Bisakah Bumil Pengidap Herpes Genital Menjalani Persalinan Normal?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 Juni 2021
Bisakah Bumil Pengidap Herpes Genital Menjalani Persalinan Normal?Bisakah Bumil Pengidap Herpes Genital Menjalani Persalinan Normal?

Halodoc, Jakarta - Sudah tak asing dengan penyakit menular seksual bernama herpes genital? Penyakit ini bisa menimbulkan luka melepuh pada area kelamin pengidapnya. Pada beberapa kasus, herpes genital bisa saja tidak menimbulkan gejala pada pengidapnya.

Nah, selain bisa menularkan pada pasangan, penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) ini juga bisa ditularkan oleh ibu ke bayi di dalam kandungan. Waspada, virus ini berisiko tinggi mengancam nyawa bayi. Pertanyaannya, bisakah bumil dengan herpes genetik melahirkan bayinya dengan persalinan normal? 

Baca juga: Jadi Infeksi Menular Seksual, Ini Penyebab Herpes Genital

Aman Melahirkan secara Normal?

Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), ibu yang mengidap herpes genital bisa membawa dampak yang berbeda-beda pada janin. Dampaknya ini bergantung dengan sistem imun ibu dan kapan virus ini menginfeksi tubuh ibu. 

Mengutip laman Perdoski, berikut ini hal penting yang perlu diketahui terkait herpes genital pada ibu hamil. 

1. Infeksi Herpes Genital Terjadi sebelum Hamil

Jika Ibu pernah terinfeksi herpes genital sebelum mengandung, maka ibu bisa sedikit lebih tenang. Pasalnya, antibodi ibu diturunkan kepada janin, sehingga mengurangi risiko bahaya herpes kepada anak. 

Namun, jika antibodi ibu tergolong lemah dan infeksi sering kambuh ditandai dengan munculnya lenting pada kelamin, lain lagi ceritanya. Di kondisi ini, ibu perlu memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit dan kelamin agar infeksi dapat langsung diobati. Selain itu, periksakan juga kondisi janin ke dokter kandungan.

2. Infeksi Herpes Genital Terjadi pada Trimester I dan II Kehamilan

Di kondisi ini, bumil harus waspada, karena risiko keguguran paling tinggi terjadi bila ibu terinfeksi herpes genital di kehamilan trimester pertama dan kedua.

Apabila imunitas ibu tinggi, ada kemungkinan janin selamat dan kehamilan berlanjut. Risiko bayi tertular pun menjadi kecil atau kurang dari 3 persen.

Meskipun demikian, infeksi herpes genital perlu dipantau oleh dokter spesialis kulit dan kelamin selama kehamilan. Tujuannya untuk meminimalkan komplikasi pada bayi di dalam kandungan. 

3. Infeksi Herpes Genital Terjadi pada Trimester III Kehamilan

Di trimester ketiga ini ibu tidak mempunyai cukup waktu untuk membentuk antibodi untuk melawan virus. Nah, hal ini dapat memperbesar risiko bayi tertular, karena otomatis bayi tidak mendapat antivirus dari sang ibu.

Lalu, bolehkah ibu hamil dengan herpes genetik melahirkan secara normal? Menurut pakar di Perdoski, untuk menghindari penularan herpes genital dari ibu ke bayi, dokter menyarankan untuk melahirkan dengan operasi caesar. Persalinan normal memperbesar risiko penularan ke bayi karena terjadi kontak kulit kelamin ibu dengan kulit bayi.

Baca juga: Ibu Hamil Kena Penyakit Kelamin, Ini Dampak untuk Janin

Meski Bisa Normal, Tetap Ikuti Saran Dokter

Faktanya, infeksi herpes dapat mengancam nyawa bayi yang baru lahir. Oleh karena itu, banyak wanita yang memiliki herpes genital takut menularkan virus herpes ke anak mereka saat melahirkan.

Ada jurnal menarik yang bisa disimak mengenai herpes genital dan ibu hamil. Jurnal tersebut berjudul “Genital herpes in pregnancy” - yang dibuat oleh Institute for Quality and Efficiency in Health Care. Nah, menurut jurnal di atas, infeksi herpes jarang ditularkan ke bayi saat melahirkan.

Jika seorang wanita sudah memiliki virus herpes di dalam tubuhnya pada awal kehamilan, tidak ada alasan dia tidak boleh melahirkan secara alami. Namun, bila ada tanda-tanda gejala herpes genital muncul sebelum dia melahirkan, maka lain lagi ceritanya. 

Di sini, bumil disarankan untuk mengonsumsi obat antivirus dan menjalani persalinan caesar. Sebab bila melahirkan secara normal, dikhawatirkan bayi bisa terjangkit virus herpes melalui kontak dan luka terbuka, atau lentingan berisi cairan pada vagina ibu. 

Akibat dampak yang tidak main-main pada bayi (termasuk kematian), wanita dengan herpes genital sering disarankan untuk mempertimbangkan persalinan caesar, daripada persalinan pervagina. 

Baca juga: Ini Alasan Herpes Genital Gampang Menular

Oleh sebab itu, diskusikan dengan dokter kandunganmu untuk mendapatkan gambar yang jelas tentang kondisimu dan risiko terkait persalinan.

Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Selain itu, kamu yang ingin membeli obat atau vitamin untuk mengatasi keluhan kesehatan, bisa kok menggunakan aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu repot keluar rumah. Sangat praktis, bukan? 



Referensi:
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. Diakses pada 2021. Herpes Genital Pada Ibu Hamil
US National Library of Medicine National Institutes of Health. Diakses pada 2021. Diakses pada 2021. Genital herpes in pregnancy
Verywell Health. Diakses pada 2021. Is Vaginal Birth Safe for Women With Genital Herpes?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan