Ini Penyebab Darah Menstruasi Hanya Sedikit
Tiap wanita mengalami siklus, volume darah, dan durasi haid yang berbeda.

DAFTAR ISI
- Penyebab Darah Menstruasi Sedikit
- Faktor Risiko yang Mempengaruhi Volume Darah Menstruasi
- Gejala Penyerta yang Harus Diwaspadai
- Perawatan Mandiri di Rumah
- Cara Mengatasi Darah Haid Sedikit dan Berwarna Coklat
- Kapan Harus ke Dokter?
Beberapa wanita bisa mengalami haid dengan volume darah yang normal, banyak seperti perdarahan, dan sedikit.
Sebenarnya, adakah hal yang menyebabkan darah haid menjadi lebih sedikit? Lalu, apakah kondisi ini bisa disebut normal jika sebelumnya volume darah haid terbilang normal?
Penyebab Darah Menstruasi Sedikit
Adanya perubahan yang terjadi saat menstruasi sebaiknya tidak dianggap sepele. Termasuk apabila volume darah haid menjadi sedikit atau berbeda dari biasanya. Disebut sebagai hypomenorrhea, darah haid sedikit biasanya terjadi karena masalah hormonal.
Meski begitu, ada beberapa penyebab spesifik yang bisa memengaruhi volume darah saat menstruasi, yaitu:
1. Sedang hamil dan menyusui
Normalnya, ibu hamil cenderung tidak akan mengalami menstruasi.
Akan tetapi, di beberapa kondisi, ibu hamil bisa saja mengeluarkan bercak darah yang terkadang dianggap sebagai menstruasi meski jumlahnya sedikit.
Padahal, darah tersebut bisa dikatakan sebagai tanda awal kehamilan atau perdarahan implantasi, atau bisa jadi menandakan gejala kehamilan ektopik.
Tak hanya saat hamil, darah menstruasi yang sedikit juga umum terjadi selama ibu menyusui.
Ini karena menyusui akan membuat proses ovulasi tak bisa berfungsi optimal.
Dampaknya, volume darah saat haid bisa jadi lebih sedikit atau bahkan ibu tidak haid selama beberapa bulan jika memberikan ASI secara eksklusif pada bayi.
Ketika menyusui, tubuh ibu akan membuat hormon sintesis laktosa dan prolaktin alfa-laktalbumin.
Kedua jenis hormon tadi bisa mengakibatkan hormon reproduksi yang memicu terjadi ovulasi menjadi terhambat.
Akibatnya, siklus menstruasi bisa dikatakan normal kembali setelah ibu selesai menyusui secara eksklusif.
2. Stres
Selain itu, menstruasi dengan volume darah sedikit juga bisa disebabkan karena stres.
Pasalnya, saat kamu sedang stres, tubuh akan meningkatkan produksi hormon kortisol yang menghambat kerja hormon lain di dalam tubuh, termasuk hormon estrogen yang bertugas dalam masalah reproduksi.
Apabila terjadi penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh, siklus menstruasi dan volume darah yang keluar bisa jadi lebih sedikit. Bahkan, kamu pun bisa tidak mengalami menstruasi.
Nah, Ini 6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Menstruasi
3. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif
Kelenjar tiroid terlalu aktif yang diikuti dengan kadar hormon yang terlalu tinggi atau hipertiroidisme sangat berpengaruh terhadap tubuh.
Tidak terkecuali lancarnya menstruasi dan membuat darah haid menjadi lebih sedikit.
4. PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
PCOS merupakan masalah kesehatan reproduksi yang terjadi karena hormon dalam tubuh yang tidak seimbang.
Wanita yang mengalami masalah kesehatan ini umumnya mengalami ketidakseimbangan kadar hormon seks, yaitu estrogen dan progesteron.
Namun, kadar hormon androgen justru berlebih dan rentan mengalami kista pada ovarium.
Perpaduan dari semua hal tersebut dapat berpengaruh pada proses ovulasi sehingga mengakibatkan darah haid menjadi lebih sedikit dan haid pun menjadi tidak lancar.
Beberapa kasus bahkan menunjukkan wanita dengan PCOS juga bisa tidak menstruasi dalam waktu lama.
5. Penggunaan alat kontrasepsi
Siapa sangka, ternyata menggunakan alat kontrasepsi tertentu juga berdampak pada volume darah haid yang keluar saat menstruasi.
Tak hanya itu, alat kontrasepsi juga diduga membuat durasi haid menjadi lebih singkat.
Nah, ini 7 Tanda Haid Tidak Normal yang Harus Kamu Waspadai
6. Efek penuaan
Seiring dengan usia yang semakin bertambah, merupakan hal yang wajar apabila volume darah menstruasi yang keluar semakin sedikit.
Hal ini terutama terjadi saat wanita telah memasuki masa premenopause, masa transisi yang terjadi sebelum menopause.
Memasuki masa ini, tubuh akan mengalami penurunan produksi hormon secara perlahan.
Masa premenopause biasanya terjadi saat wanita berusia 40–50 tahun selama kurang lebih antara 4–6 tahun sebelum akhirnya mengalami menopause dan tidak bisa menstruasi.
Faktor Risiko yang Mempengaruhi Volume Darah Menstruasi
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko mengalami darah menstruasi yang sedikit:
- Riwayat keluarga: Adanya riwayat gangguan menstruasi dalam keluarga dapat meningkatkan risiko mengalami masalah serupa.
- Gaya hidup: Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik dapat memengaruhi kesehatan reproduksi.
- Pola makan: Kekurangan nutrisi penting seperti zat besi dan vitamin dapat memengaruhi produksi hormon dan siklus menstruasi.
Gejala Penyerta yang Harus Diwaspadai
Jika darah menstruasi yang sedikit disertai dengan gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter:
- Nyeri panggul yang parah.
- Perdarahan di luar siklus menstruasi.
- Siklus menstruasi yang sangat tidak teratur.
- Kesulitan hamil.
- Perubahan berat badan yang drastis.
- Rambut rontok atau pertumbuhan rambut berlebihan di wajah.
Cara Mengatasi Darah Haid Sedikit dan Berwarna Coklat
Warna coklat pada darah haid umumnya disebabkan oleh oksidasi darah yang terjadi karena darah keluar lebih lambat dari biasanya. Ini sering terjadi pada awal atau akhir menstruasi dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Berikut cara mengatasi darah haid sedikit dan berwarna coklat:
- Perhatikan Pola Makan: Konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan zat besi, vitamin, dan mineral. Kekurangan nutrisi dapat memengaruhi produksi hormon dan siklus menstruasi.
- Kelola Stres: Temukan cara untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau aktivitas relaksasi lainnya. Stres kronis dapat mengganggu keseimbangan hormon.
- Olahraga Teratur: Lakukan olahraga ringan hingga sedang secara teratur. Olahraga dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan meningkatkan sirkulasi darah.
- Hindari Merokok dan Alkohol: Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat memengaruhi kesehatan reproduksi.
- Konsultasi dengan Dokter: Jika perubahan pada siklus menstruasi berlanjut atau disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Perawatan Mandiri di Rumah
Selain langkah-langkah di atas, beberapa perawatan mandiri di rumah dapat membantu menjaga kesehatan reproduksi:
- Istirahat yang cukup: Pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup setiap malam. Kurang tidur dapat memengaruhi keseimbangan hormon.
- Kompres hangat: Jika mengalami nyeri perut saat menstruasi, kompres hangat dapat membantu meredakan ketegangan otot.
- Minum air yang cukup: Dehidrasi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan kesehatan secara keseluruhan.
Kamu juga bisa gunakan Obat Pelancar Haid yang Aman Secara Medis untuk membantu.
Kapan Harus ke Dokter?
Darah haid yang sedikit dan berwarna coklat umumnya bukan kondisi yang berbahaya. Namun, segera konsultasikan dengan dokter jika:
- Siklus menstruasi sangat tidak teratur atau berhenti sama sekali.
- Mengalami nyeri panggul yang parah.
- Perdarahan di luar siklus menstruasi.
- Kesulitan hamil.
- Muncul gejala lain yang mengkhawatirkan.
Jadi, konsultasikan pada dokter spesialis kandungan jika kamu mengalami masalah menstruasi sehingga bisa segera tertangani.
Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc.
Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!


