Cataflam 25 mg 10 Tablet

PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Dewasa: sehari 100 mg per hari (max. 150 mg) dalam dosis terbagi. Anak > 14 tahun dan kasus ringan: sehari 75-100 mg terbagi dalam 2-3 dosis

Sesudah makan

Obat ini berisiko tinggi untuk ibu hamil dan janin. Hanya gunakan jika manfaatnya lebih besar dari risikonya, dengan pengawasan ketat dokter.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati - hati dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular serius seperti infark miokard dan stroke, terutama pada pasien dengan penyakit kardiovaskular atau faktor risiko kardiovaskular. Obat ini dilarang digunakan untuk nyeri pascaoperasi pada prosedur bedah pintas koroner (CABG). Diclofenac juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, retensi cairan, dan edema, sehingga perlu hati-hati pada pasien hipertensi, gagal jantung, atau gangguan fungsi ginjal. Risiko gangguan saluran cerna seperti ulserasi, perdarahan, dan perforasi juga meningkat, terutama pada pasien lansia. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal harus dipantau dengan seksama, dan penggunaan pada wanita hamil serta menyusui tidak dianjurkan. Selama terapi, pasien sebaiknya menghindari aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi jika mengalami pusing atau gangguan saraf Kategori kehamilan : Kategori C: Mungkin berisiko. Obat digunakan dengan hati-hati apabila besarnya manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko terhadap janin. Penelitian pada hewan uji menunjukkan risiko terhadap janin dan belum terdapat penelitian langsung terhadap wanita hamil. Pada trimester ketiga Kategori D: Terbukti berisiko terhadap janin. Meski demikian, obat masih dapat digunakan jika obat diperlukan untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa, atau penyakit serius, dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif.

Kalium Diklofenak dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini atau komponen lainnya, pasien dengan tukak lambung aktif, serta pasien yang mengalami serangan asma, urtikaria, atau rhinitis akut yang dipicu oleh aspirin atau obat lain yang menghambat sintesis prostaglandin. Selain itu, obat ini tidak boleh digunakan pada pasien dengan penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer, penyakit serebrovaskular, serta gagal jantung kongestif dengan klasifikasi New York Heart Association (NYHA) II hingga IV.

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah gangguan saluran pencernaan seperti nyeri epigastrium, mual, muntah, diare, kram perut, dispepsia, dan kembung. Gangguan pada sistem saraf pusat seperti sakit kepala, pusing, mengantuk, dan vertigo; reaksi kulit berupa ruam, urtikaria, dan gatal. Gangguan pada sistem urogenital termasuk gangguan ginjal dan gagal ginjal akut; peningkatan enzim hati seperti SGOT dan SGPT. Gangguan hematologi seperti leukopenia, trombositopenia, leukositosis, anemia, dan agranulositosis serta reaksi alergi yang jarang berupa sesak napas dan nyeri dada.

INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Terapi untuk pengobatan nyeri ringan sampai sedang yang berhubungan dengan dismenorea primer, nyeri otot dan sendi, nyeri pasca trauma, nyeri pasca bedah, odontalgia, dan kondisi inflamasi lain.

Kalium Diklofenak 25 mg

Obat Keras (Merah)

Novartis Indonesia

Dus, 5 Blister @ 10 Tablet

BPOM: DKL9930408316A1