Halodoc, Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan peringatan kesehatan kepada beberapa negara di Eropa akibat adanya peningkatan penyakit invasif Group A Streptococcal (iGAS). Penyakit ini tercatat meningkat sejak September 2022 lalu dan cukup banyak terjadi pada anak-anak dengan kelompok usia kurang dari 10 tahun.

WHO mengatakan peningkatan penyakit ini juga terkait dengan meningkatnya penyakit pernapasan, seperti virus influenza musiman dan virus pernapasan syncytial. Untuk itu, ketahui berbagai cara yang bisa ibu lakukan untuk menjaga kesehatan anak agar terhindar dari infeksi bakteri Streptococcus berikut ini!

Jenis Gangguan Pernapasan Akibat Bakteri

Sejumlah negara Eropa, seperti Prancis, Irlandia, Belanda, Swedia, dan UK tengah mengalami peningkatkan penyakit invasive Group A Streptococcal (iGAS). Bahkan, pada negara Prancis dan UK, jumlah kasus pada anak pun tercatat lebih tinggi daripada saat pandemi.

Ada beberapa jenis penyakit yang dapat terjadi akibat infeksi bakteri group A Streptococcus pada sistem pernapasan anak, seperti:

1. Radang Tenggorokan

Radang tenggorokan dapat terjadi pada usia berapa saja. Namun, anak-anak lebih rentan mengalami penyakit ini. Penyakit ini menjadi salah satu gangguan pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus. 

Ada berbagai keluhan kesehatan yang akan terjadi pada anak saat mengalami penyakit ini, seperti:

• Nyeri tenggorokan.
• Sakit menelan.
• Amandel yang merah dan bengkak.
• Bercak putih pada amandel.
• Pembengkakan kelenjar getah bening.
• Demam ringan.
• Sakit kepala.
• Mual dan muntah.
• Nyeri otot dan sendi.

2. Demam Scarlet

Demam scarlet atau scarlett fever adalah penyakit yang juga disebabkan oleh infeksi bakteri group A Streptococcus. Anak-anak yang mengalami penyakit ini akan merasakan nyeri tenggorokan. Penyakit ini juga sangat menular dan rentan terjadi pada anak dengan kelompok usia 5-15 tahun.

Ruam menjadi salah satu tanda penyakit ini. Gejala ruam menjadi tanda awal penyakit ini karena dapat muncul beberapa hari sebelum gejala lainnya. 

Selain ruam, demam scarlet juga dapat ditandai dengan gejala lainnya. Seperti lipatan merah pada siku, wajah yang memerah, bintik putih pada lidah, sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, hingga sakit perut.

Penanganan Infeksi Bakteri pada Anak

Bakteri dapat menyebar melalui percikan air liur saat pengidapnya batuk, bersin, atau berbicara. Selain itu, mengonsumsi makanan atau minuman bersama pengidap radang tenggorokan juga bisa meningkatkan risiko penularan.

Anak juga bisa mengalami penularan saat menyentuh objek atau benda yang sudah terpapar bakteri. Saat tangan terpapar, sentuhan pada mulut, mata, atau hidung membuat bakteri bisa masuk ke dalam tubuh.

Tingkatkan imun tubuh anak dengan memberikan berbagai makanan sehat agar tidak mudah terpapar infeksi bakteri. Jangan lupa berikan anak air putih secukupnya dan istirahat yang cukup agar daya tahan tubuh anak kembali optimal.

Selain itu, pastikan anak untuk rutin mencuci tangan setelah berkegiatan atau melakukan aktivitas agar kebersihan tangan tetap terjaga dan tidak membawa penyakit untuk tubuh.

Pengobatan secara medis juga bisa dilakukan dengan memberikan antibiotik sesuai dengan anjuran dan saran dokter. 

Segera penuhi kebutuhan medis yang ibu perlukan untuk pengobatan anak dengan menebus resep dokter melalui Halodoc. Dengan begitu, obat yang ibu perlukan bisa langsung diantarkan kemana saja. Praktis bukan?  Tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Referensi:

Healthy Children. Diakses pada 2022. Group A Streptococcal (Group A Strep) Infections.

WHO. Diakses pada 2022. Increase in Invasive Group A Streptococcal Infections Among Children in Europe, Including Fatalities.

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Strep Throat.

Healthline. Diakses pada 2022. Scarlet Fever.