Daftar Isi:

1. Apa Itu Gondok?
2. Gejala Gondok
3. Apa Itu Gondongan?
4. Gejala Gondongan
5. Perbedaan Utama Gondok dan Gondongan
6. Kapan Harus ke Dokter?
7. Kesimpulan

---

Gondok dan gondongan adalah dua kondisi medis yang seringkali membingungkan karena memiliki gejala pembengkakan di area leher.

Padahal, keduanya adalah kondisi yang berbeda dengan penyebab dan penanganan yang juga berbeda.

Penting untuk memahami perbedaan antara keduanya agar dapat mengambil langkah yang tepat jika mengalami gejala serupa.

Apa Itu Gondok?

Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher, tepat di bawah jakun.

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang mengatur metabolisme tubuh. Gondok bisa terjadi pada siapa saja, dari segala usia dan jenis kelamin.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan gondok, antara lain:

• Kekurangan yodium: Yodium adalah mineral penting yang dibutuhkan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Kekurangan yodium adalah penyebab paling umum gondok di seluruh dunia, terutama di daerah yang tanahnya kekurangan yodium.
• Penyakit autoimun: Penyakit autoimun seperti penyakit Hashimoto dan penyakit Graves dapat menyebabkan gondok. Pada penyakit Hashimoto, sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan peradangan dan penurunan fungsi tiroid (hipotiroidisme). Pada penyakit Graves, sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid secara berlebihan (hipertiroidisme).
• Nodul tiroid: Nodul tiroid adalah benjolan yang tumbuh di dalam kelenjar tiroid. Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak (non-kanker), tetapi beberapa bisa menjadi kanker.
• Kanker tiroid: Kanker tiroid adalah jenis kanker yang jarang terjadi yang dapat menyebabkan gondok.
• Kehamilan: Kehamilan dapat menyebabkan gondok karena peningkatan kebutuhan hormon tiroid.
• Peradangan: Peradangan kelenjar tiroid (tiroiditis) dapat menyebabkan gondok.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi gondok di Indonesia masih menjadi perhatian, terutama di daerah yang kurang yodium.

Kekurangan yodium dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan perkembangan mental pada anak-anak.

Oleh karena itu, suplementasi yodium melalui garam beryodium sangat penting.

Gejala Gondok

Gejala gondok yang paling umum adalah pembengkakan di bagian depan leher. Pembengkakan ini mungkin kecil atau besar, dan mungkin terasa lembut atau keras. Gejala lain dari gondok meliputi:

• Kesulitan menelan.
• Kesulitan bernapas.
• Batuk.
• Suara serak.
• Nyeri leher.

Pada beberapa kasus, gondok tidak menimbulkan gejala sama sekali. Gondok yang disebabkan oleh hipertiroidisme dapat menyebabkan gejala seperti penurunan berat badan, peningkatan nafsu makan, gugup, mudah marah, tremor, dan detak jantung yang cepat.

Gondok yang disebabkan oleh hipotiroidisme dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, penambahan berat badan, konstipasi, kulit kering, dan rambut rontok.

Kamu bisa cari tahu selengkapnya, 8 Cara Sembuhkan Gondok Secara Alami.

Apa Itu Gondongan?

Gondongan adalah infeksi virus menular yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar parotis, yaitu kelenjar yang menghasilkan air liur dan terletak di dekat telinga.

Gondongan paling sering terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa.

Gondongan disebabkan oleh virus gondongan (Mumps virus). Virus ini menyebar melalui droplet pernapasan, seperti saat batuk atau bersin.

Gondongan sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat di lingkungan seperti sekolah atau tempat penitipan anak.

Gejala Gondongan

Gejala gondongan yang paling umum adalah pembengkakan pada kelenjar parotis. Pembengkakan ini dapat terjadi pada satu atau kedua sisi wajah. Gejala lain dari gondongan meliputi:

• Demam.
• Sakit kepala.
• Nyeri otot.
• Kelelahan.
• Kehilangan nafsu makan.

Gejala gondongan biasanya muncul 16-18 hari setelah terpapar virus.

Kamu alami gondongan? Jangan panik dulu, Ini 7 Rekomendasi Obat Gondongan untuk Meredakan Gejala.

Perbedaan Utama Gondok dan Gondongan

Berikut adalah perbedaan utama antara gondok dan gondongan:

• Penyebab: Gondok disebabkan oleh masalah pada kelenjar tiroid, sedangkan gondongan disebabkan oleh infeksi virus.
• Gejala: Gondok menyebabkan pembengkakan di bagian depan leher, sedangkan gondongan menyebabkan pembengkakan pada kelenjar parotis di dekat telinga.
• Pengobatan: Pengobatan gondok tergantung pada penyebabnya, sedangkan gondongan biasanya sembuh dengan sendirinya dengan perawatan suportif.
• Pencegahan: Gondok dapat dicegah dengan memastikan mendapatkan cukup yodium, sedangkan gondongan dapat dicegah dengan vaksin MMR.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala gondok atau gondongan, terutama jika disertai dengan gejala seperti:

• Kesulitan bernapas atau menelan
• Demam tinggi
• Sakit kepala parah
• Kekakuan leher
• Nyeri testis (pada pria)

Diagnosis dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara gondok dan gondongan sangat penting untuk penanganan yang tepat. Gondok terkait dengan masalah kelenjar tiroid dan memerlukan diagnosis serta pengobatan yang sesuai dengan penyebabnya.

Gondongan adalah infeksi virus yang umumnya sembuh dengan sendirinya melalui perawatan suportif.

Jika kamu mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi.

Konsultasi dengan dokter kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc. 

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat! 

Referensi:

CDC. Diakses pada 2025. Mumps.

Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Mumps.

NHS. Diakses pada 2025. Mumps.

Medical News Today. Diakses pada 2025. Goiter: Causes, treatment, and symptoms.

Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Goiter.