Batuk Tak Henti di Malam Hari, Apa Penyebabnya?
Ada berbagai penyebab batuk tidak berhenti di malam hari, mulai dari asma hingga post nasal drip.

DAFTAR ISI
- Penyebab Batuk Terus Menerus di Malam Hari
- Rekomendasi Obat Batuk yang Bisa Digunakan
- Hubungi Dokter Ini Jika Batuk Tak Kunjung Berhenti
Batuk sebenarnya adalah reaksi alami tubuh untuk membantu membersihkan saluran napas dari benda asing atau mikroorganisme. Namun, batuk terus-menerus, apalagi di malam hari, tentu sangat mengganggu waktu istirahat kamu.
Batuk memang bisa menjadi parah pada malam hari. Batuk yang muncul sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan gejala dari kondisi yang mendasarinya.
Tidak hanya menjengkelkan, batuk terus-menerus di malam hari tentu bisa membuatmu dan juga pasangan sulit tidur. Lantas, apa yang menyebabkan batuk tersebut? Simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Penyebab Batuk Terus-Menerus di Malam Hari
Ada berbagai penyebab batuk terus menerus di malam hari yang perlu kamu waspadai, antara lain:
1. Asma
Asma biasanya menimbulkan gejala seperti mengi, kesulitan bernapas, dan nyeri dada.
Namun, terkadang masalah kesehatan ini juga menyebabkan batuk dan gejala tersebut biasanya lebih buruk di malam hari.
Batuk terkait asma bisa disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, dan bisa memburuk di malam hari bila kamu terpapar suhu dingin atau alergen tertentu, seperti debu.
Kondisi ini tidak bisa diobati dengan obat yang dijual bebas, melainkan harus menggunakan inhaler resep yang juga bisa mengendalikan batuk.
Mau tahu apa saja pilihan obat batuk paling ampuh yang dapat meredakan batuk-batuk di malam hari? Ini rekomendasi obatnya:
- Rekomendasi Obat Batuk Actifed Atasi Batuk Kering dan Berdahak
- 5 Rekomendasi Obat Batuk Kering dan Gatal Paling Ampuh untuk Dewasa.
2. GERD
Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika isi perut kembali lagi ke kerongkongan. Ini bisa mengiritasi tenggorokan kamu dan menyebabkan batuk kronis.
Jika kamu mengalami batuk terus-menerus di malam hari disertai dengan gejala lainnya, seperti mulas, muntah, atau bersendawa, penyebabnya mungkin saja adalah GERD.
Ini obat gerd yang biasanya sering diresepkan dokter untuk mengatasi gejala ini: “Ini Obat GERD Paling Ampuh yang Kerap Diresepkan Dokter”
3. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Terkadang saluran pernapasan bisa meradang setelah mengalami ISPA. Hal ini bisa membuat saluran pernapasan menjadi sensitif dan hiperreaktif, yang membuat kamu batuk terus-menerus.
Tidak jelas mengapa itu terjadi. Bisa saja karena saraf di saluran pernapasan atau saluran pernapasan itu sendiri menjadi lebih sensitif.
Di samping itu, hal ini mungkin juga disebabkan oleh produksi lendir tubuh yang meningkat.
Jenis batuk terus-menerus ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Namun, minum obat batuk bisa mengurangi batuk, peradangan, dan lendir.
4. Postnasal drip
Postnasal drip atau sindrom batuk saluran napas atas, bisa terjadi kapan saja di hidung atau di sinus saat meradang.
Hal itu menyebabkan lendir mengalir ke tenggorokan dan memicu batuk.
Ada banyak penyebab postnasal drip contohnya pilek, infeksi sinus, serta alergi seperti hay fever. Kondisi ini memicu batuk kering atau batuk dengan sedikit lendir.
Tanda-tanda bahwa postnasal drip mungkin menjadi penyebab batuk terus-menerus ketika di malam hari, yaitu:
- Adanya sensasi cairan menetes di bagian belakang tenggorokan.
- Muncul rasa ingin membersihkan tenggorokan.
- Suara menjadi serak.
- Keluarnya cairan dari hidung.
Postnasal drip dapat membaik dengan sendirinya. Dokter mungkin bisa merekomendasikan perawatan seperti antihistamin, semprotan hidung steroid, atau semprotan hidung yang dijual bebas lainnya. Dalam beberapa kasus, obat resep mungkin berguna.
5. Gagal jantung
Batuk yang terlalu sering di malam hari bisa jadi tanda kalau kamu mengidap masalah kesehatan yang lebih serius, seperti gagal jantung.
Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah secara efisien dan efektif untuk memenuhi berbagai kebutuhan tubuh.
Akibatnya, darah dan cairan mulai menumpuk di beberapa bagian tubuh, termasuk paru-paru dan kaki.
Nah, penumpukan cairan di paru-paru inilah yang bisa memicu kondisi medis lainnya seperti edema paru. Salah satu gejala awal yaitu batuk terus-menerus.
Saat mengalami batuk akibat gagal jantung, mungkin pengidapnya mengalami gejala lainnya seperti detak jantung yang cepat atau tidak teratur, serta adanya pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki.
Selain penyebab-penyebab di atas, batuk terus-menerus di malam hari juga bisa disebabkan oleh sesuatu yang serius.
Jadi, bila kamu mengalami batuk terus-menerus disertai dengan salah satu gejala berikut, sebaiknya segera temui dokter:
- Demam.
- Keringat di malam hari.
- Batuk berdarah.
- Sesak napas (kesulitan bernapas).
- Sakit dada.
- Kelemahan.
- Mual.
- Muntah.
- Penurunan berat badan.
Bila batuk tak kunjung mereda dan kamu tidak yakin apa penyebabnya, coba tanyakan pada dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc.
Pencegahan Batuk Terus Menerus
Beberapa langkah pencegahan dapat membantu mengurangi risiko terkena batuk terus menerus:
- Vaksinasi. Dapatkan vaksinasi flu dan pneumonia sesuai rekomendasi dokter.
- Cuci tangan secara teratur. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk mencegah penyebaran infeksi.
- Hindari kontak dekat dengan orang sakit. Jaga jarak dengan orang yang sedang sakit untuk mengurangi risiko tertular infeksi.
- Berhenti merokok. Merokok dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pernapasan dan meningkatkan risiko batuk kronis.
- Kelola alergi. Hindari alergen yang dapat memicu reaksi alergi dan menyebabkan batuk.
Rekomendasi Obat Batuk yang Bisa Digunakan
Ada beberapa rekomendasi obat batuk yang bisa digunakan, seperti:
1. Sanadryl Expectorant Sirup 120 ml

