Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu seolah seperti mendengar suara jangkrik di kepala dan telinga? Bisa jadi ini adalah tanda kamu mengalami tinnitus. Tinnitus adalah kondisi ketika kamu mengalami dering, denging, atau suara lain di salah satu atau kedua telinga dan orang lain tidak mendengarnya. 

Kebisingan yang kamu dengar saat mengidap tinnitus tidak disebabkan oleh suara eksternal melainkan karena gangguan internal. Tinnitus biasanya disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya, seperti gangguan pendengaran terkait usia, cedera telinga, atau masalah dengan sistem peredaran darah. Baca selengkapnya penyebab mendengar suara jangkrik di kepala di sini!

Penyebab Seseorang Seakan Mendengar Suara Jangkrik 

Meskipun kamu seolah mendengar suara jangkrik di telinga ataupun kepala, sebenarnya sumber suara jangkrik tersebut ada di jaringan sel otak (sirkuit saraf) yang memproses suara yang didengar telinga kita. 

Tinnitus bisa menjadi hasil dari sirkuit saraf otak yang mencoba beradaptasi dengan hilangnya sel-sel rambut sensorik dengan meningkatkan kepekaan terhadap suara. Ini menjadi penjelasan menjelaskan mengapa beberapa orang dengan kondisi tinnitus terlalu sensitif terhadap suara keras.

Tinnitus juga bisa menjadi hasil dari sirkuit saraf yang tidak seimbang ketika kerusakan di telinga bagian dalam mengubah aktivitas sinyal di korteks pendengaran, bagian otak yang memproses suara. 

Atau bisa juga karena hasil interaksi abnormal antara sirkuit saraf. Sirkuit saraf yang terlibat dalam pendengaran tidak hanya didedikasikan untuk memproses suara, melainkan juga berkomunikasi dengan bagian lain dari otak, seperti wilayah limbik, yang mengatur suasana hati dan emosi.

Komplikasi yang Diakibatkan oleh Tinnitus

Beberapa orang tidak terlalu terganggu oleh tinnitus, namun buat sebagian lain tinnitus sangat mengganggu kehidupan sehari-hari. Kamu perlu segera buat janji pemeriksaan medis bila mengalami:

• Infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek, dan tinnitus tidak membaik dalam waktu seminggu.
• Mengalami gangguan pendengaran atau pusing dengan tinnitus
• Mengalami kecemasan atau depresi akibat tinnitus.

Tinnitus dapat memengaruhi orang secara berbeda. Bagi sebagian orang, tinnitus dapat secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup. Jika kamu mengidap tinnitus, kamu mungkin juga mengalami:

• Kelelahan.
• Stres.
• Masalah tidur.
• Kesulitan berkonsentrasi.
• Masalah memori.
• Depresi.
• Kecemasan dan lekas marah.
• Sakit kepala.
• Masalah dengan relasi sehari-hari.

Jika kamu mengalami gejala di atas, Ini Pilihan Dokter THT yang Bisa Bantu Atasi Masalah Pendengaran.

Tindakan Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Beberapa tindakan pencegahan dapat membantu mencegah komplikasi dan serangan tinnitus. Begini caranya:

• Gunakan Pelindung Pendengaran

Seiring waktu, paparan suara keras dapat merusak saraf di telinga, menyebabkan gangguan pendengaran dan tinnitus. Cobalah untuk membatasi mendengar suara keras. Jika kamu tidak dapat menghindar dari suara keras, gunakan pelindung telinga untuk membantu melindungi pendengaran.

• Jangan Mendengarkan Musik Terlalu Keras

Paparan musik yang diperkuat dalam jangka panjang tanpa pelindung telinga atau mendengarkan musik dengan volume sangat tinggi melalui headphone dapat menyebabkan mendengarkan suara jangkrik alias tinnitus.

• Jaga Kesehatan Kardiovaskular 

Olahraga teratur, makan dengan benar, dan mengambil langkah-langkah lain untuk menjaga pembuluh darah tetap sehat dapat membantu mencegah tinnitus yang terkait dengan obesitas dan gangguan pembuluh darah.

• Batasi Asupan Alkohol, Kafein, dan Nikotin

Zat-zat ini, terutama bila digunakan secara berlebihan, dapat memengaruhi aliran darah dan berkontribusi terhadap tinnitus.

Nah, informasi selengkapnya mengenai mendengarkan suara jangkrik bisa memicu tinnitus, bisa kamu dapatkan dengan download aplikasi Halodoc!

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Tinnitus.

National Institute on Deafness and Other Communication Disorders. Diakses pada 2022. Tinnitus.

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Tinnitus.