Advertisement

Ketahui Gejala hingga Fase Virus HIV/AIDS agar Kamu Lebih Waspada

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   13 Oktober 2025

HIV adalah virus yang merusak sel kekebalan tubuh (CD4) dan bila tidak terkontrol dapat berkembang menjadi AIDS.

Ketahui Gejala hingga Fase Virus HIV/AIDS agar Kamu Lebih WaspadaKetahui Gejala hingga Fase Virus HIV/AIDS agar Kamu Lebih Waspada

Daftar Isi:

  1. Definisi HIV/AIDS
  2. Gejala HIV yang Perlu Diwaspadai
  3. Perbedaan Gejala HIV pada Pria dan Wanita
  4. Fase Infeksi HIV
  5. Penyebab HIV/AIDS
  6. Diagnosis HIV/AIDS
  7. Pengobatan HIV/AIDS
  8. Komplikasi HIV/AIDS
  9. Pencegahan HIV/AIDS
  10. Kesimpulan
  11. Pertanyaan Umum Seputar HIV/AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan penyakit.

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah stadium lanjut dari infeksi HIV, ketika sistem kekebalan tubuh sudah sangat rusak.

Penting untuk mengenali gejala HIV sejak dini agar penanganan dapat segera dilakukan.

Definisi HIV/AIDS

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, khususnya sel CD4 atau sel T. Virus ini menghancurkan sel CD4, membuat tubuh kesulitan melawan infeksi.

AIDS adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah akibat infeksi HIV yang tidak terkontrol.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, HIV adalah virus yang menyebabkan penurunan kekebalan tubuh manusia, sehingga mudah terinfeksi berbagai penyakit.

Gejala HIV yang Perlu Diwaspadai

Gejala HIV bervariasi tergantung pada fase infeksi. Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali pada awal infeksi, sementara yang lain mengalami gejala mirip flu.

Berikut adalah beberapa gejala umum HIV:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Ruam kulit
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sariawan
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Diare kronis
  • Infeksi jamur pada mulut atau vagina

Gejala awal HIV seringkali ringan dan mudah diabaikan. Namun, penting untuk segera melakukan tes HIV jika mengalami gejala-gejala tersebut, terutama jika memiliki faktor risiko.

Perbedaan Gejala HIV pada Pria dan Wanita

Meskipun banyak gejala HIV yang serupa antara pria dan wanita, ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan:

Pada Pria:

  • Luka pada penis atau anus
  • Nyeri pada testis

Pada Wanita:

  • Infeksi vagina yang parah
  • Penyakit radang panggul
  • Perubahan siklus menstruasi

Kamu butuh informasi lebih lanjut tentang HIV atau AIDS? Ini Dokter Spesialis yang Paham Seputar HIV.

Fase Infeksi HIV

Infeksi HIV berkembang melalui beberapa fase:

  • Fase Akut (Infeksi Primer): Terjadi dalam 2-4 minggu setelah terinfeksi. Gejala mirip flu, seperti demam, sakit kepala, dan ruam. Pada fase ini, jumlah virus dalam darah sangat tinggi dan mudah menular.
  • Fase Laten (Kronis): Setelah fase akut, virus menjadi tidak aktif (laten), tetapi tetap ada dalam tubuh. Penderita mungkin tidak mengalami gejala selama bertahun-tahun. Namun, virus tetap merusak sistem kekebalan tubuh.
  • AIDS: Ini adalah fase terakhir dari infeksi HIV, ketika sistem kekebalan tubuh sudah sangat rusak. Penderita rentan terhadap infeksi oportunistik dan kanker tertentu.

Menurut WHO, diagnosis HIV sedini mungkin dan memulai pengobatan antiretroviral (ARV) sangat penting untuk mencegah perkembangan ke AIDS dan mengurangi risiko penularan.

Penyebab HIV/AIDS

HIV menular melalui cairan tubuh, seperti:

  • Darah
  • Sperma
  • Cairan vagina
  • Air susu ibu (ASI)

Cara penularan HIV meliputi:

  • Hubungan seksual tanpa kondom
  • Berbagi jarum suntik
  • Transfusi darah yang terkontaminasi
  • Penularan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui

HIV tidak menular melalui kontak biasa, seperti berpelukan, berjabat tangan, berbagi makanan, atau menggunakan toilet yang sam.

Supaya kamu lebih waspada, Ketahui Ciri-Ciri HIV ketika Pertama Kali Terinfeksi berikut ini.

Diagnosis HIV/AIDS

Diagnosis HIV dilakukan melalui tes darah untuk mendeteksi antibodi terhadap HIV atau virus itu sendiri. Tes HIV meliputi:

  • Tes Antibodi: Mendeteksi antibodi yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap HIV.
  • Tes Antigen/Antibodi: Mendeteksi antibodi dan antigen HIV (bagian dari virus) untuk mendiagnosis infeksi lebih awal.
  • Tes RNA HIV: Mendeteksi virus HIV secara langsung dalam darah.

Jika hasil tes positif, perlu dilakukan tes lanjutan untuk memastikan diagnosis dan menentukan stadium infeksi.

Pengobatan HIV/AIDS

Meskipun belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, pengobatan antiretroviral (ARV) dapat mengendalikan virus, memperlambat perkembangan penyakit, dan memungkinkan penderita HIV untuk hidup sehat dan produktif.

ARV bekerja dengan menghambat replikasi virus HIV dalam tubuh.

Pengobatan ARV harus dimulai sesegera mungkin setelah diagnosis HIV ditegakkan dan diminum seumur hidup.

Rekomendasi Obat HIV:

Komplikasi HIV/AIDS

Jika tidak diobati, HIV dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk:

  • Infeksi oportunistik (infeksi yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang lemah)
  • Kanker tertentu (misalnya, sarkoma Kaposi dan limfoma)
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit jantung
  • Gangguan saraf
  • Penurunan berat badan ekstrem (wasting syndrome)

Pencegahan HIV/AIDS

Pencegahan HIV melibatkan berbagai strategi, termasuk:

  • Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
  • Tidak berbagi jarum suntik
  • Melakukan tes HIV secara teratur, terutama jika memiliki faktor risiko
  • Mengonsumsi obat profilaksis pra-pajanan (PrEP) jika berisiko tinggi terinfeksi HIV
  • Memastikan transfusi darah aman
  • Ibu hamil dengan HIV harus mendapatkan pengobatan ARV untuk mencegah penularan ke bayi

Kesimpulan

HIV/AIDS adalah masalah kesehatan serius yang memerlukan perhatian dan penanganan yang tepat.

Dengan mengenali gejala HIV sejak dini, melakukan tes HIV secara teratur, dan mendapatkan pengobatan ARV jika terinfeksi, kita dapat mengendalikan penyebaran virus ini dan meningkatkan kualitas hidup penderita HIV.

Jika memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, segera konsultasikan dengan dokter.

Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!

Referensi:
HIV.gov. Diakses pada 2025. What Are HIV and AIDS?
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. HIV/AIDS

Pertanyaan Umum Seputar HIV/AIDS

T: Apakah HIV dan AIDS sama?

J: Tidak. HIV adalah virus yang menyebabkan infeksi, sedangkan AIDS adalah stadium lanjut dari infeksi HIV.

T: Bagaimana HIV menular?

J: HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan vagina, dan ASI.

T: Apakah ada obat untuk HIV?

J: Belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, tetapi pengobatan ARV dapat mengendalikan virus dan memungkinkan penderita HIV untuk hidup sehat.

T: Bagaimana cara mencegah HIV?

J: Pencegahan HIV melibatkan penggunaan kondom, tidak berbagi jarum suntik, melakukan tes HIV secara teratur, dan mengonsumsi PrEP jika berisiko tinggi.