Advertisement

Gangguan Kesehatan yang Bisa Dideteksi dari Warna Pup Bayi

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   27 November 2025

Warna feses dapat mengindikasikan kondisi kesehatan bayi. 

Gangguan Kesehatan yang Bisa Dideteksi dari Warna Pup BayiGangguan Kesehatan yang Bisa Dideteksi dari Warna Pup Bayi

DAFTAR ISI


Warna dan tekstur feses atau pup bayi secara alami akan mengalami perubahan selama satu tahun pertama usianya. Maka, ibu tidak perlu panik bila warna feses bayi mengalami perubahan. 

Sebab, perubahan warna tersebut bisa jadi dipicu oleh beberapa kondisi serta apa yang dikonsumsinya. 

Namun, tahukah ibu kalau indikator kesehatan bayi dapat dilihat berdasarkan warna feses atau pup-nya? Artinya, warna feses bayi juga dapat mendeteksi gangguan kesehatan yang terjadi pada tubuhnya. 

Gangguan Kesehatan Dilihat dari Warna Pup

Berikut adalah beberapa warna feses bayi yang perlu diwaspadai, antara lain:  

1. Hitam

Kotoran pertama bayi yang baru lahir biasanya berwarna hijau kehitaman. Warna feses tersebut disebut sebagai mekonium yang terbilang normal karena menandakan bahwa usus bayi mampu bekerja dengan baik. 

Namun, bila mekonium tak kunjung hilang setelah beberapa hari, ibu patut curiga. Sebab, hal tersebut bisa jadi merupakan indikasi akan adanya perdarahan gastrointestinal. 

Oleh sebab itu segeralah menghubungi dokter spesialis anak untuk memeriksakan kondisinya.

Kamu juga bisa simak: Ketahui Fakta Medis dari Warna Pup Bayi. 

2. Merah 

Terkadang feses bayi juga mungkin dapat berubah menjadi merah karena makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Misalnya seperti diberikan jus tomat atau makanan yang mengandung tomat. 

Namun, feses yang berwarna merah juga dapat mengindikasikan adanya darah dalam gerakan usus bayi akibat infeksi usus. 

Di samping itu, adanya darah merah pada kotoran bayi juga dapat disebabkan oleh alergi susu atau fisura anus. 

Nah, mengingat kondisi ini bisa saja disebabkan oleh apa yang Si Kecil konsumsi, maka ibu sebaiknya menunggu terlebih dahulu. 

Jika setelah beberapa hari feses tetap berwarna merah, segeralah memeriksakan kondisi bayi ke dokter.

3. Putih

Jika feses bayi berwarna putih, maka Si Kecil perlu segera mendapatkan pertolongan medis. Sebab, fese yang berwarna putih menunjukkan bahwa bayi tidak memproduksi cukup empedu pada liver mereka, untuk mencerna makanan dengan benar. 

Kondisi ini tentu saja menjadi masalah serius yang bila dibiarkan tanpa penanganan dapat menimbulkan dampak fatal.

4. Abu-abu

Layaknya feses bayi yang berwarna putih, segeralah menghubungi dokter anak bila Si Kecil mengeluarkan kotoran berwarna abu-abu saat buang air besar. Sebab, hal ini bisa jadi menunjukkan kendala pada pencernaan bayi yang mungkin disertai konsistensi seperti kapur.

5. Kuning terang

Sebenarnya warna feses yang berwarna kuning cerah sangatlah normal pada bayi yang diberi ASI atau susu formula. Namun, bila feses berwarna kuning cerah muncul dengan intensitas yang tinggi dan sangat berair atau encer, bisa jadi hal ini adalah indikasi diare. 

Bayi yang mengalami diare perlu segera diberikan perawatan karena diare dapat meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi.

6. Mekonium

Pup pertama bayi yang baru lahir disebut mekonium. Warnanya biasanya hijau kehitaman dan teksturnya lengket.

Mekonium terdiri dari cairan ketuban, sel-sel kulit, dan zat-zat lain yang tertelan bayi selama dalam kandungan. Keberadaan mekonium menandakan bahwa saluran pencernaan bayi berfungsi dengan baik.

7. Hijau Terang

Warna pup hijau terang pada bayi umumnya нормален, terutama jika bayi mengonsumsi ASI. Hal ini bisa disebabkan oleh pigmen hijau dari empedu yang belum sepenuhnya terproses. Konsumsi makanan hijau oleh ibu menyusui juga bisa memengaruhi warna pup bayi.

