Halodoc, Jakarta – Dalam dunia medis, urethral sounding adalah alat untuk mengalirkan urine keluar dari kandung kemih. Alat ini dapat embantu membersihkan sumbatan di uretra, atau membantu melebarkan uretra yang menyempit. 

Namun, beberapa orang menggunakan alat ini sebagai mainan seks untuk pria. Meski diyakini dapat meningkatkan kenikmatan dan kepuasan seksual, ada kemungkinan komplikasi kesehatan yang bisa terjadi jika tidak hati-hati.  

Bagaimana Cara Kerja Urethral Sounding?

Secara medis, urethral sounding mengacu pada prosedur memasukkan benda ke dalam uretra untuk operasi urologi. Proses ini membantu melebarkan striktur untuk memberikan akses ke kandung kemih. 

Dokter biasanya menggunakan dilator logam atau plastik steril dalam prosesnya. Biasanya, prosedur ini dilakukan untuk membantu mengeluarkan benda asing yang tertahan di dalam uretra dan kandung kemih.

Di luar ruang lingkup praktik medis, urethral sounding digunakan untuk berbagai tujuan. Salah satunya adalah untuk meningkatkan kenikmatan dan gairah seksual. Hal ini karena ia dapat merangsang dan memberikan kenikmatan seksual. Mengingat uretra berada di area sensitif.

Pada pria, uretra berbentuk seperti tabung yang melewati kelenjar prostat. Jika seseorang dapat memasukkan alat urethral sounding cukup dalam, mereka mungkin dapat merangsang prostat, yang oleh beberapa orang disebut sebagai P-spot. 

Dengan demikian, karena lokasi uretra yang berada di area sensitif, beberapa orang mungkin dapat mencapai rangsangan dan kesenangan seksual dari memasukkan alat ini ke dalamnya.

Waspadai Risiko yang Mengintai

Ingatlah bahwa alat ini digunakan untuk praktik medis. Jadi, alat ini hanya boleh digunakan oleh dokter yang berpengalaman di bidangnya, untuk tujuan mengatasi masalah kesehatan. 

Pria yang tertarik dengan urethral sounding untuk mencapai kepuasan seksual harus terlebih dahulu memahami risiko dan bahaya yang mengintai. Memasukkan sebuah benda ke saluran yang sensitif ini tentu dapat menimbulkan risiko kesehatan. 

Penting untuk memastikan kesterilannya sebelum dan setelah digunakan. Untuk meminimalisir risiko bahaya, diperlukan penggunaan pelumas khusus untuk area sensitif.

Namun, meski sudah dipastikan steril dan menggunakan pelumas, penggunaannya untuk bermasturbasi tetap tidak disarankan. Ketika kamu memasukkan benda asing ke dalam uretra, ada beberapa risiko bahaya yang bisa terjadi, yaitu:

1. Cedera

Cedera adalah salah satu risiko komplikasi umum yang dapat terjadi ketika menggunakan urethral sounding untuk masturbasi. Terutama jika dilakukan dengan kasar atau tidak hati-hati. 

Saluran uretra sangat sensitif, sehingga salah-salah kamu bisa berakhir masuk rumah sakit akibat cedera. Belum lagi risiko alat tersangkut di saluran uretra. Jika ini terjadi, satu-satunya jalan yang mungkin bisa dilakukan adalah operasi. 

2. Striktur Uretra

Memasukkan benda asing, seperti urethral sounding atau benda apapun, ke dalam uretra dapat menghalangi aliran urine yang diproduksi ginjal. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi lain seperti:

• Kebocoran urine.
• Inkontinensia urine.
• Infeksi kandung kemih dan uretra.
• Gagal ginjal kronis.

Dalam kebanyakan kasus, dokter akan memeriksa kondisi penis dan tabung uretra dan merekomendasikan koreksi bedah. Dalam kasus ekstrem, pemasangan implan akan diperlukan untuk mengurangi rasa sakit dan tekanan, serta mengembalikan penis ke kemampuan sebelumnya.

Itulah pembahasan mengenai urethral sounding. Untuk menghindari risiko komplikasi, jangan gunakan alat ini kecuali untuk tujuan medis, oleh dokter. Jika kamu mengalami masalah kesehatan pada area intim, download Halodoc saja untuk membuat janji medis dengan dokter.

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2022. What to Know About Urethral Sounding.

Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Need to Know About Urethral Sounding.

Medical News Today. Diakses pada 2022. What To Know About Urethral Sounding.