Halodoc, Jakarta – Sirosis hati adalah penyakit hati stadium akhir, ketika jaringan hati yang sehat secara bertahap tergantikan oleh jaringan parut. Kondisi ini terjadi akibat hepatitis kronis jangka panjang.

Hepatitis adalah peradangan pada hati yang memiliki banyak penyebab. Ketika peradangan sedang berlangsung, hati berusaha memperbaiki dirinya sendiri melalui jaringan parut. 

Namun, terlalu banyak jaringan parut membuat hati tidak berfungsi dengan baik. Lantas, seperti apa pengobatan sirosis hati?

Pengobatan Sirosis Hati

Langkah pengobatan sirosis hati tergantung pada penyebab dan tingkat kerusakan hati seseorang.

Tujuan pengobatan adalah memperlambat perkembangan jaringan parut di hati dan mencegah atau mengobati gejala dan komplikasi sirosis.

Pengidap mungkin perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit jika mengalami kerusakan hati yang parah.

1. Pengobatan untuk penyebab sirosis hati

Pada sirosis hati dini, kerusakan hati dapat diminimalkan dengan mengobati penyebab yang mendasarinya. Pilihan pengobatannya meliputi:

• Perawatan untuk ketergantungan alkohol. Jika penyebab sirosis hati adalah penggunaan alkohol berlebih, maka pengidap harus berusaha berhenti kebiasaan minum alkohol. Dokter mungkin merekomendasikan program pengobatan untuk kecanduan alkohol.
• Penurunan berat badan. Apabila penyebab sirosis hati adalah penyakit hati berlemak non-alkohol, menurunkan berat badan dan mengontrol kadar gula darah dapat membantu.
• Obat untuk mengendalikan hepatitis. Konsumsi obat-obatan dapat membatasi kerusakan lebih lanjut pada sel-sel hati yang penyebabnya oleh hepatitis B atau C melalui pengobatan khusus terhadap virus-virus.
• Obat untuk mengendalikan penyebab dan gejala sirosis hati lainnya. Konsumsi obat-obatan dapat memperlambat perkembangan beberapa jenis sirosis hati. 

Selain itu, ketahui Penyebab dan Gejala Sirosis Hati. 

2. Pengobatan komplikasi sirosis hati

Dokter akan berupaya menangani segala komplikasi sirosis hati, termasuk:

• Penumpukan cairan di tubuh. Diet rendah sodium dan obat-obatan untuk mencegah penumpukan cairan dalam tubuh dapat membantu mengendalikan asites dan pembengkakan. 
• Hipertensi portal. Obat tekanan darah tertentu dapat mengontrol peningkatan tekanan pada pembuluh darah yang memasok hati, yang bernama hipertensi portal. Selain itu, obat tersebut juga dapat mencegah pendarahan hebat.
• Infeksi. Dokter mungkin memberi antibiotik atau pengobatan lain untuk mengatasi infeksi. Selain itu, dokter mungkin juga merekomendasikan vaksinasi untuk influenza, pneumonia, dan hepatitis.
• Peningkatan risiko kanker hati. Dokter mungkin akan merekomendasikan tes darah rutin dan pemeriksaan USG untuk mencari tanda-tanda kanker hati. 
• Ensefalopati hepatik. Kamu akan menerima resep obat untuk membantu mengurangi penumpukan racun dalam darah yang penyebabnya oleh fungsi hati yang buruk.

3. Operasi transplantasi hati

Pada kasus sirosis hati lanjut, ketika hati berhenti bekerja dengan baik, transplantasi hati mungkin merupakan satu-satunya pilihan pengobatan.

Prosedur Transplantasi Hati adalah prosedur untuk mengganti hati dengan hati yang sehat dari donor yang sudah meninggal atau dengan sebagian hati dari donor yang masih hidup. 

Sirosis hati adalah salah satu alasan paling umum untuk transplantasi hati. Kandidat transplantasi hati harus menjalani tes ekstensif untuk menentukan apakah mereka cukup sehat setelah menjalani prosedur operasi.

Mengutip Mayo Clinic, para ilmuwan berupaya memperluas pengobatan sirosis hati yang ada saat ini.

Namun, tingkat keberhasilannya masih terbatas. Sebab, sirosis hati mempunyai penyebab dan komplikasi yang beragam, ada banyak pendekatan yang bisa ahli lakukan. 

Itulah yang perlu kamu ketahui tentang pengobatan sirosis hati.

Jika kamu atau anggota keluargamu mengidap sirosis hati, sebaiknya hubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan rujukan perawatan yang tepat.

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Cirrhosis.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Cirrhosis of the Liver.