Sanadryl Expectorant menjadi rekomendasi obat batuk yang bisa kamu gunakan selanjutnya. Obat ini bisa membantu meredakan batuk produktif dan berdahak akibat reaksi alergi.
Setiap 5 mililiter sirup mengandung Diphenhydramine HCl 12.5 miligram, Ammon Cl 100 miligram, K-guaiacolsulfonate 30 miligram, Natrium citrate 50 miligram, dan Menthol 1 miligram.
Dosis umum penggunaan Sanadryl Expectorant Sirup 120 ml:
- Anak usia 6–12 tahun: 5 mililiter, 3–4 kali sehari.
- Dewasa: 10 mililiter, 3–4 kali sehari.
Penggunaan obat ini tidak direkomendasikan untuk pengidap gangguan hati, asma, glaukoma, serta ibu hamil dan anak-anak.
No registrasi BPOM: DTL7822209237A1
Mulai dari: Rp24.700 per botol.
Dapatkan Sanadryl Expectorant Sirup 120 ml di Toko Kesehatan Halodoc.
Riset Terkait Kandungan Diphenhydramine untuk Atasi Batuk
Diphenhydramine adalah salah satu bahan aktif yang sering ditemukan dalam obat batuk dan alergi. Berdasarkan hasil sebuah riset yang diterbitkan oleh StatPearls:
- Diphenhydramine bekerja dengan memblokir reseptor H1 yang biasanya diaktifkan oleh histamin. Saat histamin terhambat, gejala seperti hidung tersumbat, gatal, atau batuk karena alergi bisa berkurang.
- Efek menenangkan dari Diphenhydramine juga membantu mengurangi rasa gatal atau rangsangan di tenggorokan yang sering memicu batuk.
- Berdasarkan berbagai riset, Diphenhydramine terbukti efektif membantu mengatasi batuk kering, batuk karena alergi, dan iritasi tenggorokan.
- Namun, karena bisa menyebabkan kantuk, penggunaannya perlu disesuaikan dengan anjuran dokter, terutama pada anak-anak atau orang yang sedang beraktivitas.
2. Actifed Plus Cough Supressant Sirup 60 ml (Merah)

