Halodoc, Jakarta – Orang-orang sering menganggap bahwa xenophobia adalah kondisi yang sama dengan homofobia dan rasisme. Akan tetapi, sebenarnya hal ini menjadi kondisi yang sama sekali berbeda. 

Contohnya, rasisme maupun homofobia menjadi bentuk diskriminasi atau perbedaan pada suatu karakter tertentu. Sementara itu, orang-orang dengan xenophobia akan memiliki pemikiran bahwa orang lain yang tidak berada dalam kelompok atau memiliki kesamaan dengan dirinya adalah orang asing. 

Xenophobia Bukan Fobia

Kamu mengetahui bahwa ada kata fobia pada istilah xenophobia, yang artinya adanya rasa takut berlebihan pada orang asing. Namun, sebenarnya istilah ini masih menjadi perdebatan oleh para ahli kejiwaan. 

Pasalnya, ada beberapa ahli yang menilai bahwa kondisi ini tidak menunjukkan adanya gejala yang mengarah pada rasa takut yang berlebihan. Justru, kondisi ini menampilkan bentuk tindakan maupun perilaku yang merugikan pihak lain yang mereka anggap berbeda. 

Meski begitu, ada pula ahli yang berpendapat bahwa xenophobia terbentuk karena adanya rasa takut seperti halnya fobia lain. Rasa takut ini akan menjadi suatu bentuk perlindungan dari orang asing yang mereka anggap dapat mengancam diri sendiri dan kelompok. 

Akan tetapi, para pengidap xenophobia sendiri memang menunjukkan tindakan dan perilaku yang sebenarnya tidak benar. 

Tidak Masuk dalam Suatu Kelainan Mental

Seperti halnya perdebatan untuk masuk atau tidaknya xenophobia dalam kelompok fobia, kelainan ini juga masih dalam diskusi apakah masuk dalam bentuk kelainan mental. 

Hingga saat ini, xenophobia maupun bentuk perilaku diskriminasi lain, termasuk rasisme belum masuk dalam kelainan mental sesuai dengan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). 

Sebab, beberapa ahli berpendapat, masalah ini masuk dalam gangguan delusi. Artinya, kondisi ini lebih mengarah pada salah satu dari suatu bentuk masalah kejiwaan tertentu. Misalnya gangguan psikosis seperti bipolar atau skizofrenia ata bentuk gangguan kepribadian seperti narsistik atau paranoid.

Menghindari Ketakutan Xenophobia

Xenophobia bisa terjadi pada siapa saja. Jika kamu merasakan gejalanya, kamu bisa melakukan beberapa cara berikut ini untuk menghindari atau menghilangkan rasa takut tersebut.

• Lebih sering melihat budaya orang lain. Sebagian besar pengidap kelainan ini mengalami lebih sedikit interaksi pada orang lain yang tidak berada dalam satu kelompok. Guna mengurangi hal ini, kamu bisa meluangkan waktu untuk berkunjung ke kota lain untuk mengetahui seperti apa budaya dan kebiasaan masyarakatnya. 
• Pelajar budaya dari kota atau negara lain. Selain itu, kamu juga bisa mempelajari budaya masyarakat dari kota atau negara lain. Misalnya melalui podcast, buku, internet, atau menonton film.
• Ceritakan pada ahlinya. Jika kamu merasa gangguan ini telah memengaruhi aktivitas dan sosialisasi kamu pada orang lain, tidak ada salahnya untuk menceritakan langsung pada ahlinya. Jadi, kamu bisa segera mendapatkan penanganan yang sesuai dengan gejala yang kamu rasakan. 

Meluaskan pergaulan juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi rasa takut kamu terhadap orang lain yang berlebihan. Jadi, kamu tidak mengembangkan suatu bentuk diskriminasi terhadap orang lain. 

Kamu bisa memanfaatkan Layanan Janji Medis Halodoc jika memerlukan pemeriksaan medis langsung ke klinik terdekat. Download Halodoc segera dari Play Store atau App Store. 

Referensi:

Verywell Mind. Diakses pada 2023. What Is Xenophobia?

UNICEF USA. Diakses pada 2023. 5 Ways to Fight Racism and Xenophobia.

Harvard Health Publishing. Diakses pada 2023. Phobia.