8. Cokelat

Pup bayi yang mengonsumsi susu formula atau makanan padat biasanya berwarna cokelat.

Warna ini disebabkan oleh zat besi dan serat yang terkandung dalam makanan tersebut. Variasi warna cokelat muda hingga cokelat tua masih dianggap normal.

Mengenal Warna Pup Bayi yang Normal

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai bayi mencret warna kuning, penting untuk mengetahui warna pup bayi yang dianggap normal. 

Warna pup bayi yang normal umumnya bervariasi, tergantung pada usia bayi dan jenis makanan yang dikonsumsi:

  • Meconium (Pup Pertama Bayi): Biasanya berwarna hitam kehijauan dan lengket. Ini adalah tinja pertama bayi yang dikeluarkan setelah lahir, terdiri dari cairan dan sel-sel yang tertelan selama dalam kandungan.
  • Kuning: Warna kuning sering ditemukan pada bayi yang mengonsumsi ASI eksklusif.
  • Hijau: Warna hijau juga bisa normal, terutama jika bayi mengonsumsi susu formula atau makanan padat tertentu.
  • Cokelat: Warna cokelat umumnya ditemukan pada bayi yang sudah mengonsumsi makanan padat.

Cara Mengatasi Bayi Mencret di Rumah

Jika bayi mencret warna kuning tanpa gejala penyerta yang mengkhawatirkan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan di rumah:

  • Berikan ASI atau susu formula seperti biasa: Teruskan pemberian ASI atau susu formula untuk mencegah dehidrasi. Jika bayi muntah, berikan dalam jumlah kecil namun lebih sering.
  • Berikan oralit: Oralit adalah larutan rehidrasi oral yang membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare. Berikan oralit sesuai dengan petunjuk dokter atau apoteker.
  • Hindari pemberian jus buah atau minuman manis: Minuman manis dapat memperburuk diare.
  • Perhatikan kebersihan: Cuci tangan secara teratur setelah mengganti popok dan sebelum menyiapkan makanan bayi.

Jika bayi alami diare, Ini Cara Membuat Oralit untuk Bayi saat Mengalami Diare. 

Pencegahan Mencret pada Bayi

Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bayi mengalami mencret:

  • Berikan ASI eksklusif: ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari infeksi.
  • Vaksinasi rotavirus: Vaksinasi rotavirus sangat efektif dalam mencegah diare yang disebabkan oleh rotavirus.
  • Jaga kebersihan: Cuci tangan secara teratur, terutama sebelum menyiapkan makanan bayi dan setelah mengganti popok.
  • Sterilisasi peralatan makan: Sterilisasi botol susu dan peralatan makan bayi secara teratur.
  • Perhatikan kebersihan makanan: Pastikan makanan yang diberikan kepada bayi bersih dan aman.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun bayi mencret warna kuning seringkali tidak berbahaya, ada beberapa gejala penyerta yang perlu diwaspadai dan memerlukan perhatian medis segera:

  • Demam tinggi: Demam tinggi (di atas 38°C) dapat menjadi tanda infeksi yang lebih serius.
  • Muntah terus-menerus: Muntah yang tidak berhenti dapat menyebabkan dehidrasi.
  • Dehidrasi: Tanda-tanda dehidrasi meliputi mulut kering, jarang buang air kecil, mata cekung, dan ubun-ubun (bagian lunak di kepala bayi) yang tampak cekung.
  • Tinja berdarah: Adanya darah dalam tinja dapat menjadi tanda infeksi atau masalah pencernaan lainnya.
  • Nyeri perut hebat: Nyeri perut yang hebat dan tidak mereda dapat menjadi tanda masalah medis yang serius.
  • Menolak minum: Bayi yang menolak minum atau menyusu berisiko mengalami dehidrasi.

Jika bayi diare, Ini 7 Rekomendasi Obat Diare Bayi yang Ampuh dan Aman. 

Nah, itulah penjelasan mengenai gangguan kesehatan yang dapat dideteksi dari beberapa warna pup bayi. 

Pastikan untuk segera memeriksakan Si Kecil ke dokter spesialis anak jika feses masih hitam beberapa hari setelah lahir, berwarna merah atau berdarah, putih atau teksturnya berlendir. 

Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.

Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.

Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2025. What Does Your Baby’s Poop Color Say About Their Health?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. The Color of Baby Poop and What It Means
Baby Center. Diakses pada 2025. Baby poop guide
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Infant and toddler health
Medical News Today. Diakses pada 2025. The best home remedies for baby constipation