Actifed Plus Cough Suppressant juga bisa jadi pilihan untuk mengatasi batuk. Obat batuk ini bermanfaat untuk mengatasi batuk kering dan pilek.
Di dalamnya mengandung dextromethorphan Hbr, Pseudoephedrine HCl, dan Triprolidine HCl.
Dextromethorphan HBr merupakan antitusif yang dapat menekan refleks batuk. Sementara itu, pseudoephedrine meredakan pembengkakan pembuluh darah di dalam hidung, sehingga saluran napas jadi lebih terbuka dan terasa lega.
Sedangkan kandungan triprolidine HCl akan bertindak sebagai antihistamin atau antialergi untuk meredakan gejala alergi, seperti bersin-bersin.
Dosis umum penggunaan Actifed Plus Cough Suppressant:
- Dewasa dan anak-anak di atas usia 12 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 3 kali sehari.
- Anak-anak usia 6-12 tahun: ½ sendok takar (2.5 ml), 3 kali sehari.
Obat ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan. Namun, penggunaannya tidak direkomendasikan untuk anak di bawah usia 6 tahun.
No registrasi BPOM: DTL1624504137A1
Mulai dari: Rp74.500 per botol.
Dapatkan Actifed Plus Cough Supressant Sirup 60 ml (Merah) di Toko Kesehatan Halodoc.
Riset Terkait Kandungan Pseudoephedrine dalam Atasi Batuk
Banyak penelitian menunjukkan bahwa pseudoephedrine efektif membantu meredakan gejala batuk yang disebabkan oleh penyumbatan hidung dan iritasi saluran napas bagian atas. Salah satunya yang diterbitkan pada Journal of MDPI, dengan temuan:
- Membantu mengurangi batuk dengan cara menekan refleks batuk berlebih yang sering terjadi saat hidung dan tenggorokan tersumbat.
- Pseudoephedrine memiliki efek yang mirip dengan efedrin (zat stimulan alami), tetapi lebih aman karena tidak terlalu meningkatkan detak jantung atau tekanan darah secara signifikan.
- Kandungan ini dapat dipadukan dengan bahan lain dalam obat flu dan batuk agar gejalanya cepat mereda.
3. Silex Sirup 100 ml

Pilihan selanjutnya ada Silex Sirup 100 ml yang merupakan obat batuk sekaligus mengencerkan dahak.
Obat ini mengandung kombinasi bahan aktif alami seperti Succus Liquiritiae (ekstrak akar manis), Extractum Grindeliae, Extractum Lobeliae, dan Extractum Ipecacuanhae, yang bekerja sinergis untuk menenangkan tenggorokan, mengencerkan lendir, serta membantu mengeluarkan dahak lebih mudah.
Karena berbahan dasar ekstrak tumbuhan, Silex Sirup sering dipilih bagi mereka yang ingin mengonsumsi obat batuk dengan kandungan alami.
Dosis dan aturan penggunaan obat:
- Dewasa: 1 sendok makan (15 ml), 3-4 kali sehari.
- Anak-anak: 1 sendok takar (5 ml), 3-4 kali sehari.
Nomor registrasi: TR192626841
Mulai dari: Rp96.000 per botol.
Dapatkan Silex Sirup 100 ml di Toko Kesehatan Halodoc.
4. Obat Batuk Cap Ibu & Anak Sirup 75 ml

Rekomendasi obat batuk selanjutnya adalah Obat Batuk Cap Ibu & Anak. Obat ini diformulasikan dengan bahan-bahan herbal seperti Bulbus fritillariae cirrhosae (umbi bunga lili), Folium eriobotryae, Poria Cocos (sejenis jamur poria), Exocarpium citrus grandis (kulit jeruk bali), Rhizoma pinelliae praeparatum, Rhizoma zingiberis (jahe), dan masih banyak lagi.
Selain meredakan batuk, obat ini juga dapat melegakan tenggorokan dan memelihara kesehatan paru-paru.
Dosis umum penggunaan Obat Batuk Cap Ibu & Anak:
- Anak 3-6 tahun: ⅓ sendok takar (5 ml) 3 kali sehari sesudah makan.
- Anak 7-12 tahun: ⅔ sendok takar (10 ml) 3 kali sehari sesudah makan.
- Anak di atas 12 tahun dan dewasa: 1 sendok takar (15 ml) 3 kali sehari setelah makan.
Kamu bisa minum obat ini dengan cara dicampurkan ke air hangat. Hindari penggunaan obat jika kamu memiliki hipersensitif terhadap salah satu kandungan herbal di dalamnya.
No registrasi BPOM: TI084627811
Mulai dari: Rp29.500 per botol.
Dapatkan Obat Batuk Cap Ibu & Anak Sirup 75 ml di Toko Kesehatan Halodoc.
5. Sanadryl DMP Sirup 60 ml

