Halodoc, Jakarta – Mucormycosis adalah infeksi jamur mycormetes yang bisa merusak paru-paru. Penularannya melalui spora yang terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Tak hanya paru-paru, spora jamur juga bisa menimbulkan gejala pada kulit. 

Spora jamur mycormetes banyak ditemukan pada dedaunan, pupuk kompos, kayu yang sudah busuk dan tanah. Bagi seseorang yang daya tahan tubuhnya kuat, masuknya spora mungkin tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun, yang perlu diwaspadai jika spora ini menyasar orang-orang yang daya tahan tubuhnya lemah. 

Faktor Risiko Mucormycosis

Infeksi ini rentan menyasar orang yang imunitasnya lemah, seperti pengidap HIV/AIDS, kanker dan penyakit autoimun. Seseorang yang baru saja menjalani transplantasi organ tubuh juga rentan terserang infeksi jamur ini.

Seseorang yang mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka panjang juga masuk ke dalam kelompok rentan. Pasalnya, penggunaan kortikosteroid jangka panjang meningkatkan risiko infeksi.

Bayi yang lahir prematur dan berat badan lahir rendah cenderung memiliki daya tahan tubuh lemah. Karena imunitasnya masih dalam tahap perkembangan, mereka juga rentan terhadap infeksi.

Waspadai Gejala Mucormycosis

Gejala mucormycosis mirip seperti infeksi pernapasan, yaitu:

• Batuk.
• Demam.
• Sakit kepala.
• Hidung tersumbat.
• Gangguan sinus.

Ketika memengaruhi kulit, gejalanya dapat berupa:

• Jaringan kulit yang menghitam.
• Kulit yang melepuh.
• Demam.
• Kulit kemerahan.
• Pembengkakan pada kulit yang terinfeksi.
• Luka.

Bagaimana Cara Mendiagnosisnya?

Sebagian besar pengidapnya tidak menyadari  adanya infeksi karena gejalanya mirip sekali dengan penyakit ringan, seperti flu dan batuk. Beberapa orang mendapatkan diagnosis secara tidak sengaja, yakni ketika melakukan pemeriksaan paru-paru untuk mendiagnosis penyakit lain.

Pemeriksaan untuk mendiagnosis infeksi ini adalah tes sampel jaringan di laboratorium. Sampel bisa berupa lendir tenggorokan atau cairan hidung.Ketika kamu mengalami gejala pada kulit, dokter juga akan membersihkan area luka supaya gejalanya tidak semakin memburuk.

Langkah Pengobatan Mucormycosis

Pengobatan utamanya menggunakan obat antijamur. Jenis obat-obatan ini bisa diberikan melalui suntikan atau pembedahan. Pembedahan bertujuan untuk memotong atau menghilangkan seluruh bagian jaringan yang terinfeksi. 

Jika kedua pengobatan tersebut tidak efektif, dokter akan memberikan tambahan obat-obatan, seperti:

• Amfoterisin B yang akan diberikan melalui infus.
• Posaconazole bisa diberikan melalui infus maupun oral.
• Isavuconazole diberikan melalui infus maupun oral.

Bagaimana Cara Mencegahnya?

Sampai sekarang, belum ada cara yang pasti untuk mencegah mucormycosis. Meski begitu, ada sejumlah sejumlah hal untuk dapat kamu lakukan, seperti:

• Kurangi kontak dengan tanah dan hindari area yang sangat berdebu, seperti lokasi konstruksi atau penggalian. Apabila perlu ke area tersebut, gunakan masker wajah seperti N95.
• Pastikan sumber air yang kamu gunakan bersih dan bebas dari kontaminasi. Segera bersihkan saluran air dan tempat penampungan air usai banjir. Selain itu, hindari bangunan yang rusak karena air, terutama setelah bencana alam seperti angin topan atau banjir. 
• Bagi seseorang yang daya tahan tubuhnya lemah, hindari aktivitas yang bersentuhan debu dan tanah. Contohnya berkebun atau bekerja pada konstruksi. Lindungi kulit dengan sepatu, sarung tangan, celana panjang, dan baju lengan panjang jika harus melakukan pekerjaan tersebut. Segera bersihkan luka atau goresan dengan sabun dan air sesegera mungkin.

Jika kamu punya pertanyaan lain seputar masalah kesehatan, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc saja. Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab pertanyaan kamu sekaligus memberikan solusi terbaik. Jangan tunda sebelum kondisinya memburuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
CDC. Diakses pada 2022. Mucormycosis.

Healthline. Diakses pada 2022. Mucormycosis.

NORD. Diakses pada 2022. Mucormycosis.