

  • Gejala tidak membaik setelah melakukan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan bebas.
  • Mengalami kesulitan menelan atau nyeri saat menelan.
  • Muntah darah atau BAB berwarna hitam.
  • Mengalami penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya.
  • Memiliki riwayat Barrett’s esofagus atau kanker esofagus dalam keluarga.

Hubungi Dokter Ini Jika Asam Lambung Kumat Tiba-Tiba

Jika kamu mengalami asam lambung yang kumat tiba-tiba, sebaiknya segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. 

Dokter di Halodoc sudah berpengalaman selama bertahun-tahun, sehingga mereka mampu membantu kamu dalam mengatasi asam lambung kumat.

Tak perlu khawatir, sebab mereka juga telah mendapatkan ulasan positif dari pasien-pasien yang telah mereka tangani.

Nah, berikut ini daftar rekomendasinya:

1. dr. Bendy Dwi Irawan

Dokter rekomendasi yang dapat membantu kamu meredakan asam lambung yang kumat adalah dr. Bendy Dwi Irawan.

Ia telah menempuh gelar dokternya di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati pada tahun 2019. 

Dokter Bendy Dwi Irawan kini berpraktik di Lampung Utara dan tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR JE00000236113617.

Dengan pengalaman selama 5 tahun, dr. Bendy Dwi Irawan mampu memberikan penanganan akurat terkait asam lambung yang kumat.

Chat dr. Bendy Dwi Irawan Mulai dari Rp25.000,- di Halodoc.

2. dr. Rama Dani Putra

Kamu bisa berkonsultasi dengan dr. Rama Dani Putra untuk mendapat penanganan lebih lanjut terkait asam lambung yang naik.

Dokter Rama Dani Putra telah memperoleh gelar dokternya dari Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah pada tahun 2016.

Saat ini, ia menjalani praktik di Batam, Riau dan telah tercatat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR 1311100223174037.

Berbekal pengalaman 8 tahun, dr. Rama Dani Putra dapat kamu percayai dalam mengobati masalah asam lambung yang kumat.

Chat dr. Rama Dani Putra Mulai dari Rp75.000,- di Halodoc.

Itulah dokter rekomendasi Halodoc yang siap membantu kamu dalam mengatasi asam lambung yang kumat tiba-tiba.

Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter tersebut untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan. 

Dengan Halodoc, kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja dengan cepat dan mudah.

Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir. Sebab, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam melalui aplikasi Halodoc.

Kesimpulan

Asam lambung parah adalah kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Mengenali ciri-ciri asam lambung parah, mengetahui penyebabnya, dan melakukan perawatan yang tepat adalah kunci untuk mencegah komplikasi dan memperbaiki kualitas hidup.

Jika mengalami gejala asam lambung parah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat membantu mendiagnosis kondisi dan memberikan penanganan yang sesuai.

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!

Referensi
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Acid Reflux & GERD.
Health. Diakses pada 2025. Acid Reflux Signs and Symptoms.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2025. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Treatment.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. What Causes Gastrointestinal Bleeding And How Serious Is It Really?

FAQ

1. Apa bedanya “sakit maag” biasa dengan “asam lambung parah” (GERD)?

  • Maag (gastritis): Peradangan terjadi di lambung. Sakitnya biasanya perih di ulu hati atau perut kiri atas, kembung, dan mual.
  • GERD (gastroesophageal reflux disease): Katup kerongkongan lemah sehingga asam naik ke atas. Gejalanya bukan cuma di perut, tapi naik ke dada (heartburn), tenggorokan terasa mengganjal, mulut pahit, hingga sesak napas.

2. Apakah asam lambung parah bisa sembuh total?

GERD adalah penyakit kronis yang bisa kambuh (kambuhan), tetapi bisa dikendalikan sepenuhnya. Banyak pengidapnya bisa hidup normal tanpa obat setelah mengubah gaya hidup, namun bisa kambuh lagi jika pola makan berantakan atau stres.