Ini Efek Samping Obat TBC dan Cara Mengatasinya
Ada beberapa cara mengatasi mual akibat efek samping obat TBC.

Daftar Isi:
- Efek Samping Obat TBC yang Umum
- Mengapa Obat TBC Menyebabkan Mual?
- Cara Mengatasi Mual Akibat Obat TBC
- Kapan Harus ke Dokter?
- Pencegahan Efek Samping Obat TBC
Terapi pengobatan tuberkulosis atau TBC biasanya berlangsung selama 6 bulan. Selama masa pengobatan ini, ada pengidapnya yang tak mengalami efek samping. Namun, ada pula sebagian yang mengalami keluhan tertentu akibat efek samping obat TBC.
Mual adalah efek samping yang umum terjadi pada pasien yang menjalani pengobatan tuberkulosis (TBC). Kondisi ini disebabkan oleh obat-obatan anti-TBC seperti isoniazid, rifampisin, etambutol, dan pirazinamid.
Untungnya, ada beberapa cara untuk mengatasi mual akibat obat TBC, mulai dari perubahan pola makan hingga penggunaan obat-obatan antiemetik.
Efek Samping Obat TBC yang Umum
Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati TBC, meskipun efektif membunuh bakteri penyebab infeksi, dapat menimbulkan berbagai efek samping. Beberapa efek samping yang paling umum meliputi:
- Mual dan muntah.
- Kehilangan nafsu makan.
- Sakit perut.
- Diare.
- Urine berwarna gelap.
- Kulit dan mata menguning (jaundice).
- Ruam kulit.
- Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki.
Efek samping yang lebih serius namun jarang terjadi termasuk kerusakan hati (hepatotoksisitas) dan reaksi alergi yang parah.
Mau tahu apa saja rekomendasi obat TBC? Ini daftarnya: Ini 5 Rekomendasi Obat TBC paling Ampuh di Apotek
Mengapa Obat TBC Menyebabkan Mual?
Mual akibat obat TBC umumnya disebabkan oleh iritasi pada saluran pencernaan. Beberapa obat, seperti isoniazid, dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan memicu mual.
Selain itu, perubahan pada bakteri usus akibat pengobatan juga dapat berkontribusi terhadap masalah pencernaan ini. Menurut studi, efek samping gastrointestinal adalah yang paling umum dialami pasien TBC yang menjalani pengobatan lini pertama.
Lantas, bagaimana cara mengatasi mual akibat pengunaan obat TBC?
Baca juga artikel lainnya terkait obat TBC di sini: Adakah Perbedaan Obat TBC Puskesmas dan Rumah Sakit?
Cara Mengatasi Mual Akibat Obat TBC
Berikut adalah beberapa strategi untuk mengurangi mual yang disebabkan oleh obat TBC:
- Konsumsi makanan ringan sebelum minum obat: Makan biskuit atau roti sebelum minum obat dapat membantu melapisi perut dan mengurangi iritasi.
- Makan dengan porsi kecil dan sering: Hindari makan terlalu banyak sekaligus. Lebih baik makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering sepanjang hari.
- Konsumsi jahe: Jahe memiliki sifat antiemetik yang dapat membantu meredakan mual.
- Hindari makanan berlemak, pedas, dan asam: Makanan ini dapat memperburuk mual.
- Cukupi kebutuhan cairan: Dehidrasi dapat memperparah mual. Minumlah air putih yang cukup sepanjang hari.
- Hindari kafein dan alkohol: Kedua zat ini dapat mengiritasi saluran pencernaan.
- Obat-obatan antiemetik: Jika mual sangat mengganggu, dokter mungkin meresepkan obat antiemetik seperti domperidone.
Apa yang perlu diperhatikan saat menjalani terapi TBC? Baca di sini: Hal yang Wajib Diperhatikan saat Menjalani Pengobatan TBC
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun mual umumnya dapat diatasi dengan langkah-langkah sederhana, ada kondisi di mana kamu perlu segera mencari pertolongan medis:
- Muntah terus-menerus sehingga tidak bisa makan atau minum.
- Tanda-tanda dehidrasi seperti pusing, urin berwarna gelap, dan jarang buang air kecil.
- Sakit perut yang parah.
- Mata atau kulit menguning (jaundice).
- Urin berwarna gelap.
- Reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas.
Pencegahan Efek Samping Obat TBC
Beberapa langkah dapat diambil untuk mencegah atau mengurangi efek samping obat TBC:
- Konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat kesehatan dan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi: Hal ini penting untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Minum obat sesuai dengan petunjuk dokter: Jangan mengubah dosis atau jadwal minum obat tanpa berkonsultasi dengan dokter.
- Lakukan pemeriksaan rutin: Dokter akan memantau fungsi hati dan ginjal secara berkala untuk mendeteksi efek samping sejak dini.
- Laporkan semua efek samping yang dialami kepada dokter: Hal ini membantu dokter untuk menyesuaikan pengobatan jika diperlukan.
Nah, kesimpulanya mual adalah efek samping yang umum terjadi selama pengobatan TBC. Namun, dengan mengikuti tips di atas dan berkonsultasi dengan dokter, mual dapat dikelola dengan efektif.
Jika kamu mengalami efek samping akibat penggunaan obat TBC atau memiliki keluhan kesehatan lainnya, konsultasikan saja pada dokter spesialis paru di Halodoc! Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu.
Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.