Terakhir ada Sanadryl DMP Sirup 60 ml untuk mengatasi batuk. Obat batuk ini mengandung zat aktif Dextromethorphan HBr, Difenhidramin HCl, Ammonium Klorida, Natrium Sitrat dan menthol.
Kandungan di dalam obat secara efektif dapat mengatasi batuk kering, serta gejala alergi dan flu.
Dosis umum penggunaan Sanadryl DMP Sirup 60 ml:
- Dewasa: 3 kali sehari, 2 sendok takar (10 ml).
- Anak usia 6-12 tahun: 3 kali sehari, 1 sendok takar (5 ml).
Sanadryl DMP Sirup tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan menyusui, serta orang yang sensitif terhadap kandungan obat tertentu.
Sebaiknya, konsultasikan diri ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat batuk ini.
No registrasi BPOM: DTL7822231237A1
Mulai dari: Rp20.900 per botol.
Dapatkan Sanadryl DMP Sirup 60 ml di Toko Kesehatan Halodoc.
Hubungi Dokter Ini Jika Batuk Tak Kunjung Berhenti
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami batuk yang tak kunjung hilang, sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc.
Tujuannya agar dokter dapat memastikan penyebab batuk tersebut sehingga bisa melakukan tindak lebih lanjut.
Ingat, penanganan yang tepat dan cepat dapat mencegah dampak yang tidak diinginkan.
Tenang saja, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Lim Jen Siong

Pertama, kamu bisa menghubungi dokter Lim Jen Siong yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara pada 2005.
Ia saat ini berpraktik di Jakarta Utara dan tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR 3111100422013438.
Berpengalaman sebagai dokter umum selama 18 tahun, dr. Lim Jen Siong mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc apabila kamu mengalami batuk secara terus-menerus.
Chat dr. Lim Jen Siong dari Rp 45.000,- di Halodoc.
2. dr. Siska Damayanti Sp.PD

Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dokter spesialis penyakit dalam, yaitu dr. Siska Damayanti Sp.PD. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada 2010 dan 2018.
Saat ini ia menjalani praktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 3521401423118521.
Dengan pengalaman selama 15 tahun, dr. Siska Damayanti Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait penanganan batuk yang tak kunjung hilang.
Chat dr. Siska Damayanti Sp.PD mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
3. dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P
Selain dokter spesialis penyakit dalam, kamu juga bisa menghubungi dokter spesialis paru, yaitu dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P. Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang pada 2014 dan Universitas Brawijaya pada 2023.
Saat ini, ia menjalani praktik di Malang, Jawa Timur, dan tergabung sebagai anggota aktif Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dengan nomor STR QX00001140799033.
Pengalaman selama 8 tahun yang ia miliki membuat dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait gangguan pada paru, termasuk batuk yang tak kunjung berhenti.
Chat dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi untuk bantu penanganan batuk yang tak kunjung berhenti.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apa lagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Kesimpulan
Batuk terus menerus dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari alergi hingga infeksi saluran pernapasan.
Penting untuk mengidentifikasi penyebab batuk agar dapat ditangani dengan tepat.
Jika batuk terus menerus mengganggu aktivitas sehari-hari atau disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis THT.
Selain itu, menjaga gaya hidup sehat, menghindari iritan, dan mendapatkan vaksinasi dapat membantu mencegah batuk terus menerus.
Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.
Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.
Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!
Referensi:
GoodRx Health. Diakses pada 2025. The 5 Most Common Causes of a Persistent Cough — and How to Get Rid of It
Health Grades. Diakses pada 2025. Coughing at Night: Causes and Remedies.
Journal of MDPI. Diakses pada 2025. Pseudoephedrine – Benefits and Risks.
StatPearls. Diakses pada 2025. Diphenhydramine.
Verywell Health. Diakses pada 2025. Heart Failure and Cough: What’s the connection?
Vinmec. Diakses pada 2025. Be wary of persistent nighttime cough.
FAQ
1. Apakah batuk terus menerus menular?
Batuk terus menerus bisa menular jika disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Penting untuk menjaga kebersihan diri dan menghindari kontak dekat dengan orang lain jika kamu sedang sakit.
2. Kapan batuk terus menerus menjadi serius?
Batuk terus menerus menjadi serius jika disertai dengan gejala seperti sesak napas, nyeri dada, batuk berdarah, demam tinggi, atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
3. Apakah batuk terus menerus bisa sembuh?
Ya, batuk terus menerus bisa sembuh tergantung pada penyebabnya. Dengan penanganan yang tepat, sebagian besar kasus batuk terus menerus dapat diatasi.


