“Diabetes tipe 1 adalah jenis diabetes yang rentan menyerang individu berusia muda. Sebagian besar pengidap diabetes tipe 1 adalah anak-anak berusia 4-14 tahun. Ada berbagai faktor penyebab diabetes tipe 1, yaitu keturunan, lingkungan, dan usia. Pertanyaannya, bagaimana cara mencegah penyakit ini?”

Halodoc, Jakarta – Diabetes tipe 1 terjadi ketika pankreas menghasilkan sedikit atau tidak mampu menghasilkan insulin sama sekali. Insulin adalah hormon yang sangat dibutuhkan tubuh untuk mengontrol glukosa dalam sel yang didapat dari darah. Pada pengidap diabetes glukosa yang terdapat dalam darah tidak dapat diserap oleh sel-sel tubuh, sehingga menimbulkan sejumlah gejala.

Diabetes tipe 1 umumnya menyerang orang berusia muda, yaitu berkisar antara 4-14 tahun. Ada banyak faktor penyebab diabetes tipe 1 di usia muda, mulai dari keturunan, lingkungan, dan usia. Lantas, adakah cara-cara untuk mencegah penyakit ini? Simak penjelasan berikut.

Cara Mencegah Diabetes Tipe 1

Sayangnya sebagian besar diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena kondisi ini umumnya dipicu oleh masalah pada sistem kekebalan tubuh atau diturunkan. Kendati demikian, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengendalikan kondisi ini. Pertama, kamu perlu menjalani pengobatan penyakit ini secara intensif. Melansir dari Mayo Clinic, penanganan diabetes tipe 1 mencakup perawatan insulin dan pemantauan gula darah secara berkala.

Selain itu, kamu juga disarankan untuk melakukan penghitungan karbohidrat, lemak dan protein, berolahraga secara teratur, serta menjaga berat badan di angka yang ideal. Semua gaya hidup sehat ini bertujuan untuk menjaga kadar gula darah mendekati normal dan mencegah komplikasi akibat penyakit ini. Normalnya kadar gula darah siang hari sebelum makan antara 80 dan 130 miligram per desiliter, dan angka setelah makan tidak melebihi 180 miligram per desiliter.

Komplikasi Diabetes

Bagaimana Mendiagnosis Diabetes Tipe 1?

Satu-satunya cara untuk mendiagnosis diabetes tipe 1 adalah melakukan tes darah. Berikut beberapa tes darah untuk mendiagnosis penyakit ini:

1. Tes hemoglobin terglikasi (HbA1c)

Ini adalah salah satu tes darah yang dapat dilakukan dokter untuk memeriksa kadar gula darah rata-rata selama 2-3 bulan terakhir. Tes ini mengukur persentase gula darah yang melekat pada protein pembawa oksigen dalam sel darah merah (hemoglobin). Semakin tinggi kadar gula darah, semakin banyak gula yang menempel pada hemoglobin.

2. Tes gula darah acak

Sampel darah akan diambil secara acak dan dapat dikonfirmasi dengan pengujian ulang. Nilai gula darah dinyatakan dalam miligram per desiliter (mg/dL) atau milimol per liter (mmol/L). Bila kadar gula darah acak mencapai 200 miligram per desiliter atau lebih tinggi, artinya orang tersebut mengidap diabetes. Diabetes dapat dikonfirmasi apabila individu tersebut juga mengalami gejala diabetes, seperti sering buang air kecil dan merasa haus sepanjang waktu.

3. Tes gula darah puasa

Sebelum melakukan tes ini, kamu diharuskan untuk berpuasa semalaman. Jika kadar gula darah puasa kurang dari 100 miligram per desiliter, maka dianggap normal. Namun, jika angkanya melebihi 100-125 miligram per desiliter, maka orang tersebut dianggap mengalami pradiabetes.

Jika kamu didiagnosis mengidap diabetes, dokter mungkin perlu menjalankan tes darah untuk memeriksa autoantibodi yang umum terjadi pada diabetes tipe 1. Tes-tes ini membantu dokter untuk membedakan antara diabetes tipe 1 dan tipe 2 ketika diagnosisnya tidak pasti. Jika hasil tes menandakan adanya kandungan keton dalam urine, maka dipastikan kamu mengidap penyakit ini.

Apabila kamu sering buang air kecil dan merasa haus sepanjang waktu, sebaiknya waspada gejala diabetes. Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikannya. Supaya mudah dan praktis, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc saja. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi :

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Type 1 diabetes.

WebMD. Diakses pada 2021. Type 1 diabetes.

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. What Is Type 1 Diabetes?